Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

GIIAS Semarang: Muladi Dome 2.500m² vs. Kebutuhan 10.000m² Jakarta. Sampai Kapan?

Edisi keempat GIIAS Semarang tahun 2025 kembali ke Muladi Dome. Kabar ini langsung memicu pertanyaan klasik yang selalu muncul saat jumpa pers: Apakah benar tidak ada venue lain yang lebih besar dari Muladi Dome di Kota Lunpia ini?

Setelah tahun lalu kami membahas alasan GIIAS pindah dari Marina Convention Center ke Muladi Dome, kini muncul dilema baru: Bagaimana event sebesar ini bisa terus bertumbuh jika "terjebak" di gedung yang sama?

Muladi Dome: Masih yang Terbesar (Saat Ini)

Chief Operating Officer Seven Event, Bapak Agus Riyadi, akhirnya mengonfirmasi mengapa GIIAS Semarang 2025 kembali ke lokasi yang sama. Beliau menegaskan bahwa Muladi Dome saat ini masih menjadi gedung pameran terbesar yang tersedia di Semarang. "Belum ada gedung lagi yang lebih besar dari Muladi Dome," ujarnya.

Penegasan ini seolah menjawab pertanyaan kami semua, bahwa masalahnya bukan pada keinginan penyelenggara, melainkan ketersediaan infrastruktur di Semarang. Padahal, harapan penyelenggara sangat besar. Mereka ingin GIIAS Semarang selalu bertumbuh setiap tahunnya.

Dilema Ruang: Potensi yang Ditahan 2.500 m²

Inilah bagian yang paling krusial, yaitu batasan ruang yang kini menghambat GIIAS Semarang. Data perbandingan yang disampaikan penyelenggara justru menjadi sorotan utama yang menunjukkan betapa besar potensi pasar Jawa Tengah yang tertahan oleh infrastruktur.

  • Luas Netto Pameran: Muladi Dome hanya memiliki sekitar 2.500 m² netto untuk stand pameran. Sebagai perbandingan, venue pameran di Jakarta memiliki luasan 10.000 m² netto. Angka 2.500 m² ini adalah tolok ukur kapasitas stand mobil yang hanya seperempat dari Jakarta.

  • Klarifikasi Area: Perlu kami tekankan, meskipun total area event yang disewa GIIAS di sekitar Muladi Dome mencapai 9.000 m² (termasuk area test drive, lounge, dan tenda luar), luasan hall utama yang menjadi tolok ukur kapasitas merek masih sangat terbatas.

  • Kesenjangan Merek: Keterbatasan ruang ini berimbas langsung pada jumlah peserta. Semarang hanya mampu menampung 13 merek kendaraan. Padahal, pameran serupa di Jakarta bisa mengakomodir hingga 44 merek (termasuk komersial dan passenger).

Tujuan GIIAS adalah bertumbuh, menargetkan bisa mencapai 20 hingga 25 merek partisipan. Namun, faktanya, Muladi Dome yang hanya 2.500 m² netto saat ini sudah mentok untuk menampung merek baru.

Tantangan Berikutnya: Mendorong Exhibition Hall Sesungguhnya

Harapan penyelenggara GIIAS ini tentu juga menjadi harapan kami sebagai warga Semarang. Kami sepakat bahwa Semarang sangat butuh gedung pameran yang proper dan besar, yang mampu mengimbangi potensi pasar yang sangat besar di Jawa Tengah.

GIIAS Semarang telah sukses melewati fase pertama, yaitu pindah dari Marina Convention Center ke Muladi Dome. Namun, tantangan berikutnya kini lebih besar: mendorong pembangunan exhibition hall sesungguhnya—sebuah venue yang didedikasikan untuk pameran dengan luasan yang memadai.

Jika tidak, kekhawatiran GIIAS Semarang akan stagnan, baik dari sisi luasan pameran maupun jumlah merek partisipan, akan menjadi kenyataan.

Bagaimana pendapatmu?

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Mengintip Magnet Otomotif di GIIAS Semarang 2025

Tentrem Yogyakarta: Kemewahan Jawa yang Bikin Pengen Balik