Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Tren Kopi Keliling Juga Merambah Kota Semarang


Menjelang akhir bulan Oktober, kawasan Jolotundo mendadak jadi ladang baru bisnis kopi keliling yang tengah menjamur. Hanya bermodal gerobak keliling yang didesain lebih menarik, mereka mangkal di jalan. Bukan hanya satu merek, namun beberapa dengan branding yang berbeda.

Kami kaget ketika media online semacam detik baru saja menerbitkan apa yang kami lihat. Padahal rencana kami ingin buat artikel yang sama. Rasanya seperti kalah curi start.

Bukan fenomena

Saat kami cari di Google, tren kopi keliling rupanya tidak hanya menjamur di Kota Semarang saja. Melainkan banyak wilayah di Indonesia, terutama daerah perkotaan.

Malam hari dekat Bank BI

Jika di Kota Semarang kami melihat tren ini pada bulan Oktober, maka saat kami lihat di Google, tren kopi keliling sudah ada setahun belakangan ini. Laman lingkaran.id bahkan sudah menuliskan tren ini di bulan Juli kemarin.

Benar-benar tidak menyangka bahwa ini jadi tren. Apalagi harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau dengan kisaran harga 8 ribu hingga 12 ribu rupiah.

Tidak kalah dengan coffee shop

Dari beberapa referensi yang kami baca, kopi yang dijual tidak jauh beda dengan yang ada di coffee shop. Baik itu dari rasa maupun desain kemasan. Bila dilihat dari  beberapa gambar, bentuk tempat kopinya saat dipesan mirip dengan kemasan yang ada di coffee shop.

Tren kopi keliling juga semacam menjawab tantangan di era sekarang yang memadukan teknologi dan mobilitas. Orang-orang tidak perlu harus ke coffee shop, mereka hanya perlu menikmati di jalan dengan harga terjangkau.

Depan SMAN 1 Semarang

Mangkal di mana-mana

Selain di Jolotundo, kami berpapasan dengan pelaku bisnis kopi keliling di jalan Pahlawan, terutama di dekat Bank BI. Lalu juga saat Car Free Day di Simpang Lima. Titik-titik ini memang jadi spot keramaian yang pas untuk mereka gapai.

Termasuk di depan SMAN 1 saat CFD awal bulan November kemarin. Selain kelebihan bisa bergerak bebas, gerobak keliling ini juga sudah dilengkapi pembayaran non tunai dengan QRIS. Wah, itu sangat membantu sekali.

...

Sangat menarik melihat tren ini akhir-akhir ini karena mereka muncul juga dengan gerobak yang didesain kekinian yang dibungkus dengan warna yang mencolok perhatian. Termasuk yang pakai listrik.

Bagaimana dengan nasib bapak-bapak yang juga berkeliling menjual kopi dengan bersepeda. Bahkan, cara membuatnya dengan cara manual, pakai alat Dan biji kopi asli?

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

Kresem Talks: Forum Inspiratif Baru di Semarang yang Mendorong Kolaborasi Kreatif