Alasan Pergi Ke Bioskop?

Akhirnya kami pergi ke bioskop juga kemarin, Minggu (18/4/2021). Mengisi buku tamu, cek suhu tubuh, beli tiket seperti biasa dan masuk ke dalam ruangan dengan memotong tiket sendiri. Semua prosedur tersebut kini menjadi bagian yang harus dilewati para penonton. Apakah itu ribet?

Apa alasanmu pergi ke bioskop hari ini? Kami? Menemani seseorang dan film yang sedang banyak dibicarakan. Karena kursi penonton dibatasi, menonton sendiri rasanya lebih asyik ketimbang berdua dengan pasangan atau gebetan. Kecuali rame-rame, pasti menyenangkan.

Sepertinya pihak bioskop harus kembali mengkampanyekan #GerakanNontonBioskopSendirian, biar mereka memiliki penonton di dalam ruangannya (teater), meski hanya satu. Karena pandemi begini, orang-orang masih khawatir pergi ke bioskop.

Sudah 4 tahun

Tidak terasa, sudah 4 tahun kami tidak pergi nonton film di bioskop pakai duit sendiri. Dari tahun 2017, kami mengumumkan untuk berhenti, mengingat tugas kami mengajak orang-orang ke bioskop sudah berhasil dalam artian, perkembangan film Indonesia semakin diminati saat itu. Ya, orang-orang berbondong-bondong pergi ke bioskop.

Selain itu juga, kondisi keuangan kami yang tidak memungkinkan lagi. Beberapa tahun sebelum memutuskan berhenti, setiap kamis kami akan duduk manis di dalam bioskop. Mau penuh atau tidak penonton lainnya, kami tetap menikmatinya saja.

Tantangan bioskop

Pergi ke bioskop hari ini mungkin tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat buat kami. Selama 4 tahun, bukan berarti kami tidak ke bioskop juga sih, beberapa kali kami ada juga yang menonton. Itu karena liputan film yang sedang roadshow ke Kota Semarang. 

Pandemi memang memberi tantangan sendiri pada pihak bioskop. Beragam cara dilakukan, termasuk menyewakan satu teater untuk pengunjung yang bahkan, tidak harus menonton film.

Pihak bioskop harus bekerja keras, termasuk menurut kami memikirkan alasan orang-orang pergi ke bioskop. Selain karena film yang sedang ditunggu-tunggu, juga alasan sederhana mengapa orang-orang kembali ke bioskop.

Sebelum pandemi, orang-orang yang pergi ke bioskop banyak yang terlihat berpasangan. Entah tujuannya karena benar-benar nonton film atau sedang melakukan pendekatan.

Dan pandemi sekarang, tempat duduk yang biasa mereka (penonton) rasakan sangat dekat terasa sangat jauh. Protokol kesehatan memang harus dipatuhi, tapi entah dengan perasaan para penonton yang ingin mengambil alasan lain.

#GerakanNontonBioskopSendirian mungkin harus kembali dipromosikan. Penonton tipe berpasangan adalah target yang perlu ditawarkan.

Orang yang pergi ke bioskop berpasangan tak melulu karena sedang pedekate, mungkin ada yang tidak ingin sendirian, sepasang suami istri yang ingin kembali mengenang romansa mereka, si Ayah dan anaknya yang ingin memberi pengalaman dan sebagainya.

Kursi yang terasa jauh demi mematuhi protokol kesehatan memang sangat dianjurkan, tapi perasaan penonton yang menginginkan suasana dan pengalaman juga perlu diperhatikan.

Ya, ini tantangan pihak bioskop. Semoga pihak bioskop memiliki rencana baru untuk menggaet calon penonton tipe berpasangan. Terkadang hal sederhana dan detail, bisa membantu kita jadi lebih bijaksana.

...

Langkah kaki kami memasuki ruangan bioskop. Tidak ada satu pun penonton, dan itu hanya kami. Animo suara penonton, tepuk tangan, dan rasa kaget bersama terasa menghilang.

Mungkin itu juga yang jadi rasa rindu alasan pergi ke bioskop. Bagaimana denganmu?

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?