Suasana hiruk-pikuk penuh warna terekam jelas di Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2022 . Kerenanya, momen ini bakal kembali hadir di bulan Juli 2025, menyemarakkan Kota Semarang dengan pawai budaya yang tak boleh dilewatkan! Kalau kamu sedang mampir ke ibu kota Jawa Tengah, catat deh event ini dalam daftar kunjunganmu. Halo, Juli 2025! Bulan ini jatuh di hari Selasa, dan saatnya kita menata ulang daftar acara yang bakal bikin Semarang makin hidup. Kalau bulan Juni kemarin kami mencatat lebih dari 40 acara seru, bagaimana ya dengan Juli? Yuk, intip agenda-agenda menarik yang sudah masuk radar kami! Agenda Semarang Menyambut bulan baru, suasana semarak sudah terasa dari kawasan PRPP Semarang yang masih menjadi tuan rumah Jateng Fair sejak Juni lalu. Kabar baiknya, tahun 2025 pengunjung bisa masuk ke pameran tanpa harus membeli tiket masuk. Namun, bagi yang ingin menyaksikan konser musik, tetap harus membayar. Yang paling dinanti di bulan Juli tentu saja adalah Festival Cheng Ho yang akan d...
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Andai Konsep Pameran Komputer dan Gadget di Semarang Seperti IFA 2015
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
Gambar : Google
Saya sedang membaca tabloid Sinyal edisi 233/XI yang terbit tanggal 25 Sept - 8 Oktober tentang perhelatan acara IFA 2015 yang berlangsung di Messe Berlin (4-9 September). Banyak ide menarik yang dapat dapat menambah referensi dan sayang dibuang begitu saja.
Mungkin bila tidak membaca kolom dari mas Andra Nuryadi, editor In Chief, tersebut saya tidak tahu tentang IFA atau Internationale Funkausstellung Berlin. IFa sendiri merupakan acara pameran teknologi terkini yang sangat populer.
Acara dilaksanakan di gedung Messe Berlin, bentuknya kubik namun melingkar dengan beberapa lantai. Ditengahnya ada taman sangat luas dihias rumput dan pepohonan, namanya Sommergarden. Bisa dibayangkan bukan semenarik apa tempat ini. Tapi lupakan, saya tertarik dengan konsepnya saja.
Masuk bayar
Saya baru tahu acara pameran komputer maupun gadget di Jogja ada yang berbayar bila ingin masuk. Sama seperti IFA yang juga menerapkan tiket masuk dari jam 10 pagi hingga jam 6 sore. Harga tiketnya tahu berapa?? Dari 17 euro (Rp. 278 ribu) hingga 8 euro (Rp. 131 ribu). Termahal sampai 1/2 juta untuk satu keluarga. Nyesek dengarnya kalau ini diberlakukan di Semarang.
Harga segini dapat dimaklumi mengingat IFa sendiri merupakan acara Internasional dan merupakan ajang pameran terbesar dan tertua di kawasan Eropa. Tahun ini saja diikuti sekitar 1.500 peserta yang berasal dari 50 negara. Wuih!
Konsep yang boleh dicoba
Nama-nama perusahaan besar tidak diragukan lagi untuk tampil di sini. Pengunjung selain dapat melihat pameran juga dapat bertransaksi langsung. Selain jadi ajang pameran produk terkini yang membuat masyarakat rela hadir adalah konsep yang dipadukan dengan festival.
Ya, yang saya tahu festival identik dengan musik dan stan-stand kuliner maupun sponsor. Mereka menerapkan hal ini di sana. Untuk menambah pemanis, ada juga artis lokal yang digandeng. Ini mengingatkan saya tentang acara Jateng Fair sepertinya.
Tidak ketinggalan pula kehadiran komunitas yang meramaikan suasana. IFA 2015 turut menghadirkan perform seperti atraksi BMX, basket dengan DJ perform dan masih banyak lagi.
Mengutip kolom halaman 42 tabloid Sinyal, bagi pejabat pemerintah dan warga Berlin, IFA adalah maskot pameran sekaligus magnet yang menarik ratusan ribu pengunjung untuk menikmati Berlin sebagai kota wisata.
