Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan April 2025

Image
Selamat Hari Raya Idulfitri kami ucapkan buat umat muslim. Mari kembali ke titik nol lagi. Momen bahagianya masih akan menyelimuti hingga sepekan ke depan. Kami harap semua orang bahagia dan sehat selalu. Awal bulan April jatuh pada hari Selasa. Masih lebaran ke-2 dari Idulfitri. Beberapa pusat perbelanjaan hingga tempat wisata masih ada banyak acara seru yang bisa didatangin. Agenda Kota Semarang Wah, agenda dari bulan Maret masih nempel di bulan April. Sepertinya orang-orang yang ada di Kota Semarang bakal dibuat sibuk akan rencana pergi ke mana. Silahkan intip daftarnya di bawah ini. Akan terus kami perbarui apabila ada info terbaru. [20 Maret - 8 April] - Bazaar Handphone di Java Supermall Semarang. [21 Maret - 21 April] - Virtual Reality Under Water Exploration di Mal Tentrem. Berbayar. [22 Maret - 6 April] - 1001 Night on Flying Trapeze Show From Russia di The Park Mall Semarang. Jamnya berbeda-beda, cek IG @thepark.semarang. [26 Maret - 6 April] - Delightful Market di Mal Tentre...

Lawang Sewu Gelar Sholat Id Pertama Kalinya

Kapan lagi masuk ke Lawang Sewu gratis? Plus, bisa ibadah dan wisata sekaligus. Yah, itu pikiran kami setelah melihat postingan Instagram yang mengumumkan Lawang Sewu akan menggelar ibadah Sholat Idulfitri pada Senin tanggal 31 Maret 2025. Intip seperti apa suasananya.

Tahun ini Lawang Sewu sangat bekerja keras menggali potensi yang sudah identik dengan tempat wisata yang ada mistisnya. Di bulan puasa, pihak Lawang Sewu sampai menggelar Kampoeng Ramadhan agar masyarakat mau berbuka puasa di sana. Dan terbaru, tahan napas dulu.

Sholat id Idulfitri 1446 H

Jika tahun sebelumnya kami sudah pernah sholat di Masjid Agung Jawa Tengah hingga pernah ke Masjid Agung Semarang (Kauman), tahun ini agak menarik karena dilakukan di Lawang Sewu.

Karena jarak tempat tinggal kami sedikit jauh dan juga menggunakan sepeda, kami sudah ancang-ancang dari jam 5 subuh untuk pergi. Lumayan jaraknya antara sekitar MAJT menuju Lawang Sewu.

Satu hari sebelumnya kami sempat mengkonfirmasi saat melewati Lawang Sewu terkait parkir sepeda yang akan kami gunakan. Setelah hari H, kami akhirnya menaruh sepeda di bagian belakang Lawang Sewu lewat pintu masuk karyawan.

Masalah kami yang pertama sudah teratasi. Lanjut, mencari tempat wudhu di Lawang Sewu. Kami yang jarang-jarang ke Lawang Sewu tentu bertanya-tanya di mana letaknya. Oh, ada di sini.

Karena akses masuk dari belakang, ternyata tempat wudhu ada di dekat bangunan toilet belakang juga. Seperti terlihat dalam gambar yang kami taruh di sini. Tidak besar, tapi cukup untuk beberapa orang.

Seperti yang diharapkan, kami tiba ternyata sudah ada banyak orang yang lebih dulu berada. Kami sangat antusias melihat kerumunan orang-orang yang bersemangat ingin melaksanakan sholat juga di sini.

Pertama kali

Digelarnya sholat id untuk pertama kalinya semenjak Lawang Sewu berdiri pada tahun 1919, membuat kami yang hadir dan orang-orang yang lain juga, menjadi bagian sejarah baru yang dicetak Lawang Sewu.

Bangunan yang dirancang oleh arsitek Belanda, Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag ini merupakan ikon wisata di Kota Semarang yang kehadirannya jadi tempat wajib pertama yang dikunjungi apabila ingin berwisata.

Tahun depan mungkin pihak Lawang Sewu akan kembali menggelar ibadah yang sama, namun yang pertama tentu adalah cerita yang berbeda buat orang-orang.

Saat kami cari detail jumlah orang yang sholat di Lawang Sewu, kami menemukan laman rri.co.id yang memposting jumlah jamaah yang sholat id di Lawang Sewu, yakni 4.000 orang.

Ibadah sambil berwisata

Jika biasanya usai sholat id di Masjid Agung Jawa Tengah akan ada pemandangan orang-orang berfoto, maka itu pun terjadi di Lawang Sewu.

Masyarakat terlihat enggan keluar karena ingin menikmati suasana sambil berwisata. Mulai dari foto bersama hingga memasuki tiap bangunan bersama-sama.

Oleh pihak Lawang Sewu memang ini diperbolehkan karena sejak mengumumkan Sholat Id di sini, Lawang Sewu tetap terbuka hingga pukul 8 pagi saja. Tentu, ini ibarat ibadah sambil berwisata.

Mengurangi stigma

Sebelum mengakhiri, kami yang terbiasa mengikuti para pewarta tiap acara, tentu tidak melewatkan saat ada sesi wawancara. Kebenaran ada dari perwakilan pengelola, yakni Manajer Historical Building KAI Wisata, Otnial Eko Pamiarso.

Karena sedikit terlambat, yang disampaikan beliau kami ambil percakapannya dari beberapa laman media online adalah Lawang Sewu belum pernah ada kegiatan seperti ibadah di sini. Akhirnya coba dilaksanakan agar kesan mistis bisa semakin hilang.

Dengan kegiatan sholat id, Lawang Sewu tidak hanya menjadi lokasi wisata sejarah, tapi juga sebagai tempat yang menampung berbagai kegiatan komunitas dan acara keagamaan.

Beliau berharap ada peningkatan kunjungan wisata selama libur lebaran dengan target kunjungan wisatawan 7 ribu orang per harinya.

...

Sebagai bloger dan masyarakat pada umumnya, kami senang bahwa apa yang dilakukan Lawang Sewu merupakan sejarah baru dan hal menarik.

Gairah ini semoga saja dapat terus dilakukan dan mungkin akan diikuti oleh yang lain. Tidak sia-sia kami jauh-jauh sampai ke sini meskipun masih dalam kota 😅. Halaman ini bukan konten rilis atau kerja sama.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Agenda Kota Semarang Bulan April 2025