Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

Desa Wisata Branjang Adakan Acara Haul Ki Ageng Panjawi dan Mbah Sunang Geseng

Diiringi musik gamelan, arak-arakan atau kirab yang membawa tumpeng selalu menarik perhatian. Apalagi diadakan di desa yang berkonsep wisata sebagai bagian dari pelestarian tradisi. Kabupaten Semarang lagi-lagi menawarkan sesuatu yang beragam, dan kali ini datang dari Desa Wisata Branjang.

Kamis, 19 Agustus 2021, desa yang terletak di lereng gunung Ungaran mengadakan ziarah di Makam Gunung Jadi, yakni makam Ki Ageng Penjawi salah satu pendiri Kota Pati.

Meski sempat ditawari untuk hadir, karena mendadak dan bukan kegiatan seperti biasanya yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, kami memilih tidak berangkat. Meski disayangkan karena pasti itu sangat menarik.

Namun syukurlah kami dikirimi semacam rilis dari Ketua Pengelola Desa Wisata Branjang, Mas Teguh Basuki untuk ditampilkan di blog dotsemarang.

Melihat potensi

Acara yang diselenggarakan dengan mengkolaborasikan Pokdarwis Mbangun Tresno ini turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Perguruan Tinggi STIEPARI, UNNES dan tokoh masyarakat Desa Branjang.cBahkan juga melibatkan ormas keagamaan seperti ANSOR dan Banser.     

Dalam sambutannya, Kepala Desa Branjang, Suhardi, SE menyampaikan bahwa masyarakat Desa Branjang perlu melestarikan tradisi budaya ziarah dan haul Mbah Geseng setiap tahunnya untuk mengenang dan mendo'akan para leluhur. 

Hal itu beliau sampaikan supaya potensi yang ada di Desa Wisata Branjang juga semakin dikenal sehingga membawa dampak kemanfaatan secara luas bagi masyarakat.

Sedangkan dari Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Dra. Dewi Pramuningsih, M.Pd. sangat mengapresiasi terhadap keberadaan Desa Wisata Branjang yang semakin hari menunjukkan eksistensinya sebagai Desa Wisata Rintisan yang membanggakan. 

Hal itu terbukti bahwa pada perlombaan Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021 yang diselenggarakan KEMENPAREKRAF tahun ini, Desa Wisata Branjang berhasil masuk 300 besar dari 1.831 pendaftar dari 34 provinsi di Indonesia. 

"Kami bangga dan senang atas pencapaian Desa Wisata Branjang dalam event ADWI 2021 tahun ini, semoga pencapaian ini akan membawa kesuksesan bagi Desa Wisata Branjang dan bagi pokdarwis serta pengelola Desa Wisata Branjang supaya terus semangat dalam berkegiatan memajukan desa wisata."

Menurut Ketua Pokdarwis Mbangun Tresno Desa Wisata Branjang Mustaqim, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan salah satu potensi wisata religi yang mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat supaya berperilaku sadar wisata. 

"Warga Masyarakat Dusun Branjang harus menyadari bahwa Makam Gunung Jadi merupakan salah satu potensi wisata religi yang besar dan harus kita kembangkan."

Rangkaian kegiatan

Ziarah diawali dengan arak-arakan/ kirab tumpeng yang terlaksana dengan meriah diiringi dengan musik gamelan dari Grup Karawitan Dharma Muda Desa Wisata Branjang dan Rebana dari Santri-santri Pondok Pesantren Roudhotul Hikmah asuhan KH. Masyhuri al Hafidz.

Kemudian diisi dengan pembacaan cerita sejarah Gunung Jadi, pemotongan tumpeng, pembacaan tahlil, makan bersama/ sedekahan dan do'a bersama serta ditutup dengan mau'idhotil hasanah dan do'a yang disampaikan oleh KH. Muharno.

Tentang Desa Branjang bisa dilihat di websitenya yang berlamat branjang.desa.id.

Artikel terkait :

Comments

  1. Sebenarnya sesepuh di situ adalah Mbah rupii dan Mbah rohmani yang tahu tentang sejarah karena dua orang itu buyut asli dari Mbah Sukardi dari anak ke dua.dan hanya tinggal mereka berdua saja yg masih buyut yang tersisa...klo bilang kepala desa lebih tahu banyak isi makam di gunung jadi apakah lurah itu keturunan dari leluhur yang bersemayam di gunung jadi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?

👑 Semarang 10K, Sang 'Raja Terakhir' yang Menggemparkan Threads dan Membuka Pintu Wisata Kota Lama

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai