Ketika Online Tetap Butuh Offline

Meski kami bukan pengamat, melihat situs e-commerce yang beberapa waktu gencar menaruh promosi mereka seperti bendera partai di jalan-jalan, mau tidak mau kami ikut terpapar. Dalam pikiran kami, sebesar itu ternyata tetap butuh promosi offline.

Akhirnya kami tergelitik menulis ini, mengingat momennya kemarin sangat gencar situs belanja online memanfaatkan tanggal unik. Mulai dari 10/10, 11/11 hingga nanti 12/12. 

Kekuatan offline

Belajar dari cara pemasaran situs belanja online yang gencar promosi offline di jalan-jalan Kota Semarang, kami belajar bahwa sebesar apapun status online mereka, tetap saja butuh kekuatan offline.

Kota Semarang menurut hasil sensus penduduk tahun 2020, mengutip situs databoks.katadata.co.id yang dipublis 6/10/2021, memiliki jumlah penduduk sebanyak 1,65 juta. Rinciannya, 818,44 ribu jiwa (49,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 835,52 ribu jiwa (50,5%) perempuan.

Kami membayangkan, sebagian dari jumlah ini bila sering terpapar dengan promosi offline, tentu juga tertarik. Apalagi promosi yang dilakukan ditaruh (spanduk) di jalan-jalan yang super sibuk, seperti jalan Majapahit setiap pagi.

Yang besar aja melakukan

Situs jual beli online yang kami maksud adalah Tokopedia dengan keluarga barunya Gojek. Ini termasuk juga dengan layanan transportasi online yang juga sering meramaikan. 

Dari apa yang kami sebutkan, mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang punya nama sudah melanggeng internasional. Tidak ada yang salah mereka melakukan berbagai cara, khususnya promosi offline.

Seperti mereka saja melakukan, maka perusahaan atau pelaku usaha (UMKM) yang sedang merintis juga bisa meniru. Setidaknya terinspirasi bahwa promosi tetap jadi bagian penting dalam membangun bisnis. Jangan hanya fokus pada online, tapi juga offline.

Dukung lokal

Selain bagaimana cara mereka melakukan secara offline, tentang dukungan produk/pelaku usaha lokal juga menarik. Seolah peribahasa 'di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung'  menjadi soul untuk kampanye setiap promosi mereka.

Kami senang bahwa mereka (baca situs e-commerce) ramah dengan lokal. Meski ujung-ujungnya masyarakat awam akan pergi ke tempat mereka (website, aplikasi dan saluran sosial).

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?