Agenda Kota Semarang Bulan November 2025
Ada satu agenda menarik yang terlewat di bulan Oktober kemarin yang sayangnya belum sempat kami ulas di blog ini. Tentu saja, ini tentang event bertaraf internasional yang sukses menjadikan Kota Semarang sebagai tuan rumah:
Semarang Cartoonfest 2025 berlangsung meriah pada tanggal 18–19 Oktober 2025. Betul, acara ini punya level internasional! Artinya, bukan hanya seniman lokal, tapi karya dari berbagai belahan dunia juga turut dipajang.
Kami sendiri harus mengakui, pengalaman kami hanya 'mentok' sampai pintu depan Gedung Oudetrap, Kota Lama. Maklum, saat kami datang di hari kedua, 19 Oktober, masih pagi buta, usai kami berburu suasana di CFD Simpang Lima. Meski begitu, vibe dan gaungnya sudah terasa kuat di kawasan Kota Lama.
Karena penasaran, kami coba gali informasi behind the scene dari event yang diselenggarakan oleh Pemkot Semarang bersama PAKARTI (Persatuan Kartunis Indonesia) ini. Dan hasilnya sungguh fantastis!
Fakta Menarik Skala Internasional:
141 karya kartunis dipamerkan.
Partisipasi dari 25 negara berbeda!
Kehadiran tersebut menjadikan Semarang sebagai titik pertemuan kartunis dunia. Partisipasinya pun tersebar dari:
Asia Tenggara: Malaysia, Thailand, Filipina.
Asia Lainnya: India, Iran, Korea Selatan, Jepang.
Eropa: Turki, Polandia, Rumania, Jerman, Italia.
Amerika: Amerika Serikat (AS), Brasil.
Acara ini terasa begitu spesial karena bertepatan dengan pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) PAKARTI. Artinya, Semarang menjadi saksi bisu penetapan visi dan arah organisasi kartunis se-Indonesia ke depan.
Tidak heran, PAKARTI memilih Semarang. Kota ini memang layak menyandang julukan "Ibu Kota Kartun Nusantara" karena sudah aktif menggelar berbagai festival kartun berskala internasional sejak tahun 1988!
Inilah highlight utama yang membuat kami yakin event ini wajib diabadikan di blog dotsemarang, meskipun sudah lewat: Wacana Museum Kartun Indonesia ingin dibangun permanen di Kota Semarang.
Wacana ini bukan isapan jempol, melainkan mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Semarang (melalui Disbudpar) dan bahkan anggota DPR RI.
Fungsi Museum Kartun Indonesia (Bukan Sekadar Gudang):
Museum ini diharapkan memiliki peran sentral dan strategis:
Pusat Riset dan Dokumentasi: Mengarsipkan sejarah dan perkembangan kartun Indonesia secara terstruktur.
Sarana Edukasi: Media pembelajaran visual yang segar bagi masyarakat dan generasi muda.
Ruang Kreatif: Wadah untuk menyatukan dan mengembangkan potensi para kartunis.
Destinasi Wisata Budaya: Tentu saja, akan memperkaya kawasan Kota Lama Semarang.
Sebagai langkah nyata dan bersejarah, pada saat Cartoonfest berlangsung, telah dilakukan penyerahan karya-karya kartun kuno yang direncanakan menjadi koleksi awal dari Museum Kartun Indonesia. Ini adalah bukti komitmen!
Komitmen tersebut makin kuat karena didukung oleh kehadiran tokoh-tokoh penting:
Abdullah Ibnu Thalhah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PAKARTI periode 2025–2030 dalam Mubes tersebut.
Kartunis Senior seperti Saifudin Ifoed, Sukriyadi Soekartoen, dan Pujiyanto turut mengisi acara Bincang dan Workshop Kartun.
Dukungan politis hadir dari Senator RI dan keterlibatan aktif dari Pemerintah Kota Semarang.
Kesimpulan: Cartoonfest ini adalah forum serius yang menegaskan komitmen mereka menjadikan Semarang sebagai Rumah Permanen bagi Museum Kartun Indonesia.
Semarang Cartoonfest 2025 memang sudah berakhir, namun ia meninggalkan warisan dan cita-cita yang jauh lebih besar. Event ini menandai awal perjalanan Semarang untuk menjadi pusat pelestarian dan pengembangan seni kartun bangsa.
Sebagai warga Semarang, kami patut berbangga. Mari kita nantikan dan dukung terus terwujudnya Museum Kartun Indonesia di Kota Lama! Semoga cita-cita besar ini segera terealisasi dan menambah kekayaan budaya serta destinasi wisata di kota kita tercinta.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment