Agenda Kota Semarang Bulan Agustus 2025

Kalau kamu pengguna Threads, pasti udah ngerasa beda vibe-nya dibandingkan platform lain, kan? Dari awal hadir di Juli 2023, Threads jadi tempat asyik buat nge-share keseharian tanpa gangguan iklan.
Tapi, kabar terbaru bikin kita kudu siap-siap: sejak Januari 2025, Threads sudah kedatangan iklan! Apa kabar dunia per-Threads-an kita?
Iklan di Threads, Mulai Kapan?
Meta, perusahaan di balik Threads, udah ngumumin rencana ini sejak awal 2025. Tapi tenang, iklan ini nggak langsung membanjiri timeline kita.
Mereka mulai pelan-pelan, cuma ngasih kesempatan ke beberapa pengiklan terpilih buat nampilin postingan “bersponsor” lewat Meta Ads Manager. Kalau kamu pernah lihat iklan di Instagram, kira-kira bakal mirip gitu, deh.
Threads sendiri sekarang udah punya 275-300 juta pengguna, dan tiap hari nambah sekitar 1 juta pengguna baru. Bayangin, jumlahnya udah hampir sebesar populasi Indonesia!
Makanya, nggak heran Meta pengen monetisasi platform ini. Tapi, kata Susan Li, CFO Meta, Threads belum bakal jadi “mesin duit” di 2025. Jadi, ini masih tahap awal.
Peluang Emas buat UMKM Semarang
Dari sisi pengguna biasa, mungkin kita bakal ngerasa agak risih sama iklan. Tapi, coba lihat dari kacamata pelaku usaha lokal, kayak UMKM di Semarang.
Bayangin, warung kopi di Banyumanik atau toko batik di Pekunden bisa promosi di Threads, nyampe ke ratusan juta pengguna yang super aktif. Engagement di Threads kan terkenal tinggi, jadi ini peluang besar buat brand lokal nyanyi di panggung global.
Lewat Meta Ads Manager, UMKM bisa mulai eksperimen bikin iklan yang nggak cuma jualan, tapi juga cerita. Misalnya, postingan “bersponsor” tentang kopi khas Semarang yang diseduh dengan cerita budaya lokal. Keren, kan?
Buat pelaku usaha, masuk ke Threads sekarang bisa jadi momen jadi early adopter sebelum platform ini rame banget sama iklan.
Ganggu Nggak, Sih?
Nah, buat kita yang cuma pengen nge-post foto sunset di Banjir Kanal Barat atau cerita soal kuliner di Pecinan, iklan ini mungkin bikin rada gemes.
Apalagi Threads selama ini terasa “bersih” dari promosi. Tapi, kata Adam Mosseri, Head of Instagram, iklan ini perlu buat nutupin biaya server dan gaji karyawan, biar Threads tetep gratis.
Saat ini, iklan masih terbatas, jadi belum bakal ganggu banget. Tapi, ke depan? Bisa aja timeline kita mulai penuh sama iklan, apalagi buat konten lokal kayak kuliner, wisata, atau hobi. Pertanyaannya, apa kita bakal betah, atau malah pindah cari platform lain?
Gratis, Tapi Sampai Kapan?
Di era sekarang, susah banget nemuin platform yang bener-bener gratis tanpa “embel-embel”. Threads selama ini jadi penutup celah X yang nyaman, tapi sekarang mulai ngikutin jejak Instagram.
Di satu sisi, iklan bikin Threads lebih sustainable. Di sisi lain, apa iya kita harus “bayar” dengan lihat iklan demi konten keseharian yang bebas?
Buat kami, Threads tetep jadi tempat seru buat cerita soal Semarang, dari street food di Simpang Lima sampe event di Tugu Muda. Tapi, dengan iklan masuk, apa kamu siap lihat postingan “bersponsor” nyempil di antara foto kopi pagi kamu? Atau, kamu justru excited karena brand lokal favoritmu bakal lebih gampang ditemuin di Threads?
...
Apa pendapatmu soal iklan di Threads? Bikin risih, atau justru peluang buat nemuin brand baru? Tulis di kolom komentar, atau share pengalamanmu pakai Threads di Semarang! Siapa tahu, kita bisa bikin diskusi seru soal masa depan platform ini.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment