Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Image
Salah satu acara menarik yang sukses mencuri perhatian kami di Kota Semarang pada bulan November ini adalah Padel masuk mal . Sebuah konsep yang terbilang unik dan anti-mainstream . Siapa sangka, olahraga yang sedang naik daun ini bisa dimainkan di tengah pusat perbelanjaan? Kami pun dibuat penasaran, seperti apa rancangan lapangan dan event yang disajikan nanti? Musim Hujan, Banjir, dan Tantangan Event Outdoor di Semarang November telah tiba, meninggalkan Oktober yang penuh dinamika. Khususnya, isu banjir yang kembali jadi perbincangan hangat. Entah mengapa, kali ini suaranya terasa lebih kencang, seolah menjadi jawaban atas keluh kesah para pengguna media sosial yang kerap mengeluhkan teriknya matahari Semarang. Jika berkaca pada kalender cuaca, Ibu Kota Jawa Tengah memang telah resmi memasuki musim penghujan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelenggara event , terutama yang masih mengandalkan ruang terbuka ( outdoor ). Tantangan ini juga berlaku bagi Anda,...

Gojek vs Maxim: Perang Tarif Ojol di Semarang, Siapa Pemenangnya?

Sejak hadir di Kota Semarang pada 2020, Maxim berhasil menarik perhatian dengan tarifnya yang lebih hemat dibandingkan kompetitor. Namun, label "paling hemat" itu kini mulai pudar. Gojek, dengan opsi tarif barunya, mampu menawarkan harga yang lebih bersaing dan mencuri perhatian pengguna, termasuk kami.

Aktivitas Baru dan Kebutuhan Transportasi

Dua bulan terakhir, aktivitas kami di luar ruangan bertambah, terutama bermain mini soccer setiap pukul 06.00. Karena waktu yang terbatas dan lokasi yang sulit dijangkau dengan bersepeda atau bus Trans Semarang, kami beralih ke ojek online (ojol).  

Sebagai blogger full-time, mengelola anggaran adalah prioritas. Biasanya, kami memilih bersepeda atau naik bus untuk keperluan liputan demi menghemat biaya. Namun, untuk kegiatan seperti mini soccer, ojol menjadi solusi terbaik.  

Maxim Bukan Lagi Pilihan Utama

Selama ini, Maxim dikenal sebagai ojol dengan tarif paling murah, bahkan tanpa promo sekalipun. Namun, belakangan kami beralih ke Gojek karena aplikasi berwarna hijau ini menawarkan opsi tarif yang lebih variatif dan hemat melalui fitur Goride.  

Bukan artikel kerja sama atau berbayar

Gojek memiliki tiga opsi utama:  

  1. FYP (For Your Preference): Mirip algoritma "For You Page" di TikTok, opsi ini menyesuaikan preferensi pengguna.  
  2. Hemat: Pilihan favorit kami karena tarifnya sering kali lebih murah dari Maxim.  
  3. Ekstra: Menawarkan kenyamanan lebih, tetapi dengan harga yang kadang lebih mahal.

Selain itu, Gojek kerap memberikan voucher atau promo yang membuat tarif semakin terjangkau.  

Perang Tarif: Gojek Unggul

Setelah membandingkan tarif Maxim dan Gojek untuk rute yang sama, kami menemukan bahwa opsi Hemat Gojek lebih ramah di kantong. Strategi ini tampaknya menjadi cara Gojek bersaing dengan Maxim dalam perang tarif. (Sebagai catatan, kami tidak menggunakan Grab, jadi perbandingan ini hanya melibatkan dua operator.)  

Jika tren ini berlanjut, Maxim perlu berinovasi untuk mempertahankan posisinya. Tahun 2025 masih panjang, dan kami berharap Maxim menghadirkan strategi baru untuk menyaingi Gojek.  

Bagaimana Pilihanmu?

Apa pengalamanmu menggunakan ojol di Semarang? Apakah kamu tim Gojek, Maxim, atau punya rekomendasi lain? Bagikan ceritamu di kolom komentar!  

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Alasan Kami Betah Pakai Paket Internet XL Xtra Combo Flex (Jumbo dan Fleksibel!)

Rotasi Pimpinan Disbudpar Semarang: Strategi Baru Mengamankan Target 7,5 Juta Wisatawan di 2025?