Saat Penonton Generasi Z Mendominasi Film Tarian Lengger Maut di Bioskop Semarang

Ketika melihat daftar jumlah penonton film Tarian Lengger Maut lewat situs filmindonesia.or.id hari ini (27/5), kami senang dengan pencapaiannya yang sudah diangka 200 ribu. Jadi ingat saat minggu lalu kami menonton di bioskop yang didominasi generasi Z.

Sudah baca review film Tarian Lengger Maut versi Kofindo di blog khusus film? Ulasan sederhana kami di sana bisa jadi referensi bila kamu masih belum memutuskan menontonnya.

Generasi Z

Setelah mengisi data diri sebelum masuk bioskop, kami segera ke loket tiketing. Ternyata jumlah penonton lumayan banyak untuk film Tarian Lengger Maut. 

Nonton di bioskop Central City juga murah harga tiketnya untuk hari biasa. Hanya 20 ribu rupiah saja. Dan mungkin bagi sebagian orang, terutama generasi Z pasti sangat menyukainya.

Akhirnya jam pemutaran kami tiba juga. Langkah kami tiba di depan pintu masuk teater. Karena lama sudah tidak pergi ke bioskop, apalagi pandemi, tiket yang kami pegang harus dirobek oleh kita sendiri dan ukuran robek yang kecil dikasih ke petugas jaga yang sudah memegang keranjang di tangannya.

Perlahan tapi pasti, jumlah penonton yang kami lihat di layar loket tiket pada mulai masuk. Kami tak menyangka bahwa kebanyakan yang masuk adalah generasi Z atau yang masih pelajar.

Kejutan juga menurut kami karena film bukanlah bergenre horor, melainkan thriller. Entah apa alasan mereka memilih film Tarian Lengger Maut disaat ada film lainnya yang juga diputar lebih menarik. Seperti film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah atau Dear Imamku.

Masih harus edukasi

Dengan jumlah penonton yang banyak begini di dalam, kami pikir itu adalah hal positif untuk ke depan. Terutama pihak bioskop agar mereka terus beroperasi.

Film Tarian Lengger Maut seperti mendapatkan momennya bulan Mei. Jumlah secara keseluruhannya, 200 ribu penonton adalah bukti bagaimana film berhasil menarik perhatian. Terutama di Kota Semarang yang saat bersama kami begitu banyak.

Sayangnya, segilintir penonton masih belum mengerti betapa pentingnya edukasi tentang jarak bangku saat mereka duduk. Terlihat beberapa penonton muda yang duduknya menghiraukan himbauan yang tertera di kursi untuk jaga jarak.

Dan terlihat juga, masih ada yang merekam film hanya untuk dipamerkan ke grup mereka. Meski itu hanya hitungan detik, tetap saja kami terganggu. Kami bukan tidak peduli, hanya saat itu tidak tepat waktunya. 

...

Melihat judul postingan ini, sebenarnya tidak mewakili seluruh bioskop di Kota Semarang. Kami hanya mengambil contoh satu bioskop dan satu kali pemutaran saat sedang menonton.

Kami jadi ingat dengan artikel tahun 2017 tentang Generasi Z, Mereka Paling Setia Ke Bioskop. Generasi Z disebutkan adalah mereka yang berumur 13-19 tahun.

Dengan banyaknya generasi Z yang menyaksikan film layar lebar, khususnya film Tarian Lengger Maut, kami pikir strategi kolaborasi rumah produksi Visinema Pictures dan Aenigma Picture cukup berhasil. Sesuatu yang patut diapresiasi menurut kami. 

Selamat, ya!

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?