Agenda Kota Semarang Bulan November 2025
Awalnya, kami akui ketertarikan kami pada gelaran Semarang IP Summit 2025 ini sempat terpecah. Namun, setelah mendapatkan respon melalui pesan langsung (DM) dari akun @seccon.forum, kami memutuskan untuk hadir—sebuah keputusan yang ternyata mengubah pandangan kami dalam beberapa jam.
Acara yang berlangsung selama dua hari (23-24 November) di Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) ini langsung menyambut kami dengan kesan yang megah dan mewah. Sesi talkshow diadakan di Performance Hall, sebuah ruangan yang memiliki akustik layaknya studio bioskop besar, didukung lighting yang memukau. Pembukaan acara bahkan dimeriahkan dengan orkestra yang dikemas apik bersama tarian dan musik. Ini adalah show yang jarang kami temukan di event lokal.
Namun, kemegahan ini sedikit bertolak belakang dengan kondisi di area Function Hall. Berharap melihat booth-booth peserta yang meriah dan lautan pengunjung yang memadati lokasi, kami justru mendapati sebaliknya. Jumlah peserta yang hadir dan booth yang tersedia tidak seramai yang kami bayangkan untuk event sebesar ini. Sebuah catatan jujur dari kami tentang harapan versus realitas di event perdana.
Terlepas dari dinamika keramaian, inti dari Semarang IP Summit ini jauh lebih penting.
Sebelum panel diskusi dimulai, kami menangkap sebuah fakta historis yang menjadi sorotan utama: event IP Summit ini secara resmi merupakan yang pertama kali diadakan di tingkat kota di Indonesia. Kota Semarang patut berbangga karena menjadi pelopor dalam menyelenggarakan forum komprehensif yang fokus pada Kekayaan Intelektual (KI) ini.
Penyelenggaraan IP Summit tentu memiliki tujuan besar yang berhubungan erat dengan masa depan Ekonomi Kreatif di Kota Semarang. Event ini ditujukan untuk menjadikan IP sebagai mesin pertumbuhan baru, memacu kreativitas agar memiliki nilai ekonomi dan perlindungan hukum.
Dalam sambutannya, Diah Supartiningtias, selaku Plt. Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, menegaskan visi tersebut:
“Di era ketika teknologi semakin canggih, ide adalah mata uang utama. Kota-kota yang mampu melindungi, merawat, dan mengembangkan ide kreatif akan menjadi pemenang.”
Penting bagi seluruh pelaku kreatif untuk memahami inti dari pembahasan ini: Kekayaan Intelektual (IP).
Sederhananya, IP adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara atas setiap karya cipta yang lahir dari kemampuan intelektual manusia. Ini adalah perlindungan hukum terhadap hasil kreativitas.
Nilai ekonomi dari IP sendiri tak main-main. Di banyak perusahaan modern (terutama teknologi), aset IP seperti paten dan Merek Dagang dinilai jauh lebih tinggi daripada aset fisik. Nilai merek dagang Coca-Cola atau paten teknologi Apple, misalnya, jauh lebih besar daripada seluruh pabrik dan kantor yang mereka miliki.
Sesi yang paling kami incar adalah talkshow yang menghadirkan narasumber dari berbagai sektor: Comic, Cartoon, Film, Animasi, hingga Game.
Kami ingin mendengar bagaimana para praktisi ini menghadapi tantangan perlindungan karya cipta mereka. Ini sangat relevan bagi kami di Dotsemarang, khususnya mengingat aktivitas kami di Kofindo dan pengalaman kami meliput event komik dan kartun.
Sayangnya, sesi yang awalnya bertema Game dan AI-Tech dan sangat kami nantikan, justru larut dalam perbincangan Game dan mengabaikan diskusi tentang AI (Artificial Intelligence). Padahal, perdebatan tentang siapa yang memiliki Hak Cipta atas karya 100% buatan AI adalah salah satu topik paling hangat di dunia IP saat ini. Hal ini menjadi tantangan yang menanti dan harus segera dihadapi oleh ekosistem kreatif Semarang.
Secara keseluruhan, Semarang IP Summit 2025 di hari pertama telah sukses mencetak sejarah sebagai forum IP perdana di Indonesia, sekaligus menjadi pemicu kesadaran bagi pelaku industri kreatif.
| Instagram seccon.forum |
Masih banyak topik menarik yang diperbincangkan—terutama detail tentang tantangan IP di masing-masing sektor yang akan kami ulas secara mendalam di postingan selanjutnya.
Kami tidak hadir di hari kedua karena sifat undangannya yang lebih eksklusif. Namun, bagi yang sempat hadir, kami berharap event ini menjadi awal yang baik untuk mendaftarkan IP, mengembangkan karakter, dan membangun jejaring di Kota Semarang.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment