Film Istirahatlah Kata-kata rilis di bioskop tanah air tanggal 19 Januari 2017. Film berdurasi 97 menit ini mengajak penonton yang berusia 17 + untuk lebih mengenal tokoh yang bernama Wiji Thukul. Berikut review filmnya.
Film ini cukup mengejutkan saya saat pertama kali diputar di bioskop Semarang. Antusiasnya luar biasa, mengalahkan film-film dengan segmen entertaint atau pasar yang sedang tinggi-tingginya yakni generasi Z.
Diberi cuma 2 jam pemutaran pertama rilis, bisa ketebak bahwa film ini tidak begitu menarik dari sudut pandang penggemar film komedi atau kisah cinta anak muda. Bahkan gembar-gembor film ini sendiri pun tak begitu banyak seperti film produksi perusahaan besar.
Cerita
Film Istirahatlah Kata-kata yang disutradarai Yosep Anggi Noen sekaligus ditulis sendiri mengangkat cerita tentang perjalanan hidup seorang yang bernama Wiji Thukul.
Kisah perjalanan dibatasi antara waktu pelarian saat dikejar aparat hingga ke Pontianak dan berakhir setelah tidak ditemukan dirinya ada di mana. Momennya saat penguasa waktu itu, Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden.
Refresh atau F5 kalau gak bisa diputar. Sumber Video Youtube
Selama perjalanan kisah pelariannya, ada beberapa tokoh lain yang diceritakan sebagai teman yang membantu menampung Wiji Thukul. Dari pertemuan tersebut, Wiji yang dikenal sebagai penulis puisi juga terkadang mengalami ketakutakan saat berhadapan dengan orang-orang yang mencarinya.
Selain menceritakan perjalanan yang awal filmnya langsung dibumbui bahasa Jawa dan dibuat subtitle 2 bahasa, Indonesia dan Inggris, dikisahkan juga bagaimana kehidupan keluarga Wiji yang mau gak mau terus terlibat.
Ada 2 cerita menurut saya di film ini. Satu tentang Wiji yang berpindah-pindah tempat dan satunya tentang istrinya yang mengisahkan bagaimana rasanya harus ikut menderita meski sang suami tidak ada di rumah.
Seperti judulnya Istirahatlah kata-kata, film ini banyak adegan tanpa suara. Puisi-puisi Wiji Tukul menjadi penghias selama film ini diputar sampai habis. Tenang, film ini gak melulu serius. Ada jeda untuk kamu bisa tertawa meski adegannya tidak lucu dan itu natural menurut saya.
Gambar
Dilihat dari desain poster film yang menghadirkan Gunawan Maryanto sebagai pemeran Wiji Tukul dengan warna hitam putih, sempat bertanya dalam hati. Apakah film ini dibuat jadoel?
Ternyata tidak. Film ini dibuat dengan gambar yang terbilang bagus namun sederhana. Kesederhanaan tersebut juga membuat film ini mendapatkan berbagai penghargaan yang ditampilkan di posternya, bila kamu melihatnya.
Pemain Film Istirahatlah Kata-kata
Sosok Gunawan Maryanto yang memerankan Wiji Tukul terbilang sangat baik. Apalagi saat ekspresi diam tanpa kata yang hanya bergerak bola matanya saja. Sosok yang kental dengan bahasa Jawa ini memang sangat mengilhami perannya. Entah, apakah karena saya tidak tahu Wiji Tukul sehingga sosok Gunawan sudah sangat mewakilkan lewat film ini.
Sosok kedua yang cukup memiliki peran strategis juga adalah sosok istri Wiji Tukul yang biasa dipanggil Sipon. Sosok ini diperankan oleh Marissa Anita yang juga bermain apik menurut saya. Saya baru sadar bahwa ia adalah seorang jurnalis dan presenter TV Nasional.
Yang mengejutkan dari para pemain di sini adalah hadirnya Melanie Subono yang ikut bermain. Ini adalah debutnya bermain layar lebar.
...
Buat pengagum Wiji Tukul dan karyanya, film ini memang semacam energi yang membuat mereka akhirnya memutuskan pergi ke bioskop. Saya sempat kaget juga ketika melihat bangku teater penuh semua di awal pemutaran.
Kebanyakan mereka yang saya tahu adalah wartawan, seniman, aktivis, mahasiswa dan orang-orang yang tidak pernah saya kenal wajahnya dalam beberapa tahun belakang untuk pergi ke bioskop.
Hari kedua setelah film ini diputar, pihak bioskop langsung menambah jam pemutaran full semua. Bila sebelumnya hanya ada 2 (jam 14.00 dan 18.00), maka hari kedua ada 5 jam pemutaran.
Saya tidak bisa memberikan rating buat film ini mengingat kebiasaan kofindo lebih banyak memberi pada film yang segmen remaja. Tapi untuk film ini, saya bisa memberi rekomendasi. Film Istirahatlah Kata-kata lebih tentang perjuangan dan sosok Widji Thukul itu sendiri. Ini semacam sejarah yang perlu kamu ketahui.
Bagaimana dengan kamu, sudah nonton film ini?
Artikel terkait :
...
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Aku tak ingin kau pergi
ReplyDeleteAku tak ingin kau kembali
Aku ingin kau ada
Kurang lebih seperti itulah yg saya baca di koran lokal hari ini. Itu cuplikan filmnya, saya belum nonton.
Itu kalimat yang dikatakan Istri Wiji pas adegan di rumah :)
DeleteSemoga bisa nonton sebelum film ini turun