Tentang Story-telling Marketing



Salah satu artikel yang dimuat di majalah Marketing edisi Maret 2015 adalah tentang Story-telling marketing. Ini menarik untuk diketahui, baik seorang blogger maupun brand atau perusahaan. Berikut detailnya.

Masih menurut artikel ini, di Indonesia ternyata masih belum banyak perusahaan yang menerapkan strategi story-telling dalam membangun brand. Umumnya strategi ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Unilever, Coca-cola, atau perusahaan rokok Sampoerna. Kalau di luar negeri, strategi ini umum dilakukan.

Saat ini para konsumen tidak hanya mengenal brand sebuah produk dari penampilannya, mereka mengenal dan memutuskan untuk membeli produk karena cerita dibalik terciptanya produk tersebut.

Sama seperti Joko Widodo yang dikenal dan dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7 salah satunya akibat pencitraan dari sebuah film berjudul Jokowi.

Apa itu Story-telling Marketing?

Adalah kemampuan untuk menceritakan aspek-aspek brand sehingga membentuk hubungan emosional dengan stakeholder seperti sales, public speaker, supplier, distributor, dan konsumen yang membawa pesan brand Anda kepada orang lain.

Tahapan Story-telling Marketing

Pertama, ciptakan nama brand yang mudah diingat dan sesuai dengan karakter produk. Brand image produk Anda akan semakin mudah diingat jika bersifat flexibel dan inovatif.

Kedua, pastikan Anda mengetahui betul siapa konsumen Anda, kebutuhan dan ekspektasi mereka, sehingga Anda bisa berikan mereka informasi dan pelayanan yang sesuai dengan untuk mereka.

Setelah itu, galang komunitas konsumen dengan minat dan segmentasi yang sama serta jalin interaksi kepada semua stakeholder Anda.

Ketiga, ceritakan karakter produk Anda secara spesifik untuk membentuk image brand Anda dengan menjelaskan perusahaan Anda, apa yang Anda jual, dan nilai apa yang Anda berikan untuk mereka.

Keempat, tunjukkan loyalitas Anda kepada pelanggan dengan menanggapi segala keluhan mereka terhadap pelayanan yang perusahaan Anda beriklan.

Saluran story-telling marketing

Pada dasarnya, media apa pun dapat Anda pakai untuk menceritakan produk Anda, baik media cetak maupun elektronik. Hanya saja Anda harus memastikan bahwa Anda menggunakan media yang paling sering diakses oleh target pelanggan Anda.

Seiring dengan perkembangan teknologi, media elektronik seperti radio, televisi dan internet kian menjadi media yang efektif untuk memasarkan produk, menguatkan image, dan menjaring komunitas.

Selain itu, media sosial pun dapat menjadi lahan subur yang efektif dibandikan media cetak seperti koran, majalah, banner, baliho dan poster.

Pengaruh story-telling Marketing terhadap Brand Image

Pendekatan teknik pemasaran yang menggunakan konten yang relevan, unik dan spesifik terhadap keinginan target audiens dapat memudahkan pemasar mengatur tindakan pelanggan yang pada akhirnya menguntungkan perusahaan.

Misalnya seperti meningkatkan brand image, brand awareness, dan brand equity hingga membuat produk Anda menjadi top of mind dan bahkan meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.

Story-telling dapat menerjemahkan inti dan nilai merek Anda, juga meletakkan inti pesan Anda tepat pada tujuan merek dan menonjolkan diferensiasi merek Anda di mata pelanggan.

Selain itu, teknik ini pun dapat menciptakan profil produk yang terkait dengan karakter pengguna sesuai kebutuhan dan keinginan mereka.

Story-telling juga membantu pemasar memfokuskan diri untuk menciptakan motivasi pelanggan sesuai segmen pasar yang sudah ditentukan, dengan cara sederhana yang tidak pernah terpikirkan oleh kompetitor.

Dengan begitu, brand image akan terdongkrak dengan sendirinya tanpa perlu pemborosan biaya iklan yang tidak efektif. selama kontennya benar-benar menarik dan disampaikan kepada orang yang tepat, story-telling dapat menjadi senjata ampuh untuk melejitkan nilai penjualan Anda.

Sumber artikel : Majalah Marketing edisi Maret 2015


Saya hanya mau bilang bahwa ini penting. Menceritakan sesuatu yang tidak pernah diketahui dan akhirnya diketahui banyak orang (konsumen/pelanggan) dapat menciptakan pengaruh.

Seperti istilah ini, ‘bagaimana bisa aku mencintai kamu kita tidak saling mengenal’. Mungkin ada yang harus mengenalkan diri atau sukses dipandangan pertama.

Story-telling marketing merupakan kunci jawaban yang harus dipenuhi seseorang untuk membangun personal brandingnya, perusahaan yang ingin dikenal banyak orang dan brand yang dicintai konsumennya.

Tertarik? Kami bisa bantu menceritakan tentang Anda dan perusahaan Anda saat ini. Hubungi kami bila perlu dan mari mulai mengobrol soal apa yang Anda butuhkan.

*Artikel diperbarui 27 Oktober 2019

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?