Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Pernah nggak sih bayangin sholat Id di halaman museum? Nah, pas buka Instagram dan lihat pengumuman dari @museumranggawarsita tentang Sholat Idul Adha 1446 H pada 6 Juni 2025, kami langsung teringat momen serupa di Lawang Sewu saat Idulfitri (yang pernah kami tulis di sini).
Apa ini tren baru biar destinasi wisata budaya kayak Museum Jawa Tengah Ranggawarsita tetep relevan dan inklusif? Yuk, kita kupas dari sisi pemasaran!
Momen Sholat Idul Adha di Museum Ranggawarsita
Tanggal 3 Juni 2025, lewat akun Instagram resmi @museumranggawarsita, museum yang beralamat di Jl. Abdulrahman Saleh No. 1, Kalibanteng Kidul, Semarang Barat ini ngumumin Sholat Idul Adha berjamaah.
Acara digelar pada Jumat, 6 Juni 2025, pukul 06:30 WIB, dengan imam dan khotib Ustad Ahmad Ainul Yaqin S.Ag Al-Hafidz, pengasuh Pondok Pesantren Al Munawar, Semarang. Sayangnya, kami nggak bisa hadir langsung karena kedatangan kerabat, jadi nggak bisa ngerasain sendiri suasana sholat di halaman museum yang biasanya dipenuhi artefak sejarah itu.
Berbeda dengan pengalaman sholat Id di Lawang Sewu yang penuh kesan, kali ini kami cuma bisa ngandalin info dari Instagram dan internet. Tapi, meski nggak hadir, momen ini tetep menarik buat diulik, apalagi dari sudut pandang pemasaran.
Pertama Kali atau Bukan?
Satu hal yang bikin penasaran: apa iya ini pertama kalinya Museum Ranggawarsita ngadain Sholat Id? Sayangnya, info di internet minim banget. Bahkan di Instagram resmi museum, dokumentasi acara ini nggak banyak ditemuin—mungkin cuma lewat stories yang cuma bertahan 24 jam, jadi kami kelewatan.
Bandingkan sama Lawang Sewu yang rame banget di medsos pas Sholat Idulfitri, lengkap dengan foto-foto jemaah dan suasana meriah. Ini bikin kami bertanya-tanya: apa strategi promosi museum kali ini kurang maksimal, atau memang sengaja dibikin low-key biar lebih khusyuk?
Strategi Pemasaran di Balik Sholat Idul Adha
Museum Ranggawarsita bukan cuma soal 59.810 artefak bersejarah, mulai dari peninggalan prasejarah sampai koleksi Islam kayak replika kaligrafi RM Sosrokartono. Biasanya, museum ini dikenal dengan pameran budaya, seperti Wastra Jawa Tengah atau pertunjukan Wayang Beber.
![]() |
Akhirnya kami punya gambar suasananya setelah dikirimin oleh admin yang megang Instagram Museum Ranggawarsita |
Tapi, menggelar Sholat Idul Adha? Ini langkah baru yang cerdas dari sisi pemasaran. Mirip kayak Lawang Sewu yang sukses narik perhatian dengan Sholat Idulfitri, museum ini pengen lebih deket sama warga Semarang. Apa aja sih strateginya?
Dampak dan Pelajaran dari Acara
Meski kami nggak hadir langsung, kami yakin acara ini punya dampak besar:
Tapi, ada catatan nih. Kurangnya dokumentasi di medsos bikin acara ini kayak “kurang greget” buat yang nggak hadir. Padahal, kalau museum rajin share foto atau video suasana sholat, plus bikin tagar kayak #IdulAdhaRanggawarsita, pasti lebih rame diomongin.
Kesimpulan: Museum Bisa Jadi Pusat Kebersamaan
Sholat Idul Adha di Museum Ranggawarsita adalah bukti bahwa destinasi wisata budaya bisa tetep relevan dengan nyanyi nilai keagamaan dan sosial. Mirip kayak Lawang Sewu, langkah ini nunjukin kalau museum nggak cuma soal artefak, tapi juga soal hati warga Semarang.
Buat ke depan, kami saranin museum lebih gencar promosi di medsos, kasih promo tiket pasca-acara, atau bahkan bikin pameran tematik Idul Adha biar pengunjung makin betah. Siapa tahu tahun depan kami bisa ikutan sholat di sini, sambil nyeruput kopi di kafe museum yang adem!
Kalau kamu ikut sholat di Museum Ranggawarsita, ceritain dong pengalamannya di kolom komentar! Atau ada destinasi lain di Semarang yang ngadain acara unik? Share yuk, biar kita ulik bareng!
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment