Yang menarik dari aplikasi ASIK (Aplikasi Kesehatan Usia Produktif) adalah terhubung dengan petugas kesehatan lewat pesan yang ada di dalam aplikasi dan dapat memantau kesehatan pada diri si pengguna.
Sebuah inovasi dikeluarkan pihak
Puskesmas Pudak Payung dengan sasaran pengguna remaja atau pemuda yang ada di Kota Semarang. Aplikasi sendiri sudah diperkenalkan pada saat acara Rakerkes 2019 yang turut kami hadiri juga pada saat itu.
Tapi baru kali ini kami posting setelah ikut kunjungan bersama komunitas ke Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang, Selasa (26/6/2019).
Desain yang masih sederhana
Aplikasi ASIK tersedia bagi pengguna Android dengan besaran ukuran 8,8MB. Logo yang digunakan saat kamu mencari di Play Store adalah dua orang remaja, perempuan dan laki-laki.
Meski fitur dan kegunaan lebih penting, saat ini dalam perkembangan aplikasi, desain juga menjadi sangat diperhatikan. Sebenarnya semakin sederhana, semakin nyaman digunakan.
ASIK tampil dengan desain yang sederhana meski yang kami pikirkan bukan desain sederhana itu yang kami pikirkan. Kami pikir di masa depan, aplikasi ini akan terlihat lebih baik. Ini mengingat aplikasi masih akan terus dikembangkan. Hingga tulisan ini kami buat, ASIK masih versi pertama.
Fitur ASIK
Setelah proses mendaftar yang diisi dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan), Nomor BJPJS dan hal biasanya (telepon, nama, tanggal lahir), kita akan disuguhkan 3 tampilan halaman.
Halaman utama berisi catatan kesehatan pengguna, mulai dari berat badan, tinggi, lingkar perut dan tensi. Seperti aplikasi kesehatan pada umumnya, ini sangat penting untuk diisi yang berguna di masa depan kelak.
Di bawahnya tersedia kotak yang di dalamnya terdapat kesehatan, konsultasi, grafik kesehatan, artikel kesehatan, info penyakit dan rating aplikasi.
Bawah terakhir, ada artikel kesehatan yang dapat memberi pengetahuan. Saat kami buka, cukup cepat. Kami pikir di akhir artikel terdapat tombol share yang sangat membantu nantinya. Semoga segera dibuatkan dalam versi terbarunya nanti. Oh ya, artikel sendiri masih diambil dari situs lain.
Halaman kedua terdapat 3 bagian, yang pertama artikel, info penyakit dan peta SarKes. Bila artikel didapat dari penyedia situs lain, info penyakit yang berisi beberapa jenis penyakit dibuat sendiri.
Sedangkan peta Sarkes, pengguna langsung diberi tampilan map yang terdapat ikon lokasi berwarna merah. Mulai dari Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Utama, Apotek, LabKes Daerah dan lainnya. Ini sangat berguna untuk masyarakat Kota Semarang.
Halaman ketiga atau terakhir adalah kesehatanku yang berisi profil pengguna. Ada bio dengan catatan nomor BJPJ, NIK, telpon dan sebagainya. Bawahnya ada catatan kesehatan seperti berat badan, tinggi dan lainnya. Termasuk riwayaat checkup dan grafik checkup.
Aplikasi berbasis wilayah
ASIK versi pertama ini masih menjangkau wilayah yang berhubungan dengan Puskesmas Pudak Payung. Harapan ke depannya, bukan saja dapat digunakan untuk masyarakat seluruh Kota Semarang tapi juga Indonesia. Karena masih terbatas, aplikasi ini dianggap aplikasi berbasis wilayah tentunya.
Upaya menjawab tantangan era industri 4.0
Tidak bisa dipungkiri, memasuki ke era industri 4.0, semua pihak berupaya menjawab tantangan yang dihadapi. Semua menginginkan apa yang dilakukan tampak mudah dan lebih nyaman. Teknologi harus dapat digunakan sebaik mungkin.
Bagaimana denganmu, apakah kamu ikut berupaya menjawab tantangan ini? Apakah sebagai pengguna, penikmat atau pembuat?
Comments
Post a Comment