Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Image
Salah satu acara menarik yang sukses mencuri perhatian kami di Kota Semarang pada bulan November ini adalah Padel masuk mal . Sebuah konsep yang terbilang unik dan anti-mainstream . Siapa sangka, olahraga yang sedang naik daun ini bisa dimainkan di tengah pusat perbelanjaan? Kami pun dibuat penasaran, seperti apa rancangan lapangan dan event yang disajikan nanti? Musim Hujan, Banjir, dan Tantangan Event Outdoor di Semarang November telah tiba, meninggalkan Oktober yang penuh dinamika. Khususnya, isu banjir yang kembali jadi perbincangan hangat. Entah mengapa, kali ini suaranya terasa lebih kencang, seolah menjadi jawaban atas keluh kesah para pengguna media sosial yang kerap mengeluhkan teriknya matahari Semarang. Jika berkaca pada kalender cuaca, Ibu Kota Jawa Tengah memang telah resmi memasuki musim penghujan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelenggara event , terutama yang masih mengandalkan ruang terbuka ( outdoor ). Tantangan ini juga berlaku bagi Anda,...

Parade HUT Jateng: Antara Hujan, Rezeki, dan Mobil Hias Kendal

Malam itu, Kamis (21/8), seakan-akan langit tak merestui niat kami untuk menyaksikan Parade Seni dan Budaya dalam rangka memeriahkan HUT Provinsi Jawa Tengah. Acara yang sedianya bakal membanjiri Jalan Pahlawan, tepat di depan kantor Gubernuran, mendadak buyar dihantam hujan deras.

Demi Parade Seni yang Bikin Penasaran

Jujur, kami sudah tak sabar menanti momen ini. Terutama, arak-arakan keseniannya yang selalu sukses bikin warga Semarang penasaran. Mumpung jadwal futsal lagi kosong, kami langsung tancap gas menuju Jalan Pahlawan. Selain parade, di sana juga ada festival jamu dan kuliner yang siap memanjakan lidah.

Kami tiba dan melihat sebuah panggung megah sudah berdiri gagah. Di sana, para seniman dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah akan menampilkan kebolehannya. Ada barongan dari Kudus, tari kebo dari Cilacap, tari rebana dari Demak, Tari Gladen Prawiratama dari Kendal, sampai tari "Mina Laut" dari Batang.

Sayangnya, kami tak bisa merapat ke area utama karena bukan undangan. Kami memilih mencari posisi strategis yang agak jauh, biar dapat pemandangan yang lebih luas. Namun, setelah puluhan menit menunggu, yang datang bukan parade, melainkan hujan yang mengguyur tanpa ampun.

Hujan Jadi Cerita Tersendiri

Melihat kerumunan yang bubar jalan, kami sempat pesimis. Tapi, di tengah kekacauan itu, para seniman tetap tampil penuh semangat di bawah rintik hujan yang terus membasahi. Kami bersyukur, jas hujan yang sudah kami siapkan di tas akhirnya terpakai juga.

Pemandangan paling menarik justru datang dari para pedagang dadakan yang tiba-tiba muncul. Mereka ramai-ramai mengeluarkan jas hujan plastik sekali pakai dengan harga "murah meriah" dan laku keras. Benar-benar rezeki nomplok! Aksi jual-beli dadakan ini jadi bumbu pelengkap yang bikin malam itu tak terlupakan.

Hujan memang membuat cerita berbeda. Sayangnya, waktu yang molor membuat kami tak bisa berlama-lama mengambil foto dan video. Kami khawatir ponsel kami rusak karena kelamaan merekam di bawah guyuran hujan. Jadi, kami hanya mengambil beberapa momen singkat lalu pulang.


Secara keseluruhan, Parade Seni dan Budaya kali ini bukan hanya soal keindahan seni, tapi juga tentang semangat para seniman dan masyarakat yang tak gentar diterjang hujan. Selamat untuk Kabupaten Kendal yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi juara pertama kategori mobil hias terbaik.

...

Beberapa video nanti akan kami unggah di YouTube dotsemarang dan dibagiin di blog galeri foto. Ditunggu saja.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

ASUS Gaming V16 (2025): Laptop Gaming Entry-Level yang Smart Budget, Lebih Power dari K16!

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Review Portal Resmi Pantau Banjir Semarang: Simpel, Resmi, dan Wajib Bookmark Warga Ibu Kota Jawa Tengah