[Halaman ini berisi konten press release] Laporan menarik dari sebuah perusahaan market intelligence yang bernama Newzoo yang melakukan riset mengenai industri gaming bahwa segmen ini telah mencapai besaran 51 persen pada keseluruhan industri game pada 2018.
Apakah kamu seorang gamers? Bila iya, silahkan melanjutkan membaca artikel ini yang ujungnya akan merujuk pada produk Huawei yang memang kami dapatkan dari rilis. Bila tidak tertarik, cukup di sini saja.
Kebangkitan gaming smartphone
Laporan yang bernama 2018 Global Games Market Report ini menyebutkan mayoritas 2,2 miliar gamer di seluruh dunia, atau dua pertiga dari populasi global, lebih memilih main game di smartphone.
Mereka ini berkontribusi besar pada mobile gaming market, sehingga segmen ini telah mencapai besaran 51 persen pada keseluruhan industri game pada 2018.
Dengan peluang seperti itu, tak heran kalau manufaktur smartphone terus berupaya membuat hardware yang mumpuni. Maka bangkitlah gaming smartphone, handset yang didesain khusus untuk menawarkan pengalaman main game yang lebih baik, seperti main game PC di PC gaming.
Gaming smartphone perlu hardware yang bertenaga supaya lancar memainkan game pada settingan grafis tertinggi. “Banyak manufaktur yang memberikan embel-embel “gaming mode” pada perangkatnya, tapi sebetulnya pengalaman yang mereka sajikan masih jauh dari nyaman, apalagi kalau dibandingkan dengan PC,” tutur Lo Khing Seng, Deputy Director Huawei Device Indonesia.
Cara peningkatan performa gaming?
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan menurut rilis yang kami terima. Bisa lewat software atau hardware. Dulu, biasanya manufaktur harus bekerjasama dengan pengembang game.
Seperti yang pernah dilakukan dua manufaktur yang memakai chipset Qualcomm Snapdragon 600. Tapi handset mereka kurang bertenaga saat menjalankan game populer macam Arena of Valor.
Alhasil, mereka bekerjasama dengan Tencent untuk mengembangkan konfigurasi khusus pada perangkat kelas entry level-nya supaya bisa memainkan game-game Tencent.
Sedangkan pendekatan software antara lain membutuh waktu lama untuk pengembangannya dan biasanya tak stabil. Game berjalan tersendat-sendat pada settingan custom.
Tiap aplikasi atau game butuh settingan custom profile yang berbeda-beda. Jadi, kalau seorang gamer ingin memainkan game yang belum dioptimalisasi, siap-siap saja merasa geregetan.
Pada pendekatan hardware, kita harus siap berkorban duit. Perangkat premium biasanya sudah dilengkapi dengan chipset terbaru dan tenaganya sudah ditingkatkan.
Kalau duit bukan masalah bagimu, maka pendekatan ini aman saja, meski patut dicatat, bahwa kita tak bisa memastikan chipset baru akan lebih hemat power ketimbang sebelumnya.
Jadi, kalau tiap pendekatan ada masalahnya, apa solusinya? Apakah ada solusi bagi perangkat yang terjangkau sekaligus bisa membuat pengguna merasakan pengalaman gaming kelas premium?
Mendobrak tradisi
Gaming bukanlah tradisi Huawei, atau beberapa orang mungkin berpikir begitu. Padahal terbukti sebaliknya. Huawei telah meluncurkan GPU Turbo.
GPU Turbo dari Huawei adalah sebuah teknologi pengakselerasi proses grafis. Teknologi ini mendesain ulang bagaimana grafis diproses di level sistem, supaya secara revolusioner dapat meningkatkan performa dan efisiensi.
Teknologi terobosan ini membuat perangkat lama pun mampu menjalankan game terkini yang butuh grafis intensif.
GPU Turbo dari Huawei dibangun di atas framework umum, sehingga ia bisa bekerja tanpa bantuan dari pengembang game. Dan semakin ia mengerti bagaimana game diproses, ia akan kompetibel pada lebih banyak game di masa mendatang.
Dan teknologi ini akhirnya ditanamkan pada smartphone Nova Series terbaru Huawei yang sudah diluncurkan pada akhir Juli kemarin.
Dengan Smartphone ini, pengguna kelas smartphone kelas menengah dapat merasakan pengalaman gaming kelas premium.
Gambar : Ilustrasi
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment