Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

Penonton Remaja yang Jadi Raja di Bioskop Semarang


Film Aach.. Aku Jatuh Cinta tidak seperti yang diharapkan bahwa film ini akan bertahan lebih lama. Nyatanya hanya seminggu bertahan di bioskop Semarang, menurut pengamatan kofindo.

Selera penonton di bioskop Semarang akhir-akhir ini turun naik. Sempat naik di akhir tahun, kemudian redup sejenak. Film yang dianggap memuaskan selera mereka seperti Ngenest sukses memuaskan hasrat mereka. Kemudian animo yang sempat redup kembali, lagi-lagi naik saat film London Love Story diputar di bioskop yang ada Mal Ciputra ini.

Beberapa pekan, film LLS berhasil mengambil jatah teater lebih banyak dan bahkan bioskop di luar jaringan 21 pun turut ambil bagian. Ini mengingatkan saya tentang film 'Jomblo'.

Yang ringan-ringan saja

Ada artikel yang menarik dari laman metrotvnews.com, (15/2), tentang selera penonton film Indonesia. Disebutkan di sana bahwa penonton lebih menyukai kisah yang ringan dan mudah dicerna, Hanung Bramantyo.

"Sekitar 34 persen penonton film, sesuai dengan riset IKJ adalah (orang dengan tingkat pendidikan) SMA dan S1. That's why, film London Love Story laku."

"Begitu dikasih film yang lebih mikir sedikit, itu (kalangan orang berpendidikan) S2 yang nonton. Penonton S2 hanya 4 persen. That's why filmnya Angga, Surat dari Praha cuma dapat 50 ribu penonton. Siti cuma dapat 20 ribu penonton. Penonton Siti dan Surat dari Praha itu penonton S2. Anak S1 suka yang fun. Makanya, saya bikin formula Talak 3," kata Hanung.

Remaja adalah raja

Disebutkan Hanung bahwa penonton S1 termasuk bagian dari riset 34% bersama para pelajar. Dan menurut pengalaman Kofindo, saat film Indonesia tayang, bila film tersebut banyak mengangkat soal anak muda, pasti penontonnya banyak.

Dan cara menaklukkan penonton Semarang pun sepertinya sudah diketahui beberapa pihak film. Mereka yang berhasil rata-rata sutradara baru dan sangat terkenal sebagai Comic. Selain film mereka menyasar remaja, kehadiran mereka pun jadi kunci juga keberhasilan film-film mereka sukses.

Nah, bagaimana pembuat film. Mau menaklukkan Semarang sekarang? Segmen remaja sepertinya masih dianggap raja dan oleh karena itu, taklukkan dulu rajanya tersebut.

Sumber klik di sini
Gambar : suasana saat film LLS tayang perdana di Semarang.

Artikel terkait :
...

Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?

👑 Semarang 10K, Sang 'Raja Terakhir' yang Menggemparkan Threads dan Membuka Pintu Wisata Kota Lama

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

⚡ [UPDATE] Sinyal 5G Tri Resmi Mengudara di Kawasan Badak-Kelinci Raya Semarang!