Minggu Ketiga Bulan Juni, Bioskop Semarang Dikuasai Film Hollywood

Menyebalkan memang selama 2 minggu terakhir ini tidak ada film Indonesia dalam daftar tayang bioskop. Tapi, kehadiran film Hollywood Fast & Furious 9 dan The Conjuring : The Devil Made Me Do It adalah berita bagus untuk bioskop yang masih berupaya mendapatkan antusias penonton, terutama di Kota Semarang.

Sempat datang di awal bulan film Indonesia yang diputar di bioskop, seperti memberi harapan bahwa bulan Juni bakal banyak film Indonesia yang ditayangkan. Namun kenyataannya, sudah selama 2 minggu tidak ada film Indonesia. 

Dilema

Dulu bicara ketersediaan film Indonesia di bioskop yang tidak memutarkan, kami sering berbicara tentang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Lewat Kofindo, kami mengobarkan semangat cinta film Indonesia. Mengajak orang-orang ke bioskop, mengulas (review) film dan berkumpul dalam diskusi ringan.

Pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Kami pikir sekarang sudah tidak bisa lagi membawa sudut pandang tentang kecintaan film Indonesia kala bioskop-bioskop masih merugi. Maju kena, mundur kena.

Plus, ditambah pembuat film juga punya alternatif tempat (platform streaming film) untuk menghibur masyarakat yang lebih aman dan nyaman tanpa harus pergi ke bioskop.

Sisi bisnis

Dari sekian banyak bioskop di Kota Semarang, 7 bioskop, hanya ada 2 film luar yang diberikan panggung. Film Fast & Furious 9 dan The Conjuring terbaru mendapatkan banyak jatah layar yang kami catat saat hari penayangan film Indonesia baru tiap hari Kamis (17/6/2021).

Kamis, 17 Juni 2021

Kedua film memang memiliki antuasia berbeda dan penggemar dari seluruh dunia. Tidak heran ketika keduanya diberi karpet merah di tengah ketersediaan film Indonesia yang tidak tayang. Ada pun, hanya tayang terbatas di kota tertentu di waktu yang sama.

Dari sisi bisnis, film-film Hollywood tersebut mampu membawa banyak penonton pergi ke bioskop. Jumlah tempat duduk yang terisi penuh, pembelian makanan dan minuman yang juga meningkat dan keuangan bioskop yang lebih baik dari hari sebelumnya.

Saat bioskop-bioskop tutup, kami berharap mereka segera buka. Ketika sudah buka, dan mereka mendapatkan antusias, terkadang kita berharap lebih banyak untuk hal lain.

Padahal semua ini tentang bisnis. Siapa yang mau bayarin listrik, gaji karyawan dan hal-hal lainnya. Perekonomian ada di sana (bioskop). Semua ingin menjadi lebih baik selama pandemi masih terjadi.

...

Ini adalah sebuah catatan penting kami dalam perjalanan di masa pandemi untuk bioskop, khususnya Kota Semarang. Antara berharap kehadiran film Indonesia, atau melihat sisi lain yang lebih baik untuk semua pihak.

Memaklumi, mungkin adalah kata bijak untuk saat ini. Tetap sehat semuanya, terutama karyawan di bioskop dan para penonton yang kembali antusias pergi ke bioskop. Tetap protokol kesehatan.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?