Efeknya multi. Perusahaan rental mobil, show, lighting, konstruktor stage, catering, dan banyak lagi mengais rejeki di IFA. Menurut mas Andar, mengemas pameran seperti ini harus diawali dengan konsep kuat. IFA menetapkan Consumer Electronic sebagai objek.
Ada puluhan segmen yang mereka kemas dalam area-area berbeda. Tidak dapat dikotomi antara pebisnis dan rakyat biasa. Toh, ini bukan BtoB, tapi juga BtoC Exhibition. Tetapi tak dikemas asal-asalan dan melulu penjualan produk. Ada berbagai info teknologi, sekaligus bisa dicoba karena ada demo. Intip videonya yang saya temukan di Youtube.
Kesimpulan
Memang sudah dari sono-nya, IFA sudah menarik perhatian dan menghadirkan ratusan ribu pengunjung. Ini tidak mungkin dilakukan. Tapi menurut saya ini menarik dicoba.
Hanya tinggal mematengkan konsep dan mulai melihat berbagai potensi yang dapat dikembangkan semisal ingin dilakukan di Semarang atau kota lainnya. Kebiasaan pameran selalu identik dengan mall (karena di sana banyak masyarakat yang datang), mengapa tidak dilakukan di tempat lain. Toh, bila gagal ini merupakan awal.
Enak ya, kalau cuma ngomong. Hehe..
Saya cuma berharap saja pameran komputer dan gadget memiliki agenda setahun sekali di kota Semarang yang sangat besar. Tentu didukung pemerintah kota bila melihat efek IFA terhadap perkembangan wisata (baca kunjungan).
Konsepnya seperti festival dimana di dalamnya banyak konten-konten yang menarik seperti stand kuliner, musik artis, komunitas perform, dan tentu harus bayar. Tapi bukan Jateng Fair lho, tapi khusus pameran komputer dan Gadget saja. Hehe.. Hanya sebuah gagasan sederhana untuk dicoba bila ingin terlihat nyata. Namanya juga belajar dari yang sudah ada.
Menurut cnnindonesia.com (4/9/2015), IFA adalah salah satu ajang pameran terbesar dan tertua di kawasan Eropa. Pertama kali perhelatan ini digelar pada 1924 dengan nama International Radio Exhibition Berlin alias Berlin Radio Show, dan saat itu bukan pameran rutin seperti sekarang.
**Andai tahun depan bisa datang ke acara IFA 2016 :)
Akhirnya kami merasakan juga keresahan sebagai pengguna XL Axiata usai menjadi pelanggan baru sejak awal tahun tentang kuota yang tidak bisa digunakan. Padahal kuota internetnya sangat besar dan itu bonus yang jadi hak pelanggan. Setelah dimanjain kuota melimpah dengan harga murah , kebahagiaan yang dirasakan mendadak sirna karena sisa bonus pelanggan baru atau bonus aktivasi sulit diakses. Berbagai cara dilakukan, termasuk membeli paket kuota baru. Hasilnya? Pulsa kami yang malah kesedot. 😓 Kuota pelanggan baru yang ada di paling bawah (lihat gambar di atas) saat mengecek aplikasi MyXL tetap tidak bisa digunakan. Pasrah dan berharap ada keajaiban, meski nyatanya tidak kunjung tiba. Caranya Solusinya ditemukan usai usaha tak kelah lelah kami mencari di mesin Google. Ternyata caranya sangat mudah, mengingat bahwa saat kami membeli nomor baru XL adalah buat dipakai di modem sebagai WiFi. Oalah begitu doang, sambat dalam hati kami. Dan seketika semuanya berjalan normal kembali meski akh...
Platform belanja online beberapa bulan terakhir ini mendadak dibanjiri laptop merek bernama AMOLI. Yang berkesan dari merek baru ini adalah warna tampilannya yang menarik perhatian kami. Apakah ini alasan kami membawanya ke blog dotsemarang? AMOLI? Nama yang masih sangat asing ditelinga namun sudah menyebar ke mana-mana di platform jual beli online seperti shopee . Terutama saat menyelesaikan tugas check-in aplikasi yang ingin mengejar rupiah semata. Laptop AMOLI buatan mana? Saat kami cari tahu, kalimat di atas muncul dalam pencarian. Perkiraan pasti mengarah ke negara China. Namun itu belum menjawab rasa penasaran kami sebelum mendapatkan data yang pasti. Setelah mengubek-ubek Google hingga Instagram, hasilnya masih nihil. Nih merek sulit banget dicari apa?! Hampir saja kami menyerah . 🥲 Akhirnya kami tiba di TikTok dengan id @amoli_laptop . Akun tersebut bukan official resmi sepertinya karena isinya berbahasa Indonesia. Meski begitu, akun tersebut adalah referensi karena memang fok...
