Awal November, film Indonesia masih didominasi film-film bertema drama yang buat penontonnya tertawa. Salah satu film Indonesia yang baru rilis adalah film Shy Shy Cat. Berikut review film Shy shy Cat.
Rilis secara resmi tanggal 3 November berbarengan dengan film Terpana, film Shy-shy Cat membawa 3 perempuan cantik sebagai pemeran utamanya. 2 Nama pemainnya, Acha Septriasa dan Nirina Zubir, sudah sering bermain dan selalu mencetak Box Office. Kini mereka dipersatukan bareng Tika Bravani sebagai 3 sahabat yang berasal dari Jakarta dengan karakter yang berbeda-beda.
Cerita
Awal bulan ini tidak seperti biasanya saya harus melewati hari kamis untuk pergi nonton film Indonesia di bioskop. Film yang disutradarai Monty Tiwa ini baru hari Senin saya tonton.
Saya pikir film ini seharusnya menggunakan judul yang Indonesia saja, malu-malu kucing. Namun entahlah, mengapa judulnya menggunakan Shy Shy Cat.
Film dibuka dengan Nirina (Mira) yang bekerja disebuah perusahaan yang kemudian mendapat suprise. Dari awal hingga akhir, Nirina sangat mendominasi cerita dengan sering bicara secara langsung dihadapan kamera. Film ini seperti sebuah cerita yang diceritakan.
Kekompakan 3 sahabat ini kemudian dihadapkan pada situasi Mira yang harus pulang untuk menghadiri acara taaruf yang dulunya pernah dinazarkan orang tuanya.
Seperti film Me VS Mom yang ceritanya pulang ke desa, film berdurasi 102 menit ini banyak memberikan cerita yang membuat tawa penonton disekeliling saya. Saya sendiri tak henti-hentinya tertawa meski bila dibandingkan dengan
Film Me vs Mom, saya akan memilih film tersebut.
Sampai di desa yang bernama Sindang Barang, Fedi Nuril (Otoy) kemudian hadir sebagai pemain pria yang tentu menarik dinanti, apakah film ini bisa memasukkan unsur romantis ke dalam ceritanya. Ternyata sangat sedikit, Fedi tetap serius seperti biasanya meski ada Soleh Solihun yang ikut ambil bagian.
Karakter Otong yang diperankan Fedi yang dulunya jelek masa kecilnya kini menjadi tampan dan pintar membuat sahabat-sahabat Nirina pada jatuh cinta. Berbagai cara dilakukan untuk menarik perhatian Otong yang pada akhirnya hanya membuat kekacauan saja.
Saat sadar bahwa saya memprediksi Otong akan menikah dengan Nirina, ternyata ada satu wanita yang nyaris tanpa ketahuan rupanya menjadi bagian kebahagian untuk mengakhiri film ini dengan membuat penonton terus bertahan hingga film ini usai.
Kemasan yang menarik
Seperti
film Athirah atau Me vs Mom yang memasukkan banyak unsur ke dalam filmnya, Film Shy Shy Cat juga tak ketinggalan memasukkan unsur keindahan pemandangan hingga budaya.
Bahkan, unsur pencak silat turut dimasukan yang dikolaborasikan dengan tren perkembangan terkini seperti desa wisata, WIFI, turis, penggunaan bahasa Inggris bagi masyarakat dan perkembangan masyarakat global yang kedepan akan menjadi perhatian banyak pihak.
Saya rasa film ini mengemas dengan sangat baik dan kekinian. Sepertinya film Indonesia harus dibanyakin film-film seperti ini kedepannya.
Isu Sosial
Menikah muda, menikah demi membayar hutang, istri lebih dari satu, adalah isu-isu sosial yang dibawa ke dalam film. Ini seperti memberitahu kepada penontonnya bahwa hal seperti ini masih terjadi di masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di desa.
Namun si penulis film sepertinya tidak membiarkan permasalahan sosial ini tanpa ada solusi. Otong yang dikira Mira hanya pria biasa rupanya sudah membuat seisi desa percaya bahwa ada pahlawan yang bisa membawa perubahan.
Gambar
Sepertinya pemilik film tak akan membiarkan gambar filmnya terlihat kurang menarik. Film Shy Shy Cat sudah sangat baik menyajikan kualitas gambarnya.
Pemain film Shy shy Cat
Hampir sebagian besar pemain perempuannya didominasi wajah-wajah good looking. Sedangkan pemain pria, hanya Fedi Nuril yang bisa dbilang paling menarik dari lainnya.
Berikut para pemain yang mendukung film ini :
- Fedi Nuril (Otoy)
- Acha Septriasa (Jessy)
- Tika Bravani (Umi)
- Nirina Zubir (Mira)
- Titi Kamal
- Soleh Solihun
- Budi Dalton
- Dwi Sasono
- Tio Pakusadewo
- Ikang Sulung
...
Dengan target penonton remaja 13 tahun ke atas, film produksi Starvision ini berhasil mencuri perhatian di awal bulan November untuk bioskop Semarang.
Ceritanya segar, unsur komedi dan dramanya juga dapat. Dan paling saya suka adalah kolaborasi ketiga pemain utama yang sangat baik. Oh ya, sedikit kritik tentang pakaian Acha yang mungkin mengikuti karakternya dalam film, menurut saya itu terlalu seksi.
Film-film bertema komedi dan persahabatan memang selalu menarik perhatian. Dimasukkan unsur-unsur budaya, religi, pemandangan indah membuat saya memberi nilai seperti di bawah ini.
Rating : 7,5 (6-10)
Artikel terkait :
...
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
Comments
Post a Comment