Review Film Ada Apa Dengan Cinta 2


Setelah ditunggu selama 14 tahun, film Ada Apa Dengan Cinta (2) hadir kembali menuntaskan kisah asmara yang terajut sebelumnya. Animonya tentu sangat tinggi untuk mengikuti kelanjutan kisah keduanya. Apakah Anda sudah menonton film ini?

Bila belum, mungkin review kali ini bisa menambah referensi Anda. Tentu sudah banyak yang menulis yang sama, tapi bagaimana versi kofindo memberitahu Anda?

Fokus

Akhirnya, setelah 2 pekan berlalu dari jadwal perdana penayangan tanggal 28 April 2016, Kofindo bisa nonton juga hari ini (12/5), di bioskop Semarang. Animonya masih tinggi di jam-jam awal bioskop dibuka.

Untuk menyaksikan film ini, Anda harus melihat dulu durasinya. Karena film ini bisa saja membuat Anda terlena dan melupakan aktivitas yang lain. Film AADC 2 berdurasi 2 jam 4 menit.

Total waktu tersebut tidak terbuang percuma, untuk mengobati rasa penasaran saya. Filmnya sangat fokus pada kedua pemain utama, Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastrowardoyo). Beberapa bumbu lainnya memang menjadi bagian film ini, tapi tidak masalah.


Tokoh baru

Tokoh Alya yang hadir di AADC pertama tidak dihadirkan di film keduanya. Banyak yang kecewa sebenarnya, tapi begitulah. Namun beberapa tokoh baru yang hadir bukan hanya sekedar pelengkap tapi penambah cerita manis.

Meski porsinya tidak besar, beberapa nama seperti Ario Bayu (Trian), Christian Sugiono (Christ), Sarita Thaib (Ibu Rangga) dan Dimi Cindyastira (Sukma - adik Rangga), dari kesemuanya mungkin Ario Bayu yang paling menonjol karena menjadi tunangan Cinta.

New York & Jogja

Mungkin karena plotnya dari yang pertama Rangga ke luar negeri, maka ceritanya mengambil dari kota New York. Di sana Rangga menetap dan bekerja di coffeeshop. Tren luar negeri sebagai background film sepertinya masih sangat menarik. Apalagi menunggu film dari sutradara Riri Riza ini selama 14 tahun.

Background kota kedua ada di Jogja meski awal-awal film ini menjadikan Jakarta sebagai pemanasan. Jogja tetap menjadi kota yang mendapat porsi besar dan dari sinilah semua cerita dikeluarkan.


Cerita

Rasa penasaran tentang bagaimana plot cerita akan mewarnai pertemuan Rangga dan Cinta merupakan kunci bagaimana film ini bisa sukses dan menembus 2 juta penonton hanya dalam kurun waktu 8 hari.

Saat pemutaran dimulai, kehangatan persahabatan langsung dipertontonkan. Cinta dan teman-temannya yang sudah (harus) dewasa memiliki cerita sendiri. Sosok keluarga dan orang terdekat bertolak belakang dengan kisah Rangga yang ada di New York, sepi dan stres.

Akhirnya, sebuah momen yang terjadi di Jogja membuat pertemuan keduanya setelah 9 tahun tidak bertemu adalah titik antusias penonton untuk juga ikutan mencari tahu alasan mereka tidak bersatu.

Rangga datang ke Jogja karena sebuah misi untuk bertemu dengan ibunya yang sebelumnya adik tirinya datang ke New York. Sedangkan cinta dan kawan-kawan pergi ke Jogja karena liburan dan ingin melihat sebuah pameran.

Skenarionya memang keduanya bertemu. Meski bagian ini paling menarik dan ditunggu, jangan harap dapat meneteskan air mata. Semua tentang obrolan dan masa lalu mereka. Film ini sepertinya paling cocok buat para wanita.

Pada akhirnya, semua jawaban yang ditunggu baik oleh Cinta maupun penonton terbayar sudah di AADC 2. Akhiran yang bahagia, dan Anda dapat menebak seperti apa maksudnya.

Tunggu dulu, sebelum sampai dibagian akhir, ceritanya dibuat naik turun. Rangga memutuskan balik ke New York setelah Cinta tidak merespon kembali rasa suka Rangga kepadanya. Dan Cintalah yang membuat semua berakhir seperti paragrap diatas.

Kemasan

Selain dikemas dengan rasa kekeluargaan dan persahabatan, hadirnya Jogja memang lebih istimewa. Semacam promosi wisata dan tentu Jogja kembali terangkat dari film ini.

Meski kebanyakan ngobrol, film ini juga menampilkan beberapa puisi sebagai bagian pelengkapnya. Suara rangga yang memang laki banget tidak dipungkiri menambah manis saat suaranya membaca puisi.

Soal pemerannya tidak perlu ditanya, good loking semua, deh. Satu lagi, penonton sekarang sepertinya sudah sangat sadar iklan. Beberapa adengan yang seolah mengatakan itu iklan dengan mudah ketebak beberapa penonton disamping saya.

...

Menurut Kofindo, keberhasilan film Ada Apa Dengan Cinta 2 terletak dari rasa penasaran penonton. Generasi yang sudah menonton film sekuel pertamanya tanpa sadar menarik perhatian generasi remaja sekarang untuk ikutan duduk menyaksikan.

Ceritanya sendiri lebih banyak mengobrol. Saat bisa tertawa itu karena dialog yang dibuat memang menarik dan beberapa gambar yang ditampilkan, khususnya yang ada di Jogja.

Dukungan gambar yang bagus, termasuk kamera drone, serta kuatnya branding Jogja yang sangat tradisional menambah kuatnya film ini menjadi kemasan yang tidak membosankan.

Kofindo berharap film ini bisa nembus 4 juta lebih mengingat film dengan jumlah penonton terbanyak ada di film Habibie & Ainun. Faktor 14 tahun, rasa penasaran dan kemasan yang bagus sudah seharusnya dapat menaklukkan jumlah penonton yang lebih besar. Plus pemutaran juga dibeberapa negara tetangga.

*Ada yang melihat adegan ciuman keduanya?
**Gambar : Google


Artikel terkait :

Comments

  1. Aku jadi kangen ngumpul sama sahabat SMA habis nonton nih film... kangen mantan juga gg yaa, *ehhh

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?