Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

🇮🇩 Kirab Merah Putih Bersatu dan Maju: Membawa Semangat Pahlawan ke Jalanan Semarang

Mendengar kata kirab, kami pasti langsung membayangkan arakan meriah di jalanan utama. Semarang memang dikenal sebagai salah satu kota yang sering memanfaatkan momen keramaian ini sebagai ajang promosi dan peringatan. Setiap ada kabar seperti ini, kami tentu langsung tertarik untuk menyaksikannya secara langsung.

Tiba-tiba saja, akun Instagram @semarangpemkot merilis informasi tentang event Kirab Merah Putih Bersatu dan Maju. Tak lama kemudian, Dinas Perhubungan Kota Semarang menyusul dengan info penutupan jalan karena rute kirab akan dimulai dari Balai Kota dan berakhir di Simpang Lima.

Waktunya memang cukup mepet, kurang dari seminggu jika dihitung dari tanggal terbit postingan di media sosial. Namun, semangat peringatan dalam rangka Hari Pahlawan Nasional – 10 November 2025 ini jelas tidak bisa ditunda dan harus tetap terlaksana.

Kami bersyukur, acara yang diselenggarakan pada Senin pagi tersebut disambut oleh langit cerah. Maklum, di musim penghujan ini, cuaca menjadi sulit diprediksi.

Menunggu yang Tidak Nyaman Demi Momen Sakral

Dalam poster resminya, acara yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, bekerja sama dengan PPM LVRI (Pemuda Panca Marga Lembaga Veteran Republik Indonesia) Jawa Tengah ini, tertulis akan dimulai pukul 06.00 WIB.

Akan tetapi, informasi penutupan jalan baru akan berlaku pukul 07.30 WIB. Ini berarti arak-arakan kirab baru akan berjalan efektif sekitar pukul 8 pagi atau bahkan lebih. Event yang melibatkan banyak pihak memang seringkali sulit ditebak waktunya, terkadang tidak sesuai dengan jadwal tertulis.

Kami yang sudah tiba di sekitar Balai Kota sejak pukul 06.30 pagi akhirnya hanya bisa menunggu. Karena ini bukan liputan resmi ataupun undangan, kami sengaja memilih untuk santai di luar, tidak mengambil bagian di dalam halaman Balai Kota.

Memang harus diakui, menunggu itu tidak nyaman. Tapi demi misi bisa melihat momen sakral ini secara langsung, wajar saja rasanya berteman sebentar dengan rasa bosan.

Bendera Sepanjang Hampir 2 Km Jadi Primadona

Setelah penantian yang cukup lama, dua jam lebih kami menunggu, akhirnya kirab Bendera Merah Putih pun mulai berjalan. Awalnya, kami menangkap momen barisan ini di depan pintu masuk DP Mall Semarang.

Namun, kami ingin mendapatkan sudut pandang berbeda, yaitu melihat kirab dari atas. Kami pun segera bergegas menuju Jalan Pandanaran.

Peserta kirab yang didominasi oleh pelajar ini berjalan dengan tempo yang cukup santai, sehingga kami tiba tepat waktu di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pandanaran.

Ukuran lebar benderanya mungkin tidak terlalu besar, namun panjangnya itu lho yang membuat kirab kali ini jauh lebih menarik! Konon, panjang bendera yang diarak ini mencapai hampir dua kilometer.

Tantangan di Tengah Barisan

Tantangan di jalanan pasti selalu ada. Yang paling mencolok adalah pengendara yang tetap diperbolehkan menembus barisan kirab. Kami sempat mengira jalan akan steril total seperti event-event kirab Pemkot Semarang sebelumnya, ternyata tidak.

Beberapa kali kendaraan bermotor terpaksa mengganggu aktivitas kirab yang memang jumlah pesertanya sangat banyak dan memanjang. Tentu sulit untuk menyalahkan pihak tertentu sepenuhnya. Apalagi saat melintasi area rumah sakit, di mana kebutuhan pasien harus disegerakan.

Tujuan Utama: Menghormati Jasa Pahlawan

Berbeda dengan kirab-kirab rutin yang biasanya bertujuan untuk pelestarian budaya dan wisata, event kali ini memang tidak seantusias biasanya disaksikan oleh masyarakat umum di pinggir jalan.

Aktivitas yang ditampilkan di sepanjang kirab pun relatif tidak banyak. Ada bagian budaya seperti Barongsai di akhir barisan, tapi fungsinya lebih sebagai pemanis biasa.

Namun, yang terpenting adalah tujuan acara utamanya: menghormati jasa para Pahlawan. Melalui simbolisasi bendera Merah Putih sepanjang dua kilometer ini, tujuannya adalah mempererat semangat persatuan dan menumbuhkan kebersamaan untuk Indonesia yang lebih maju.

Karena bukan liputan resmi dan tidak ada undangan khusus, kami mengakhiri pengamatan hanya sampai kirab selesai di Jalan Pandanaran.

Peserta kirab kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi utama perayaan yang ada di Lapangan Simpang Lima. Untung saja kami sudah membawa bekal air minum sendiri, karena betapa melelahkannya menunggu berjam-jam dan berpindah tempat demi momen sakral ini.

Semoga apa yang kami bagikan ini bisa menambah semarak peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 dari sudut pandang Kota Semarang.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?

🎄Kota Lama Semarang Sambut Natal 2025: Kolaborasi Apik untuk Suasana Penuh Pesona

🛡️ ASUS ExpertBook PM1: Laptop "Badak" Paling Viral di 2025, Tahan Banting dan Air!

📶 Menyambut Sinyal 5G Indosat Berbasis AI di Kota Semarang