Review Film Pengabdi Setan


Film Pengabdi Setan mendapat antusias bagus di Semarang, meski baru terlihat di hari kedua penayangan dari jadwal rilis resmi hari kamis, 28 September 2017. Momentum tepat dan tren film horor Indonesia yang terus menanjak naik, menurut kami menjadi faktor film ini banyak mendapat layar di bioskop Semarang. Sudah nonton?

Awal Oktober, artikel review film kami ini bisa jadi kampanye awal bulan bagi dotsemarang untuk mendapatkan pembaca baru seperti kamu yang tiba-tiba nyasar di sini. Postingan tentang Film Indonesia atau Kofindo, merupakan konten khusus yang kami miliki untuk berbicara seputar film yang rilis di Semarang.

Pengabdi Setan, apakah seram?

Yang belum tahu tentang film ini, mungkin sedikit berguna untuk menambah kesan tertarik bahwa film yang dibuat tahun 2017 ini adalah film daur ulang atau istilah kerennya remake. Judulnya pun sama, Pengabdi Setan. Tahun pembuatan film pertamanya dibuat tahun 1980-an. Mungkin kamu mau cari di Internet film lawasnya.

Membawa durasi 107 menit atau 1 jam 47 menit, film yang lebih banyak bersetting di dalam rumah ini bagi kami memang menakutkan. Jujur saja, suasana yang dibangun dari mulai rumah, lingkungan yang berada di dekat kuburan, sosok Ibu yang masih hidup pun terlihat menyeramkan, hingga lonceng dan lukisan, benar-benar film produksi Rafi Films ini cocok ditonton rame-rame.

Karena bila kami pikir, nonton sendiri yang ada hanya kebanyakan menutup mata dan tidak menikmati. Kadar ketakutan tiap orang memang berbeda, tapi pengalaman kami ini yang bisa kami informasikan.

Poster film Pengabdi Setan. Kalau kamu ingin mencari poster film Indonesia lainnya bisa buka fans page facebook Kofindo

Cerita yang memang bagus

Kami tidak menonton cerita film pertamanya, tapi cerita film yang dibangun sekarang memang dibuat mirip dan sedikit modifikasi. Dari awal hingga detik-detik menjelang film berakhir, film ini terus menanjak naik.

Perasaan yang terus menumpuk inilah yang membuat film ini punya sesuatu yang kami pikir saat selesai, akhirnya berakhir juga. Settingan jaman jadoel, jangan harap menemukan Smartphone di film ini, kami sangat suka dengan background yang dibuat.

Perasaan keluarga yang sebenarnya merasa sedih karena kehilangan sosok ibu dan istri, berubah drastis menjadi misteri yang menakutkan. Anak-anak dihadapkan dengan dilema dibalik cerita kematian ibu mereka dan harus berjuang saat Ayah mereka pergi menyelesaikan sesuatu.

Belum usai misteri kematian sang Ibu, kini giliran sang Nenek yang juga meninggal. Kami pikir sosok yang menakutkan menjadi lebih banyak. Namun dibalik itu, ada sosok baik yang bisa diketahui menjelang akhir film.

Tara Basro, Pemain paling memikat

Pilihan kami mungkin tidak kamu setujui, tapi Tara Basro bagi kami merupakan pemain paling menonjol di film yang ditulis Joko Anwar yang di awal film ikut main dan langsung berhadapan dengan Tara Basro yang berperan sebagai Rini, anak pertama.

Statusnya sebagai pemain utama memang sangat penting untuk mengangkat film ini, tapi hasilnya memang sangat baik menurut kami.

Pemain lainnya yang juga menarik adalah kedua adik Rini, si bungsu dan anak ketiga (Nasar Anuz). Si bungsu yang tidak bisa bicara, maaf tunawicara (bisu), paling sering mendapatkan bagian paling menyeramkan. Sosok polosnya terkadang membuat penonton tertawa karenanya.

Pemain film Pengabdi Setan juga diikuti beberapa aktor senior, seperti Egi Fedly dan Arswendy Being Swara. Dibagian akhir tiba-tiba saja muncul Fachri Albar dan Asmara Abigail, entah mengapa mereka dapat peran sangat pendek. Apakah ini kode buat film selanjutnya, Joko Anwar?

Bagian ini yang kami suka

Sosok Ayu Laksmi yang menjadi Ibu di film Pengabdi Setan memang tak banyak bicara. Meski begitu dari awal keluar yang dimulai dari tempat tidur, dirinya yang terkenal dengan lady rocker di awal 90-an, merupakan sosok yang bisa dikatakan harus dihindari alias ditakuti.

Sebelum masuk pintu kamarnya, sebuah lukisan yang terpajang wajahnya yang menggambarkan seorang artis yang terkenal di eranya (film ini) itu juga menakutkan. Entah mengapa anak-anaknya harus melewati lukisan tersebut.

Meski semua punya bagian yang bagus dan menarik, ada satu bagian yang kami sukai di film ini, yaitu saat seorang masuk ke rumah teman nenek keluarga Rini, Egi Fedly. Sosoknya menyeramkan dengan mata putih ala hantu, kami pikir hantu juga. Ternyata tukang pijat yang tidak pakai kacamata karena merasa malu dengan kacamata yang salah dibelinya. Bagian ini sangat mencairkan suasana.

Trailer film Pengabdi Setan



Kami bertanya dalam pikiran kami tentang mengapa judulnya Pengabdi Setan? Ternyata judul ini ada hubungannya dengan sekte yang mungkin pada tahun itu, cara mendapatkan sesuatu masih banyak yang melakukan.


Wow, film Pengabdi Setan dapat 3 studio dalam 1 bioskop. Selain DP Mall XXI, film ini juga mendapat 3 studio di bioskop Transmart Semarang.

Daftar Jumlah Penonton Pengabdi Setan

Ini adalah update postingan terbaru dari artikel review film yang tujuannya memantau jumlah penonton film Pengabdi Setan dari official resmi filmnya dari Twitter. Kami akan terus update hingga film ini turun dari studio bioskop kota Semarang.

Sudah 1 juta dalam 8 hari penayangan film Pengabdi Setan :



...

Di Semarang, film Pengabdi Setan langsung memenuhi bioskop, kecuali bioskop lokal, yaitu Eplaza. Bahkan bioskop milik Cinema 21, memberikan dua studio di beberapa bioskop. Antusias yang bagus untuk film horor kali ini.

Joko Anwar mewujudkan mimpinya membawa film yang disukainya ini kembali ke layar lebar. Bantuan teknologi membuat film ini bisa dikembangkan dengan berbagai kelebihan yang tak ada di film perdananya (1980).

Beberapa orang di timelinte Twitter Kofindo memprediksi bahwa film Pengabdi Setan bisa menembus 1 juta penonton dengan durasi waktu yang tidak lama lagi. Sepertinya sangat mudah film horor Indonesia sekarang mendapatkan 1 juta penonton? Semoga saja.

Kalau kamu belum menonton, dan pernah menonton film pertamanya, mungkin bisa membandingkan mana yang paling menarik menurutmu. Kalau kami yang cuma nonton film ini, yah cuma tahu ini saja (ulasan). Jangan mencari kekurangan film ini di halaman ini, karena kami tak pandai bicara hal seperti itu di sini. 

Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

  1. Aku sampai saat ini diajak suami nonton nih film tapi belum berani... liat trailernya ajah sudah ngeri... tapi mendadak penasaran karena baca reviewnya dari temen-temen...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?