Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Maret 2025

Image
Setelah bulan lalu ada imlek, awal bulan ini kita disapa dengan bulan suci Ramadan. Keputusan bersama Pemerintah tentang puasa membuat kami lega karena tidak ada perbedaan seperti beberapa tahun belakangan. Selamat menjalankan ibadah puasa tahun ini. Selamat datang di bulan Maret 2025 yang jatuh pada akhir pekan atau hari Sabtu. Tentu, ini adalah kabar baik buat sebagian orang yang dapat mengistirahatkan tubuh mereka setelah bekerja hampir sepekan. Ditambah memasuki bulan puasa. Agenda Kota Semarang Untuk menambah informasimu selama Ramadan, khususnya di Kota Semarang, kami akan terus memperbarui daftar acara yang hadir di Ibu Kota Jawa Tengah. Siapa tahu bisa jadi teman ngabuburitmu saat sore menjelang.  Kira-kira selama bulan puasa ini, masih ada Car Free Day (CFD) ? Ikuti kami di blog atau media sosial dotsemarang. Sambil menunggu kami melengkapi daftar di bawah ini, silahkan simpan dulu. Atau bagikan ke rekan atau teman-temanmu. [26 Februari - 3 Maret] - Sauto Expo 2025 di Mal ...

Data Statistik Internet Dunia Bulan September 2015



Sekitar 57 persen populasi manusia di Bumi tidak terjangkau internet (offline) hingga akhir 2015 nanti. Jumlah tersebut setara dengan 4,2 miliar orang dari seluruh negara.

Referensi ini didapatkan dari bangka.tribunnews.com (27/9/2015) yang juga mengutip dari Nextren dari Engadget (Selasa (22/9/2015). Informasi yang dipost sangat menarik untuk diketahui. Berikut data selengkapnya.

80 persen dari penduduk dunia yang tinggal di negara-negara maju dan berkembang telah terhubung dengan internet. Sementara jumlah penduduk yang terhubung dengan internet di negara-negara miskin dunia hanya sekitar 6,7 persen. Kesenjangan persentase antara negara maju dan negara tertinggal ini sangat jauh.

PBB juga menyoroti sedikitnya konten internet yang tersedia dalam bahasa lokal. Mereka berpendapat tidak ada gunanya menyediakan internet cepat namun isi situsnya tidak bisa dibaca penduduk lokal.

PBB meyakini usaha perusahaan-perusahaan teknologi dunia dalam mengembangkan internet murah, seperti Facebook dan Google, bisa membantu kesenjangan ini. Namun PBB juga mengatakan bahwa perlu usaha dan solusi riil yang lebih komprehensif.

Akses ke internet tentu saja dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi suatu negara. PBB pun mendesak agar negara-negara mulai memikirkan tentang broadband, selain isu-isu seputar kemiskinan dan diskriminasi.

Badan dunia tersebut memprediksi baru pada tahun 2021 mendatang sekitar 60 persen penduduk dunia terhubung dengan internet, terdorong oleh penetrasi smartphone. Jumlah pelanggan data mobile diyakini akan sama jumlahnya dengan pelanggan ponsel reguler pada 2020 mendatang.


Paling digarisbawahi diatas adalah PBB yang menyoroti konten internet yang menggunakan bahasa lokal. Kalau di negara Indonesia sendiri memang banyak bahasa lokal tapi Indonesia sepertinya sudah cukup. Bila harus menggunakan bahasa lokal, sepertinya harus dicoba di beberapa wilayah pedesaan atau pedalaman. Menarik.

Soal akses yang diprediksi tahun 2021, tentu dari sekarang bisa benar-benar terus dikejar khususnya yang ada di sekitar juga. Karena sekitar masih ada juga yang belum terlihat maksimal.

Sumber klik
Gambar : Google



Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

  1. Wah rumah baru ya sekarang? Lebih adem sepertinya, dan tentu saja lebih bebas berekspresi karena tanpa embel2 sponsor lagi. Tetap semangat ya Friend... #SalamBlogger :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. Terima kasih, mas Dwi. Semoga ini yang terbaik saat ini

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Bulan Maret 2025, Telkomsel Punya Paket 21 GB Hanya 40 Ribu

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

XL Axiata Gelar Mudik Bareng, Fasilitasi Ratusan Pengecer dan Karyawan Pulang Kampung Gratis