Rasanya sudah biasa (normal), mal-mal sekarang hanya melayani pembayaran parkir kendaraan tanpa uang fisik. The Park Mall Semarang pun menerapkan hal yang sama. Namun meski begitu, pengguna kendaraan roda dua memiliki alternatif lain. Mari bicarakan itu nanti, fokus di pembayaran non tunai untuk kendaraan roda dua. Bagaimana dengan roda 4? Ya, sama saja. Pokoknya masuk ke bangunan parkir di The Park Mall, harus pakai pembayaran non tunai. Siapkan kartu pembayaran non-tunai Parkir di The Park Mall Semarang hanya melayani 2 kartu pembayaran non tunai, seperti Flazz BCA dan e-money. Oh, bukan 2 ternyata . Kartu Brizzi dari BRI juga bisa, termasuk Tap Cash dari BNI. Jadi, ada 4 kartu yang dapat dilayanin di sini. Karena pengalaman kami lebih untuk kendaraan roda dua, maka gambar yang kami tampilin di sini adalah suasana parkir roda dua. Yang belum tahu atau baru pertama kali ke The Park Mall menggunakan sepeda motor, parkirnya masuk sisi kiri. Cari saja arah masuk kendaraan masuk. Te...
Selama ini mendengar istilah box office, kami selalu menghubungkannya dengan film luar. Terutama televisi yang menayangkan film dengan embel-embel box office saat memberikan jadwal tayangnya. Berikut artikel ringan untuk menemani kamis ini yang tentunya masih berhubungan dengan film Indonesia. Terinspirasi dari artikel swa.co.id (21/3), disebutkan di sana ternyata kriteria untuk film Nasional yang mendapatkan jumlah penonton 1 JUTA sudah bisa disebut box office. Tahun lalu (2017), film Nasional yang menembus 1 juta penonton totalnya ada 11 film. Bagaimana tahun ini, yang sudah pecah telur adalah film Dilan 1990 dan disusul oleh Eiffel Im in Love 2. *hingga tulisan ini kami publish. Awalnya box Office Mundur ke belakang dan sebenarnya istilah box office mulanya merupakan tempat penjualan tiket yang berbentuk kotak. Kalau sekarang tentu tidak kotak lagi, namun berupa counter. Mengutip dari situs jadiberita.com (25/4/2017), box office bisa dikatakan sebagai label dari film...
Semarang kembali bergelora di tengah tahun 2025! Jalanan ibu kota Jawa Tengah ini bakal ramai merayap dengan kemeriahan Festival Arak-Arakan Cheng Ho ke-620, yang akan berlangsung pada Minggu, 27 Juli 2025. Kali ini, rute arak-arakan yang start dari Klenteng Tay Kak Sie di kawasan Pecinan akan finish di Klenteng Sam Poo Kong. Kami sudah nggak sabar buat liputan, tapi sayangnya, sampai draft ini dibuat, izin liputan khusus di area klenteng belum juga kami kantongi. Fingers crossed, deh! Arak-Arakan yang Selalu Bikin Semarang Hidup Arak-arakan ini adalah highlight utama Festival Cheng Ho menurut kami yang sudah bolak-balik meliput dari pinggir jalan. Bayangin, ratusan peserta berbaris membawa patung Kimsin (dewa berbadan emas) dan replika kapal Cheng Ho, diiringi atraksi tarian naga (Liong) dan barongsai yang bikin jalanan penuh warna. Rutenya melewati jalan umum yang dimulai dari Klenteng Tay Kak Sie lalu, Jalan Depok, Jalan Pemuda, dan Jalan Dr. Soetomo, jadi gampang banget...
Comments
Post a Comment