Agenda Kota Semarang Bulan Juli 2025

Awalnya, kami kira Craftopia Heritage ini adalah event kampus. Ternyata bukan! Meskipun begitu, kami tidak menyesal datang. Justru kami dikejutkan oleh pemandangan Gedung Monod Huis yang disulap menjadi pameran seni penuh warna-warni. Saat kami memutuskan hadir di hari terakhir, Sabtu, 17 Mei lalu, suasana memang didominasi oleh kalangan Gen Z yang asyik berinteraksi dengan setiap karya.
Craftopia Heritage memang jadi salah satu magnet di Kota Lama Semarang belakangan ini. Berlokasi strategis di Monod Huis, acara ini berlangsung selama lima hari penuh, dimulai sejak tanggal 13 Mei.
Kami sendiri tertarik datang karena melihat gairah Kota Lama yang terasa semakin hidup. Ditambah lagi, bulan Mei masih dalam momentum ulang tahun Kota Semarang, jadi semangat kami untuk eksplorasi masih menggelora!
Lebih dari Sekadar Pameran Seni Biasa
Memasuki Monod Huis, kami langsung merasakan betapa totalitasnya penyelenggara. Semua ruangan utama gedung cagar budaya ini dimanfaatkan dengan maksimal, menciptakan suasana yang benar-benar mirip pasar seni modern.
Bagaimana tidak, ada sekitar 1.723 karya seni yang dipamerkan! Karya-karya ini datang dari 70 mitra kolaborator yang tersebar di 39 kota di Jawa dan Bali. Bayangkan, seolah seluruh Indonesia berkumpul di Semarang!
Karya yang ditampilkan pun sangat beragam, mulai dari:
Kami sangat bersyukur acara semegah ini tidak dipungut biaya alias gratis! Ini memberikan kesempatan luas bagi siapa saja untuk menikmati dan mengapresiasi seni.
Dari sekian banyak peserta, kami juga senang melihat ada komunitas lokal Semarang yang terlibat, yaitu Komunitas Semarang Sketchwalk (SSW) yang turut menyemarakkan gelaran ini.
Tujuan Mulia di Balik Seni dan Dukungan Nasional
Craftopia Heritage bukan sekadar pameran biasa. Acara ini punya tujuan yang lebih dalam dan mulia: untuk mengurai keterbatasan, mencari potensi lokal sebagai suguhan kreatif, serta menjadikan cagar budaya seperti Monod Huis sebagai pusat edukasi yang mampu menggalang kreativitas publik dalam penciptaan inovasi dan inklusi berkebudayaan. Ini adalah langkah nyata dalam membendakan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) kita.
Yang menarik lagi, saat menikmati beberapa karya, kami menemukan adanya nama Dana Indonesiana. Penasaran, kami telusuri lebih lanjut dan ternyata ini adalah program yang sangat penting!
Dana Indonesiana sebenarnya adalah program pemanfaatan dari Dana Abadi Kebudayaan, yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kementerian Keuangan.
Ini adalah inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendanaan yang berkelanjutan bagi pemajuan kebudayaan di Indonesia. Nah, Craftopia Heritage di Kota Lama Semarang ini adalah salah satu contoh kegiatan yang beruntung menjadi penerima manfaat program Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan Tahun 2024!
Artinya, acara semegah ini bisa terlaksana berkat dukungan dari program nasional yang bertujuan memberdayakan individu, komunitas, maupun lembaga kebudayaan yang aktif.
Dana Indonesiana terbuka bagi mereka yang telah aktif setidaknya dua tahun dan memenuhi persyaratan. Anda bisa menemukan informasi lebih lanjut di laman danaindonesiana.kemdikbud.go.id.
...
Kami benar-benar senang bisa hadir secara langsung melihat beragam karya seni dan merasakan suasana kreatif di jantung Kota Lama Semarang. Craftopia Heritage adalah event yang sangat menarik dan berhasil memaniskan suasana Kota Lama di momen yang tepat.
Bukan hanya melihat karya lokal, tapi juga disuguhi karya-karya menarik dari seluruh penjuru Indonesia yang hadir dengan berbagai ekspresi seninya.
Semoga acara-acara semacam ini terus berlanjut di Semarang, membuat Kota Lama semakin hidup dan menjadi pusat pergerakan seni dan budaya!
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment