Mulai dari yang benar-benar bekerja sebagai marketing atau baru mengenal dunia pemasaran, dotsemarang selalu dihadapkan persoalan yang selalu sama tiap tahun. Apakah itu menguntungkan?
Saya sebenarnya mau menuliskan dengan judul 'Tantangan Blogger Menghadapi Orang Marketing', tapi saya yakin tiap kota pasti berbeda memperlakukan orang-orang yang biasa disebut blogger.
Sebagai salah satu media informasi yang fokus dengan platform blogger (baca blogspot) di kota Semarang, dotsemarang terus berupaya menyajikan update postingannya dengan sudut yang berbeda.
Ada yang menyukainya, dan ada pula yang tidak. Apalagi semenjak pindah ke platform gratisan. Yang menyukai tentu sadar dengan perkembangan teknologi dan ikatan silaturahmi yang pada akhirnya mau bekerjasama.
Diantara sekian banyak berhadapan dengan pihak-pihak yang ingin bekerjasa sama dengan dotsemarang, berikut ini adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi.
Barter
Tidak ada yang gratis di dunia ini, mungkin filosofi tersebut benar. Atau juga orang yang didapuk sebagai marketing, tidak begitu diberi kebebasan untuk melakukan terobosan.
Jadinya saat mereka mengajukan kerjasama, untuk mengeluarkan biaya promosi dipastikan tidak ada. Mereka lebih senang kembali ke jaman jadoel dimana sistem barter masihlah berguna di era serba teknologi ini. Contoh minta logo, makan gratis dan sebagainya.
Mengirim Undangan
Bukan hanya perusahaan (komunitas/kampus/lembaga/dsb) lokal saja yang berharap dapat mempromosikan acaranya lewat media dengan gratis, beberapa perusahaan nasional pun terkadang melakukannya saat mereka membuat acara di daerah (Semarang).
Entahlah, mengapa orang-orang marketing mereka memperlakukan sama rata. Padahal, dotsemarang adalah media personal yang dilakukannya adalah keberlangsungan medianya.
Saya malah lebih suka mendapatkan undangan dari pemerintahan terutama pusat, terkadang ada uang beli kuota meski tidak seberapa. Malah lebih parahnya, ketika etikat baik mengundang, bila tidak ditanggapi rasanya tidak enak. Apalagi mengenal baik.
Harga semurah-murahnya
Beberapa pengajuan kerjasama terkadang membuat saya geli sendiri. Mereka menawar tapi saat diberitahu harganya mereka malah kabur. Pada awalnya memang mereka berusaha keras, tapi terkadang penawaran tidak wajar berbanding balik dengan apa yang diminta.
Persaingan
Tidak terelakkan bahwa selain media sosial menjadi persaingan sendiri karena kemudahannya, beberapa media yang tumbuh di daerah/Semarang juga menjadi persaingan sendiri. Itu sehat tapi kadang juga merugikan buat dotsemarang ketika sama-sama bekerja, media yang punya badan hukum punya nilai lebih tersendiri. Personal blog? Mungkin terlalu bahagia hanya membawa goddie bag.
Intinya, gratis
Dan pada akhirnya semua orang menyukai yang namanya gratis. Termasuk mereka yang bekerja sebagai pemasar. Itu pasti dimaklumi. Mereka untung, di sini jadinya buntung.
...
Terkadang, ada banyak perbedaan antara marketing yang bekerja di pusat maupun di daerah (Semarang). Pusat, berani melakukan apa saja dan memberi angin segar seperti biaya promosi dan sebagainya.
Sedangkan di daerah, semua keputusan berada ditangan atasan. Dan atasan menunggu dari perusahaan yang ada di pusat. Ribet pokoknya. Bahkan sampai berteman akrab dengan mereka yang menjadi pemasar di daerah belum tentu dapat membantu. Dibutuhkan disaat butuh, setelahnya mereka membuat sesuatu yang kurang lebih sama dan memodifikasi saja.
Pada akhirnya saat memposting sebuah informasi baik berupa tulisan maupun foto, dotsemarang dianggap mendapatkan keuntungan lebih disana. Padahal yang terjadi, tidak ada untung sama sekali.
Baca lainnya CATATAN dotsemarang di bawah ini:
...
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment