Akhir tahun 2016, bioskop Semarang kembali menjadi raja buat film Indonesia. Tak ada satupun, film luar yang bisa tayang waktu itu. Kekuatan film Raditya Dika dan Ernest masih menjadi penyebab membludaknya antrian, dimana sebenarnya pintu bioskop masih ditutup tapi sudah dipadati penonton.
Film Indonesia, khususnya di Semarang, kembali mengulang cerita seperti tahun sebelumnya. Menurut catatan dotsemarang tahun desember 2015, film-film seperti Single, Bulan Terbelah di Langit Eropa, Shunsine Become You, Negeri Van Orange, dan Ngenest sukses menggaet minat penonton Semarang yang lama tertidur (semacamnya).
Dan diakhir tahun 2016, film seperti
Hangout,
Bulan Terbelah di Langit Amerika 2, The Profesionnals, Pasukan Garuda dan
Cek Toko Sebelah, kembali membuat penonton di Semarang tidak berhenti untuk terus mengantri. Meski sebenarnya, ada cara pembayaran yang memudahkan tanpa mengantri panjang.
Generasi Z (Remaja dan anak-anak)
Bila diperhatikan, penonton yang banyak antri didominasi anak-anak dan remaja (13+). Ini menegaskan kalau film bertema komedi, dan apalagi dari karya Raditya Dika, selalu berhasil menarik perhatian. Ditambah, film Ernest dipenghujung akhir tahun memberi semacam tendangan untuk menutup film Indonesia dengan penuh penonton.
Generasi yang mendominasi ini dalam dunia pemasaran disebut Generasi Z atau Gen Z (umur 13-19 tahun). Generasi ini menurut Hellen Katherina, Executive Director, Head of Watch Business, Nielsen Indonesia, "Gen Z adalah masa depan, karena itu penting bagi para pelaku industri untuk memahami perilaku dan kebiasaan mereka".
Bahkan dalam sebuah survei yang saya ambil dari majalah Mix edisi 11/XIII, generasi Z termasuk pengunjung setia ke bioskop. Rata-rata anak-anak pergi ke bioskop sembilan kali dalam setahun, sedangkan remaja 11 kali dalam satu tahun.
Bagaimana dengan tahun 2017?
Beberapa film yang sudah rilis trailer di awal-awal film sebelum tayang bila Anda sedang nonton di dalam bioskop, maka terlihat beberapa film bertema remaja dengan genre komedi dan asmara sudah siap meramaikan tahun 2017.
Yang patut ditunggu adalah hadirnya film animasi asli Indonesia yang tentu bisa menarik generasi Z. Pertanyaannya, apakah menarik dari sisi cerita dan pengolahan gambar. Jangan sampai, animasi Hollywood masuk dan mendepak film-film Indonesia nantinya.
Film action sebenarnya ada harapan tinggi menurut saya, apalagi yang main Iko Uwais (Headshot), saya benar-benar penggemarnya untuk genre ini. Namun perolehan jumlah penonton dan sudah terlempar beberapa minggu di Semarang, agak pesimis sebenarnya. Tapi saya tetap percaya, genre action masih ada peluang.
...
Menarik menunggu strategi yang dilakukan orang-orang film dibalik film yang bakal tayang selama tahun 2017. Apakah akan melihat Gen Z sebagai pasar cantik, atau sekedar berkarya dengan hebat tanpa memikirkan dampak.
Kofindo berharap tahun 2017 tetap masih menjadi bagian dari film-film Indonesia yang tayang nanti untuk mengabarkan hal-hal positif demi kemajuan film Indonesia.
Kamu bisa baca review film, update terbaru jadwal dan mengikuti perkembangan informasi dari media sosial Kofindo. Selamat tahun baru 2017, terima kasih yang selama ini mengunjungi blog dotsemarang atau mengikuti kofindo di medsos.
Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment