Agenda Kota Semarang Bulan Maret 2025

Awalnya kami diberitahu lewat komentar di Threads oleh pengguna yang membalas postingan kami terkait rekomendasi wisata kuliner di Pecinan bahwa Waroeng Semawis tutup. Dan penasaran, kami memastikannya usai berbuka puasa hari pertama.
Kami tidak menyangka destinasi kuliner malam favorit di Pecinan, yakni Waroeng Semawis tutup sementara. Tidak ada aktivitas di akhir pekan yang biasanya ramai para pelapak kuliner.
Tutup sementara
Guna memastikan informasi dari komentar di Threads, Sabtu malam (1/3), usai buka puasa dari Masjid Agung Semarang (Kauman), kami menengok langsung keadaan kawasan Semawis yang berada di jalan Gang Warung.
Gambar diambil tanggal 1 Maret 2025 |
Biasanya akhir pekan, kawasan pecinan dengan gerbang ikoniknya ini selalu ramai orang-orang. Namun kali ini emang berbeda karena terlihat sepi dan biasa saja.
Kami coba menayakan sama pedagang yang buka dekat gerbang Pecinan. Jawabannya tutup sementara. Kami malah direkomendasikan untuk pergi ke Aloon-aloon depan Masjid Agung Semarang (MAS) karena di sana ada Kuliner Kauman.
Kuliner Kauman |
Salah satu alasannya tutup karena terkait perbaikan jalan atau revitalisasi yang dilakukan di kawasan Pecinan. Namun saat kami melintas jalan Gang Warung, tidak ada perbaikan.
Kami sendiri awalnya berpikir mungkin alasan tutup karena puasa. Tapi beberapa tahun belakangan, meski ramadan biasanya tidak terpengaruh sama sekali.
Di Instagram, akun yang biasa menginfokan seputar pasar malam Semawis, yaitu @waroengsemawissemarang menulis informasi di dalam bionya yang berbunyi
"Waroeng Semawis tutup sementara sampai info lebih lanjut. Terima kasih atas perhatian dan kesabaran Anda. Salam Pengurus Waroeng Semawis."
...
Hingga halaman ini terbit, keadaannya masih sama. Waroeng Semawis tutup sementara. Mari berharap dan bersabar bahwa mereka akan kembali.
Waroeng Semawis Semarang merupakan destinasi wajib wisata kuliner malam di Kota Semarang. Tiap menulis agenda bulanan, kami selalu memasukkannya dalam daftar agenda rutin.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment