Review Film : Ayat-ayat Adinda


Film yang cocok untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi. Film ini resmi diputar diseluruh bioskop tanah air sejak tanggal 12 Juni 2015. Berikut reviewnya.


Bernuansa islami dengan kategori penonton semua umur, film ini menawarkan cerita yang masih jarang ditemui. Ya, seorang pelajar Sekolah Dasar berjuang mengikuti lomba MTQ (mengaji) harus berhadapan dengan dilema keluarga sendiri.


Cerita


Mendengar senandung qasidah di awal film ini menenangkan. Saya pikir film ini akan bercerita banyak tentang qasidah, apalagi anak seumuran pelajar yang memiliki suara emas. Tentu ini akan sangat menarik.


Namanya Adinda (Tissa Biani) yang berperan sebagai tokoh utama film berdurasi 94 menit ini. Memiliki 2 sahabat baik yang menemaninya baik dalam suasana suka maupun duka.


Masalah terbesarnya bukan pada lingkungan sekolah, namun keluarga yang ingin Adinda tidak melakukan apa-apa selain hanya bersekolah.


Sebagai seorang anak-anak, Adinda harus menerima kenyataan bagaimana keluarganya mempengaruhinya. Kebiasaan orang tua, lingkungan dan perbedaan-perbedaan yang mengatasnamakan agama.


Namun Adinda tidak pantang menyerah. Disinilah cerita itu memiliki tingkatan untuk membuat penonton tetap terjaga. Beberapa adegan bahkan cukup menyentuh. Termasuk lantunan ayat-ayat suci Alquran.


Media sosial turut diangkut


Meski film garapan sutradara Hestu Saputra ini memberikan takdirnya sendiri bagi Adinda, media sosial yang sedang buming saat ini turut diangkut juga menjadi bagian cerita.


Seperti saat Adinda mengaji kemudian direkam oleh salah seorang pria yang menyaksikan acara. Video tersebut diupload dan membuat orang-orang semakin mengetahui kelebihan yang ada pada Adinda. Sayang, gara-gara ini konflik Adinda dan Ayahnya semakin menjadi-jadi.


Tradisi


Film ini juga membawa pesan tentang sebuah tradisi yang masih sepertinya dipertahankan bagi sebagian masyarakat khususnya masyarakat Jawa dan pemeluk agama Islam.


Cara menjodohkan kedua anak lewat ta'aruf dan anak dari kyai adalah tradisi yang masih ada meski jaman terus berganti dari waktu ke waktu. Karena inilah, Adinda harus berjuang untuk membuktikan apa yang dilakukannya dapat membuat bangga kedua orang tuanya.


...


Film ini menarik khususnya bagi putra-putri Anda dan tentu Anda sebagai orang tuanya. Bagaimana nilai-nilai pembelajaran bisa ditemukan disini.


Secara keseluruhan film ini baik menurut saya. Hanya saja, harapan setinggi yang saya pikirkan untuk bagian akhirnya tidak saya dapatkan. Adinda memang menang dan membuat semua orang bangga padanya, tapi suara emasnya tidak diperdengarkan. Apakah karena durasi yang sudah mepet atau bagian skenario.


Sangat disayangkan. Mengingat perjuangan film ini ditengah gempuran film Hollywood yang sedang tayang membuat penonton kategori remaja teralihkan. Saat saya menonton hari kedua, jam pertama, film ini hanya ditonton tak lebih dari 10 orang.


@asmarie_




Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotpromosi
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?