Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Akhir-akhir ini, Kota Semarang seperti tak kehabisan stok tempat nge-hits. Selain Pekojan Street yang viral, ada satu lagi area yang magnetnya luar biasa, baik di media sosial maupun dunia nyata: Blok GM. Ya, Jalan Gajah Mada kini punya julukan baru, menjadi spot kongko paling trendy yang selalu ramai.
Kami pun akhirnya punya alasan khusus untuk mengulik lebih dekat fenomena nongkrong anyar di Semarang ini. Maklum, biasanya tiap melintas sepulang dari CFD Simpang Lima Minggu pagi, kami hanya bisa sekadar lihat-lihat dari kejauhan.
Kesempatan itu datang ketika Radio Iswara menggelar siaran langsung dari Blok GM, tepatnya di depan Jaggad Coffee pada Minggu pagi kemarin (12/10). Event ini jadi pemicu bagi kami untuk menyelami lebih jauh kisah di balik popularitas Blok GM.
Di linimasa media sosial, Blok GM identik dengan display mobil-mobil menawan, mulai dari yang klasik, bergaya retro, hingga hasil modifikasi total. Komunitas roda dua pun tak mau kalah, memamerkan tunggangan yang juga gugah selera.
Kami tak bisa menahan diri untuk membayangkan, seandainya kawasan ini dijadikan ajang pameran mobil berskala besar, apakah euforianya akan seseru yang terlihat di platform-platform video pendek?
Semarang sendiri menjadi langganan event otomotif nasional sekelas IMX dan GIIAS. Namun, wacana menutup akses jalan raya utama demi pameran besar di sini jelas jadi tantangan tersendiri.
Tulisan ini bukan hasil wawancara mendalam ala Radio Iswara. Kami hanya merangkum dan mengemasnya dari berbagai sumber, dipadukan dengan dokumentasi visual yang kami ambil langsung di lokasi.
Dari penelusuran kami, geliat Blok GM rupanya sudah dimulai sejak awal tahun 2025. Berawal dari ide sederhana, kini bertransformasi menjadi agenda mingguan yang terstruktur.
Maret–Mei: Nama Blok GM mulai muncul. Aktivitas rutin setiap Minggu pagi dikukuhkan. Komunitas seperti All About 90s Enthusiasts – pecinta motor modifikasi, musik nostalgia, dan street food – turut meramaikan.
Juni–Agustus: Tren ngopi di trotoar meledak! Blok GM kian viral di X dan Threads. Nama-nama seperti Anak Panah Kopi & Dikala Kopi yang buka 24 jam, serta Satuperlima Depok dengan konsep kursi outdoor-nya, makin menguatkan hype. Warga lokal sampai berujar, "nggak pernah sepi", dengan estimasi pengunjung mingguan mencapai 300-500 orang. Media lokal pun mulai melabelinya sebagai "fenomena back to 90s".
September: Blok GM mulai jadi perbincangan skala nasional. Momentumnya didukung kunjungan komunitas ke rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin (Gus Yasin), yang bahkan terlihat menjajal motor modifikasi, sebagaimana terunggah di akun Instagram.
Oktober (Saat Ini): Blok GM mantap menjadi ikon kota yang baru. Aktivitas stabil dengan pengunjung mencapai 500+ orang per Minggu. Kolaborasi dengan wisata heritage pun mulai digalakkan. Tren kopi trotoar kian kuat, mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan regulasi agar spot ini tidak overcrowded.
Jauh sebelum hype ini, Jalan Gajah Mada memang sudah lama jadi pusat urban Semarang sejak era 80-90an, ditandai dengan gedung-gedung tua dan toko antik. Malam hari, yang kami ingat betul adalah deretan warung sate dan spot-spot ngopi.
Namun, istilah "Blok GM" sebagai nama komunitas dan spot hits adalah inovasi pasca-pandemi. Inisiatif dari anak-anak muda yang rindu akan nostalgia vibes 90-an sambil menciptakan kegiatan positif.
Fenomena ini adalah efek bola salju: media sosial membangkitkan rasa penasaran, event rutin menciptakan loyalitas, dan dukungan figur publik seperti Wagub memberikan kredibilitas. Kini, Blok GM telah menjadi perpaduan unik antara heritage, kuliner, dan komunitas, tak ubahnya seperti Pekojan Street.
...
Kami mengakui, semenjak hype ini, tiap kali melewati kawasan Blok GM selepas CFD Simpang Lima, keramaiannya memang luar biasa—terutama antrean parkir kendaraan yang memadati pinggir jalan.
Menarik sekali mengamati tren baru yang terus bermunculan di Kota Semarang. Para pelaku bisnis di sekitar area ini harus jeli dalam memanfaatkan momentum dan peluang emas yang terbentang di depan mata.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment