Upaya Old City 3D Trick Art Museum Mengkampanyekan Kota Lama Menuju World Heritage Unesco Tahun 2020


Sebagai destinasi baru tempat wisata di Kota Lama Semarang, Old City 3D Trick Art Museum yang launching pertama kali tahun ini terus berupaya menarik perhatian masyarakat. Salah satunya lewat acara Festival Branjangan.

Acara yang untuk pertama kalinya digelar ini dilaksanakan tanggal 23 Oktober atau minggu pagi. Lokasi yang digunakan adalah sekitar Museum atau sepanjang jalan yang bernama Branjangan.

Bila Anda melihat gambar di atas, suasana yang terlihat memang mengusung konsep festival. Beberapa acara untuk meramaikan seperti Fun Aerobic, Festival Kuliner dan resik atau bersih-bersih kawasan Kota Lama.

Kota Lama Menuju World Heritage Unesco 2020

Buat Anda yang belum tahu, kawasan Kota Lama ditargetkan pemerintah kota untuk masuk ke dalam daftar World Heritage UNESCO tahun 2020.

Penetapan yang dilakukan UNESCO semenjak tahun 2015 ini membuat pemerintah terus berupaya membuat kawasan Kota Lama terus ramai. Upaya ini tentu tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, maka kesadaran dari masyarakat disekitar pun diharapkan bisa membantu.

Old City sebagai salah satu tempat tujuan wisata yang berada di sekitar Kota lama tentu bisa ikut membantu. Dan upaya mereka bisa dilihat dari acara festival Branjangan kemarin.

Festival Branjangan

dotsemarang melihat sisi positif dari acara mereka yang dilaksanakan dari jam 6 pagi ini. Ternyata, meski sering lewat Kota lama, nama jalan Branjangan malah masih asing ditelinga. Setidaknya dari sini, dotsemarang bisa tahu nama jalan ini.



Berbagai stan meramaikan acara yang didominasi kuliner. Salah satu stan yang cukup menarik tentu dari komunitas pasar klitikan yang turut meramaikan.

Acara ini sendiri, mengutip dari akun instagram Old City, memiliki tujuan  membangkitkan kepedulian dan kecintaan masayarakat kota semarang terhadap kawasan kotalama semarang untuk menuju WORLD HERITAGE UNESCO 2020 dan sebagai ajang promosi tenant – tenant atau produk – produk Kota Lama.

Sayang, saya sendiri tidak mengikuti acara hingga selesai. Padahal yang saya tunggu adalah aksi resik-resik yang dilakukan Old City dan peserta yang mengikuti.


Kurang optimal di media sosial

Permasalahan acara atau event kembali terulang terutama kurangnya promosi di media sosial. Meski ada akun yang mengetag poster acara ke akun-akun media sosial Semarang, cara itu hanya memberitahu bahwa ada acara di Kota Lama.

Tidak ada optimalisasi secara besar yang biasa populer di Twitter lewat Trending Topik yang mengaliri linimasa. Atau foto-foto yang tersebar di Instagram dengan hashtag tertentu. Saat melihat hashtag #festivalbranjangan, foto yang dibagikan masih sedikit.

Padahal ada beberapa akun dengan pengikut besar yang berbagi poster acara. Akun Instagram Old City sendiri juga masih kurang optimal foto-foto yang dibagikan saat acara.

Disayangkan memang, tapi saya maklum mengingat ini pertama. Butuh banyak persiapan dan melihat kondisi dan situasi juga.

...

Apa yang dilakukan Old City 3D Trick Art Museum untuk mengupayakan Kota Lama semakin ramai, itu perlu diapresiasi. Selain positif, diharapkan bisa menjadi wadah bersama saling mendukung antar pemilik bangunan serta masyarakat sekitar guna mengkampanyekan Kota Lama layak masuk World Heritage Unesco tahun 2020.

Apakah acara ini akan rutin digelar kedepan? Kita tunggu saja.

Artikel terkait Kota Lama :
...

Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

  1. Wah mantep dah..
    peninggalan sejarah yang masih bisa kita lihat..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?