7 Bentuk Pemasaran Konten, Blog Salah Satunya


Anda yang memiliki bisnis dibidang apapun, sebaiknya membaca artikel berikut. Blog adalah salah satu bentuk pemasaran yang perlu Anda ketahui. Anda dapat juga mengklik beberapa artikel tentang blog dan tipsnya yang sudah banyak dotsemarang publish di sini.

Bulan ini, saya membeli majalah Mix edisi September sampai 18 Oktober 2016. Anda beruntung sudah mampir di halaman  ini bila tidak tahu tentang majalah tersebut. Karena dotsemarang mau membagikannya dengan harapan sama-sama belajar.

7 Bentuk Pemasaran Konten

Pemasaran konten terdiri dari berbagai jenis metode dan strategi yang berbeda, tetapi secara keseluruhan dimulai dengan apa yang disebut strategi konten. Strategi berarti merencanakan, memanage dan mengembangkan konten dengan secara struktur.

Saat Anda mengepost di media sosial, baik foto, teks maupun video, kesemuanya bisa disebut konten. Anda sebenarnya bisa, hanya perlu dikembangkan lebih jauh. Terutama buat bisnis Anda.

Dari 7 bentuk pemasaran konten marketing di bawah ini, tentu sebagai bloger, dotsemarang selalu menyukai informasi yang berhubungan dengan kata blog. Karena ini, saya mau membagikannya sebagai berikut.

1. Media sosial.

Memanfaatkan media sosial sebagai salah satu strategi konten marketing Anda, bukan berarti sekedar memiliki akun Facebook, Twitter, dan Linkedln. Lebih dari itu, konten-konten yang Anda sajikan lewat media sosial harus direncanakan se-efektif mungkin. Untuk itu, diperlukan social media strategy. Ketika Anda berencana untuk mem-posting konten di media sosial, pikirkan tentang konsumen yang Anda targetkan. Apakah mereka cenderung lebih suka menggunakan Instagram atau Linkedln?

2. Whitepaper.

Biasanya, Whitpaper adalah bentuk laporan otoritas yang membahas tentang isu-isu tertentu sekaligu menawarkan solusinya. Whitepaper dapat Anda gunakan untuk menunjukkan pengetahuan Anda yang luas kepada pembaca dan di saat yang sama juga mengedukasi mereka. Selain itu, Whitepaper juga menunjukkan Anda sebagai sosok yang profesional, berpengatuhan, dan kredibel.

3. Case Studies.

Berbeda dengan bentuk content marketing lainnya, case studies memang lebih berkaitan dengan kegiatan promosi produk. Meskipun begitu, case studies dapat membantu calon konsumen untuk memahami bagaimana konsumen lain mengatasi persoalan yang sama.

4. Blog.

Cara yang lebih engage untuk terhubung dengan konsumen adalah dengan membuat blog. Yang bisa digunakan untuk memberi regular update, berbagai opini, memperkenalkan ide baru, dan sebagainya. Lewat blog, brand atau marketer dapat dengan mudah menjangkau audiens, termasuk jurnalis, yang interaksinya sama dengan konsumen dan ada feedback. Selebihnya, blog dapat membantu Anda menjangkau konsumen lebih awal pada siklus penjualan, bahkan sebelum mereka memutuskan untuk membeli atau tidak.

5. Video content marketing.

Ini adalah strategi baru untuk dunia marketing B2B, tetapi impact-nya luar biasa. Generasi millenial lebih memilih menonton konten edukasi dibandingkan membaca topik tertentu. Itu sebabnya, mempublikasikan ide baru atau menjelaskan konsep dalam sebuah video kini lebih menarik dan lebih fokus.

6. Vlogging.

Adalah video content marketing yang belakangan mendapat banyak popularitas karena terkesan memiliki karakter yang lebih akrab dan luwes. Sebagai contoh, video tanpa script ini dapat digunakan untuk menyediakan update harian bagi para subscriber pada proyek atau kampanye yang sedang berjalan, dan ini adalah cara terbaik agar pelanggan tetap terlibat.

7. Press releases.

Dengan metode tradisional, mengirimkan siaran pers ke jurnalis saat Anda melakukan peluncuran produk, memang efektif untuk mendapatkan awarness, terutama dari konsumen yang belum pernah mendengar tentang produk Anda sebelumnya. Namun, agar lebih efektif, brand atau marketer bisa mencoba untuk lebih terhubung dengan para jurnalis lewat media sosial.

...

Kesemuanya boleh Anda coba yang memang tujuannya untuk bisnis Anda. Fokus saya memang ke blog saja. Dengan blog, Anda sudah bisa membuat konten Anda lebih menarik dan terhubung.

Saya banyak melihat  website sebuah bisnis yang terlihat menarik tapi sayangnya statis. Ini juga karena sifat website itu sendiri yang berbeda dengan blog. 

Pemasaran konten (content marketing) dipercaya mampu mendongkrak pertumbuhan bisnis lewat berbagai cara. Misalnya, membantu brand menjangkau pasar dengan cara yang lebih efektif.

Dengan menggunakan digital channel seperti di atas, brand akan lebih cepat menangkap perhatian konsumen, sekaligus menjaga ketertarikan mereka dala waktu yang lama sembari memposting konten-konten secara teratur dan memberi update terbaru ke klien.

Dengan membuat konten yang berkaitan dengan produk, tapi tidak secara langsung untuk promosi, brand dapat mengombinasikan iklan dengan sesuatu yang informatif dan enggaging dibandingkan dengan harus memborbardir konsumen dengan iklan yang terkesan jualan.

Sumber : Mix September 2016.

Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?