Wisata Edukasi, Melukis Miniatur Wayang di Rumah Budaya Dieng

Salah satu yang ditawarkan dalam paket wisata ke Dieng adalah melukis miniatur wayang. Terlihat mudah, namun juga agak susah bagi yang tidak terbiasa. Meski sudah ada pola dan contohnya. Tertarik untuk mencoba?

Selamat datang akhir pekan saat artikel ini dirilis. Kami ingin membawamu kembali ke bulan Oktober 2020 saat kunjungan kami yang sedang mengikuti kegiatan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

Souvenir Banjarnegara

Kami tiba dengan kondisi hujan yang belum mereda hari itu. Awalnya bila cuaca mendukung, kegiatan kami akan mendatangi rumah-rumah dan belajar langsung di sana. 

Terpaksa, semua harus memaklumi dan akhirnya kegiatan dilakukan di Rumah Budaya Dieng. Beberapa souvenir dari Banjarnegara dipajang yang letaknya dekat dengan jendela. Barang-barang tersebut dibuat oleh tangan-tangan pengrajin.

Ya, souvenir atau cinderamata adalah bagian dari pariwisata. Dengan hadirnya souvenir dengan ciri khas tertentu, itu adalah dukungan bagi pariwisata karena memiliki daya tarik dan menggerakkan roda perekonomian.

Jika tidak berubah, harga cinderamata seperti wayang bisa dipesan mulai harga Rp50.000. Sedangkan gantungan kunci harga yang dibandrol dari harga Rp3.000 hingga Rp5.000.

Untung Yulianto, Pengrajin dari Dieng

Mas Alif Fauzi, ketua Pokdarwis Dieng Pendawa yang menyambut kedatangan kami, mengenalkan salah satu sosok pengrajin Dieng yang bernama mas Untung Yulianto.

Mas Untung dikatakan sudah menggeluti aktivitas ini selama 12 tahun disela-sela mata pencarian utamanya sebagai petani. Itu adalah hobi dan terus berkembang hingga sekarang.

Manfaatkan barang yang sudah ada

Setelah perkenalannnya, kami dan peserta lain yang datang dari profesi media dan pemilik blog serta kontributor website Jawa Tengah diberi media berupa kardus untuk mencoba sebagai awalan sebelum aktivitas utamanya melukis Wayang yang sudah dipersiapkan.

Alat pewarna yang kami gunakan dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Mas Untung memang selama ini dalam berkegiatan sebagai pengrajin lebih suka memanfaatkan barang yang ada. Termasuk media berupa bambu. 

Di Dieng ada bambu khas yang dianggap memiliki kualitas dari sisi bentuknya, yaitu bambu Pringgondani. Bambu ini termasuk tanaman khas dari dataran Tinggi Dieng yang banyak ditemukan sekitar.

Pandemi yang tak menghalangi

Pandemi yang menghantam sektor pariwisata memang jadi cerita berbeda saat ini. Meski begitu, aktivitas mas Untung sebagai pengrajin tetap berjalan. Dan bahkan banyak pesanan juga. Semua itu karena dilakukan dengan tangan atau handmade.

Bila pesanannya lebih banyak dari biasanya, Mas Untung bisa mengajak masyarakat terlibat yang kebanyakan anak muda. Mulai dari yang Sekolah hingga kuliah. Bila biasanya hanya melibatkan 5 orang, namun terkadang sampai 15 orang.

Melukis itu tidak mudah juga ternyata

Peserta sangat antusias melukis miniatur wayang yang bahannya dari bambu. Kami sendiri setelah latihan melukis nama di media kardus, harus merasakan kesulitan saat mengerjakan lukisan di atas bambu.

Alhasil, kami tidak membuat sama sekali dan hanya sibuk mendokumentasikan. Padahal hasil dari pengerjaan yang dilakukan nantinya bisa dibawa pulang masing-masing. 

Wisata edukasi

Ketika gelaran Jazz di atas awan, cinderamata banyak dipesan sampai 15 ribuan. Seperti gantungan kunci, miniatur, frame dan sebagainya kata mas Untung saat kami mewancarai beliau disela-sela waktu memberikan pelatihan kepada peserta.

Sedangkan untuk kegiatan seperti yang kami lakukan, tidak lagi hanya sekedar menjual souvenir. Tapi juga memberikan edukasi secara langsung kepada mereka yang berkunjung ke Dieng atau Banjarnegara.

Mas Alif memang memasukkan paket wisata edukasi seperti ini dalam kegiatan. Bila kamu tertarik untuk juga mencoba, bisa datangi Rumah Budaya Dieng atau hubungi saja mereka. 

Hingga tulisan ini kami buat, kami tidak menemukan akun-akun media sosial yang diberitahukan saat wawancara. Sementara bisa lewat google dengan memasukkan kata kunci Rumah Budaya Dieng. Karena di halaman tersebut akan muncul informasi yang dapat dihubungi (sebelah kanan halaman google).

Karena di Rumah Budaya bukan saja belajar melukis cinderamata, tapi juga satu paket wisata lainnya. Ada penginapan, tur tempat-tempat wisata dan mendengarkan mas Alif bercerita tentang potensi dari Banjarnegara.

...

Ketika sebuah daerah memiliki banyak tempat wisata, hanya diperlukan cara bagaimana mengelolanya dengan baik untuk terus berkembang. Sebaliknya, menawarkan wisata semacam edukasi kepada masyarakat juga merupakan gagasan baik yang berhubungan dengan pariwisata.

Wisata edukasi tidak perlu hal-hal besar dan sulit. Yang terpenting adalah tujuannya sebagai salah saru roda penunjang pariwisata, plus memberikan pengalaman langsung kepada wisatawan.

Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, pengalaman adalah hal penting. Maka ajarkan semua itu agar menjadi sesuatu yang dapat dikenl dan disukai.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?