Agenda Kota Semarang Bulan April 2025

Bentuknya mungil dengan ukuran 11 incinya. Ini adalah perangkat baru yang ingin kami bagikan pengalamannya saat digunakan dan juga jadi bagian alat produktif kami di tahun 2025. Mari mengenal ASUS C100P Chromebook Flip 11.
Proyek nulis Chromebook akhirnya masih kami teruskan meski laptop sebelumnya yang mampir ke meja kerja kami sudah dikembalikan. Ya, kami rasanya terobsesi dengan Chromebook, apalagi sekarang punya sendiri. Dan ke depan meski tanpa perangkat, kami ingin terus mengeksplore perangkat-perangkat Chromebook lainnya lebih lanjut.
Rilis tahun 2015
ASUS Chromebook Flip C100 ini adalah perangkat yang sudah lawas sebenarnya. Lihat saja tahun rilisnya. Ya, ASUS Chromebook Flip C100 dirilis bulan Juli 2015. Sudah 9 tahun berlalu. Lebih lama dari smartpone ASUS yang kami pakai hingga sekarang, Zenfone 5 keluaran tahun 2018. Apakah kami mengkoleksi perangkat lawas? Tidak-tidak, rejekinya saja yang seret.
Kami berhasil meminangnya dari toko online karena pilihan dan kondisi keuangan saja. Ada banyak pilihan Chromebook sebenarnya, namun brand ASUS yang begitu melekat tanpa sadar mensugesti kami untuk mencari perangkat ASUS namun dengan harga minimum.
Ya, akhirnya ASUS Chromebook Flip C100 yang varian pakai P belakangnya (C100P) yang kami ambil. Beli maksudnya 😅. Di akhir artikel, nanti kami berikan link tokonya apabila tertarik dengan perangkatnya.
Chromebook naik level
Saat itu, tahun 2015, mungkin perangkat ini bisa dikatakan idola atau banyak dicari. Terutama karena revolusi desainnya yang memiliki fitur flip dengan engsel 360 derajat.
Memang bukan sesuatu yang baru sebenarnya, apalagi perangkat seperti itu ada di laptop berbasis Windows. Namun untuk perangkat yang berbasis Chrome OS, itu adalah unik dan sangat menarik.
Saat kami pakai sekarang, perangkat ini masih terlihat membanggakan. Apalagi layarnya sudah touch screen atau bisa disentuh. Maklum, fitur perangkatnya saja sudah flip. Rasanya tidak heran layar perangkatnya saat diubah menjadi tablet bisa dipakai layaknya memiliki tablet.
Namun secara keseluruhan, bicara spesifikasi, ASUS Chromebook Flip C100 memang bukan pilihan karena selain perangkat lawas, spesifikasinya kurang maksimal. Ditambah, dukungan Google untuk Chrome OS sudah dihentikan. Jadi, kudu diakali semisalnya saat memakai browser Google Chrome.
Spesifikasi
Bagaimana bisa diandalkan jika perangkat ini hanya dipersenjatai RAM 2 GB DDR3 dan penyimpanan hanya 16 GB. Apalagi yang anti dengan Chrome OS, makin terlihat kekurangannya.
Karena ukurannya yang mungil, jika tanganmu besar, dipastikan akan sulit buat mengetik apabila dipakai untuk bekerja. Bahkan, keyboard dari perangkat yang kami pakai ini tidak ada fitur cahaya di bawah tombol tutsnya.
Untuk prosesor, ASUS memakai Rockchip dengan kode nama SoC Rockchip 3288-C di dalamnya. Kemudian didukung quad-core berdasarkan Cortex A17, dan memiliki clock 1,8 GHz. GPU-nya sendiri adalah ARM Mail T624.
Sedangkan port-nya juga terbilang sedikit. Kami heran dengan colokan charger-nya yang bukan tipe C karena sudah kebiasaan pakai tipe. Saat kami cek, USB-nya berbeda dari biasanya yang kami pakai. Ukurannya kecil dan bentuk kepala ujung chargernya kotak. Baru kali ini kami melihatnya.
Untuk port lainnya, ada USB tipe A ada 2 colokan. Terus HDMI, headset, tombol on of dan tombol volume. Oh ya, ada slot Micro SD juga.
Tertarik juga?
Spesifikasi lebih lengkapnya sudah banyak beredar di internet. Kami membelinya karena selain merek favorit kami, ASUS, juga karena hanya itu pilihannya yang menarik dan sesuai isi kantong.
Kami membelinya di Shopee, tapi perangkat ini juga cukup banyak beredar di toko online yang lain. Saat kami membelinya, hanya dapat laptop dan kabel charger saja seperti video di atas.
Kalau tertarik juga dan kamu punya kondisi sama seperti kami yang penting bisa nulis, bisa beli di sini. Atau bisa cari juga di toko bernama Comzone_online. Mereka menjualnya di sana juga.
Karena ini perangkat lawas, meski kondisi fisiknya masih 85-90%, layarnya sedikit bergoyang apabila kami sedang bekerja dengan layar menyala. Maklum, mau gimana lagi.
...
Di eranya, status Chromebook dengan flip bisa dikatakan naik kelas ketimbang Chromebook yang rilis sebelumnya. Kehadirannya yang memiliki rangka aluminium, layar sentuh berkualitas tinggi, performa yang lumayan sudah terbilang cukup keren saat ini.
Sayangnya, ukuran keyboard dan trackpad yang kecil akan menyulitkan pengguna yang berukuran tangan besar. Di samping itu, beratnya kurang lebih 1 Kg. Sesuai kondisinya yang minimalis, tipis dan ringan. Jadi, kalau dibawa kemana-mana tidak buat minder.
Artikel terkait :
Masa sekarang dgn spek seperti yg udh disebutkan td, enaknya dipake buat apa kak?
ReplyDeleteIni dipakai sekarang sebenarnya baik-baik saja. Saya memakainya untuk aktivitas blogging seperti nulis, edit foto sederhana via aplikasi berbasis internet, dengarin musik atau nonton Youtube. Oh ya, bermain media sosial juga aman.
DeleteUntuk aktivitas sederhana dan membantu pekerjaan, aman. Asal jangan buat pemakaian seperti editing video atau foto yang memerlukan kinerja besar pada RAM dan ROM. Gaming, jangan deh.