Agenda Semarang Bulan Februari 2025
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLvSiYsmIQwilSPbGzVQI_PxFArkL5yvTiLJxRBbXAiBvAgUQu8uw5FvGzkGHfaMeeggimnor1x1V_RCXTS_17cJP1upL4OPvGkyemSAOolt1geu9UQbc-OoOKdUPtrWBbFre6ou9vNB-Zs991BASL5W3oXh_FJtKkB2ZjtYV9RSpXiZ42amCt0U9bYdk/s16000/Agenda%20Semarang%20bulan%20Februari%202025.jpg)
Salah satu faktor menaikkan kunjungan orang-orang berwisata ke suatu tempat adalah kegiatan semacam acara kirab budaya. Tinggal bagaimana mengemasnya dan konsisten diselenggarakan, semisal setahun sekali. Ini yang kami tangkap dari upaya Kampung Melayu Semarang awal tahun 2025.
Namun sayangnya, info yang kami ketahui di media sosial bahwa akan diadakan kirab dalam rangka ulang tahun Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kampung Melayu pada hari Minggu pagi tanggal 19 Januari kemarin pengalaman yang kami dapatkan kurang maksimal.
Alasannya karena kami datang sepertinya terlambat. Saat tiba, suasananya sudah biasa seperti saat car free day. Jalan pada ditutup, ada banyak kursi yang berada tepat depan panggung utama yang menutup hampir setengah akses jalan.
Namun yang semakin memperparah, foto-foto yang kami abadikan sepanjang jalan tidak dapat kami keluarkan di halaman ini karna hapenya rusak usai jatuh di jalan beberapa minggu kemudian. Dan kami belum pindahkan ke perangkat lainnya. ðŸ˜
Karena tidak ada satu pun dokumentasi, setelah cari-cari di Google, akhirnya kami berhenti di web inilahjateng.com. Kami pinjam ya kak, gambar-gambarnya.
Akulturasi budaya
Kami sendiri datang bermaksud mengabadikan momen kirab saja. Bukan sebagai undangan atau diajak untuk mampir memeriahkan. Jadi, tak banyak info yang kami gali saat acara berlangsung tersebut.
Di bawah ini kami baru menemukan akun Instagram Pokdarwis Kampung Melayu. Ada beberapa foto dokumentasi, silahkan geser untuk melihat gambar-gambarnya.
Lewat acara hari jadi Pokdarwis Kampung Melayu, tujuan acaranya sangat menarik saat kami baca di laman detik.com yang diposting di halaman detikjateng pada tanggal 19 Januari.
Tahun ke-2, perayaannya dibuat lebih besar dengan misi memperkenalkan Kampung Melayu sebagai kampung yang berisi akulturasi budaya di Kota Semarang.
Dan juga agar diketahui bahwa Kampung Melayu adalah bagian dari Semarang Lama yang mencakup Kota Lama, Pecinan, dan Kampung Melayu.
Tidak heran saat kami lihat foto-fotonya di inilahjateng, ada banyak kostum bertema akulturasi. Kampung Melayu sejak dulu memang menjadi pusat perekonomian yang ditinggali banyak etnis seperti Cina, Arab, Jawa, Banjar, Madura dan Bugis.
Selain dimeriahkan dengan kirab, acara milad Pokdarwis Kampung Melayu ke-2 ini juga diramaikan dengan pentas budaya.
...
Semoga tahun depan kami tidak kehilangan banyak momen lagi semisal ingin datang lagi. Mengingat, Kawasan Kampung Melayu Semarang merupakan salah satu kampung bersejerah dengan beberapa peninggalannya yang masih ada hingga sekarang, seperti Masjid Menara dan Klenteng Kam Hok Bio.
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment