Pernah naik bus Trans Semarang? Bagaimana layanan yang diberikan, termasuk fasilitasnya? Semoga aman dan nyaman. Sebagai moda transportasi umum yang murah, trans Semarang memang menjadi salah satu favorit masyarakat dan andalan pemerintah kota Semarang.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya. Hanya saja saya ingin mengetahui apakah halte atau tempat pemberhentian bus Trans untuk menurunkan dan menaikkan penumpang sudah menggunakan kamera pengawas atau CCTV?
Penasaran itu membawa saya untuk mengecek langsung di beberapa pemberhentian bus seperti jalan Majapahit dekat Lotte Mart yang ke arah Simpang Lima, terus yang dekat SMPN 2 dan dekat pom bensin jalan Ahmad Yani. Hasilnya, saya tidak menemukan kamera pengawas disana.
Kejahatan di mana saja
Mungkin di dalam bus, ada kamera pengawas. Tapi di haltenya sepertinya belum ada menurut yang saya lihat. Saya pernah mendengar beberapa pelaku kejahatan memang sering terjadi pada saat di dalam busnya. Beberapa media juga menuliskannya bila menulusuri kata kunci ‘ Bus Trans Semarang’.
Bagaimana pada saat di halte? Saya beberapa kali naik bus Trans Semarang, nunggunya lama banget. Kebenaran saya nunggu di halte jalan Majapahit (Lotte). Memang sih keadaan ramai lalu lalang di jalan, namun saat menunggu terkadang kita perlu waspada juga semisal orang disamping mencurigakan.
Dengan rentan waktu yang terkadang lama, bisa saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebelum naik bus. Apalagi sendirian dan pola keseharian, semisal pekerja, akan mudah diketahui. Saya berpikir wanita atau remaja yang bisa jadi sasaran.
Halte bus trans Semarang sangat banyak. Sebagian mungkin berada dikeramaian dan sebagian lagi ada yang berada di tempat yang sepi. Ditambah keberadaan kurangnya pengawasan baik dari petugas maupun pantauan kamera CCTV, tindak kejahatan bisa datang kapan saja tanpa ada pemberitahuan.
Semua berharap baik-baik saja dan berpikir positif. Postingan ini diharapkan sedikit memberi masukan tentang fasilitas dan masalah serta sedikit solusi agar memberi kenyaman dan rasa aman saat berada di halte bus trans Semarang.
Apakah perlu CCTV? Ya, Perlu!
Bila ditanya kepada saya, maka saya pasti akan jawabnya seperti diatas. Mengapa? Bila terjadi tindak kejahatan, pelaku setidaknya sudah terekam oleh kamera pengawas. Lebih sedikit mudah mencarinya.
Di era sekarang, semua sudah menggunakan fasilitas ini untuk menjaga keamanan, setidaknya mencegah. Masa untuk transportasi umum yang favorit seperti ini tidak menggunakan.
Tapi tentu saja, layanan juga harus diperhatikan semisal petugas cepat tanggap. Bila ini sekedar memasang tapi tak ada respon, ya sama saja seperti barang pajangan.
Bila terjadi tindak kejahatan setidaknya dapat meminimalisir. CCTV dapat digunakan sebagai barang bukti. Kalau perlu respon cepat ini dapat terhubung dengan aparat penegak hukum seperti Polisi.
Selain dapat memantau situasi di setiap halte, CCTV juga dapat melihat gerak-gerik orang-orang yang mencurigakan. Apalagi orang tersebut sering naik bus trans.
Masyarakat disini, termasuk wisatawan lokal maupun luar, bisa mendapatkan pengalaman yang baik. Kita tidak ingin pengalaman buruk berdampak ke berbagai aspek. Semisal media sosial atau keluarga, dan negaranya.
CCTV juga dapat dikolaborasikan dengan media sosial. Seperti penerapan yang sudah dilakukan di traffic light Semarang. Masyarakat dapat juga membantu mengawasi bila terjadi di luar halte karena jangkauannya yang bisa dibuat lebih luas (sekitar BRT).
Fasilitas pendukung
Selain meminimalisir tidak kejahatan, perlu juga ditambah fasilitas lainnya seperti petugas jaga dan wifi. Petugas jaga disini bukan sekedar menunggu penumpang, tapi juga memperhatikan kebersihan dari halte yang ada.
Saya melihat saat ini, halte-halte yang kurang ramai penumpang tidak ada petugas jaga. Kebersihannya pun seolah terabaikan, kecuali diwaktu-waktu tertentu ada yang bertugas membersihkan.
Mengapa harus ada wifi? Lagi-lagi saya melihat dari program yang pernah dicanangkan pemerintah tentang ‘Semarang Smart City‘. Tentu ini diperlukan. Tidak semua masyarakat memiliki akses berlebih saat mereka sedang diluar ruangan.
Waktu menunggu pun lebih asyik. Apalagi di era media sosial sekarang. Kepala daerah saja memiliki twitter, masa Trans Semarang tidak. Semisal terjadi tindak kejahatan atau lainnya, pengguna bisa langsung mention akun twitter bus Trans Semarang. Lebih cepat dan diharapkan lebih tanggap untuk jawaban.
…
Saya berharap tindak kejahatan tidak ada sama sekali di halte Trans Semarang. Tapi guna pencegahan lebih baik dipasang kamera CCTV dan fasilitas yang saya tulis diatas.
Jangan sampai setelah terjadi tindak kejahatan, baru dipasang. Apalagi wisatawan lokal maupun asing ingin mencoba pengalaman naik bus Trans Semarang. Jika terjadi sesuatu yang buruk, tentu mengurangi citra kota ini sendiri.
Di jaman era media sosial seperti sangat mudah menggiring opini dan membuat sesuatu yang kecil menjadi besar. Dengan mencegah dari awal dan memiliki tim manajemen krisis, dampak-dampak negatif setidaknya bisa teratasi.
Bagaimana menurut Anda, apalah perlu CCTV dipasang di halte Bus Trans Semarang?
Artikel terkait
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment