Netizen Gathering Bareng MPR, Mari Lebih Mencintai Indonesia

Ini adalah kegiatan yang paling ditunggu. Bukan saja karena acara ini dari lembaga negara, tapi juga setelah cukup lama tidak berkegiatan bertemu tatap muka dengan sesama rekan-rekan bloger. Ini yang membuat acara terasa lebih istimewa dari tahun 2017 (acara yang sama).

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) datang lagi ke Kota Semarang setelah menggelar acara serupa di Kota Bandung. 

Acara yang dilangsungkan di Hotel Ibis Simpang Lima ini digelar akhir pekan, Sabtu (9/10), dengan membawa tema 'Proud to be Indonesian'.

Bukan hanya dari Kota Semarang

Seperti biasa, ruang lingkup peserta acara seperti ini datang bukan hanya dari Kota Semarang saja. Melainkan beberapa kota di Jawa Tengah, seperti Pekalongan, Kendal dan sebagainya.

Selain para pemilik blog yang hadir, ada juga para pembuat konten (content creator). Sebutan yang lebih modern bagi sebagian kalangan yang dianggap, tentunya lebih keren dan meliput semua hal.

Diingatkan kembali tentang 4 Pilar MPR 

Salah satu narasumber dari acara hari ini, wajah yang tak asing, adalah Siti Fauziah S.E.,M.M. Beliau adalah Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR yang pada tahun 2017 juga mengisi acara yang sama.

Dan satu lagi ada Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Sekretariat Jenderal MPR RI, yaitu Budi Muliawan, S.H.,M.H.

Setelah acara seremoni seperti menyanyikan lagu Indoesia Raya dan pembacaan Pancasila merupakan bagian yang tak terpisahkan. 

Acara dimulai dengan kembali mengingatkan tentang 4 pilar MPR. Entah kenapa, meski sudah ada di blog, pikiran kami dan beberapa peserta terasa hening. Namun ada peserta yang mampu menjawab dengan benar.

Oh ya, yang menarik saat acara seremoni adalah kegiatan tersebut dilakukan oleh rekan-rekan blogger yang berpartisipasi jadi peserta. Kami kagum dengan mereka.

Bijak menggunakan media sosial

Lewat acara ini, diharapkan untuk terus mempererat hubungan MPR dengan para netizen. Khususnya kami para peserta. 

Bijaklah menggunakan media sosial dengan cara tidak menebarkan fitnah dan kabar-kabar bohong hingga menyesatkan. Kita harus kembali melihat ke belakang bagaimana perjuangan bangsa Indonesia.

Nilai-nilai seperti semangat gotong royong, saling menghormati dan pantang menyerah haruslah diterapkan, sesuai karakter bangsa.

Lebih mencinta Indonesia

Dengan menerapkan hal tersebut (bijak bermedsos), kita bisa lebih mencintai negeri ini. Apalagi kebanyakan pengguna internet didominasi generasi muda.

Netizen, pengguna internet sekarang, adalah generasi bangsa yang mewakili masa depan Indonesia. Banyak hal yang dapat digali dari negeri tercinta ini. Dan lewat media sosial, kita bisa mencinta negeri ini dengan cara masing-masing. 

Bicara tentang mencintai Indonesia, para peserta yang hadir sangat total menunjukkan rasa cintanya dengan berbagai pernak-pernik ciri khas daerah hingga nasionalisme dengan menggunakan batik. Sungguh, kegiatan kali ini sangat berbeda dari biasa yang kami ikuti.

Memberikan masukan 

Lewat acara ini juga, MPR mendapatkan banyak masukan tentang media sosial yang dimiliki. Sebagian peserta menganggap media sosial, khususnya Instagram MPR terlalu kaku. 

Media sosial harus lebih luwes, mengikuti perkembangan sekarang. Apalagi ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan berbagai segmen generasi.

Kami berharap, masukan yang kami sampaikan juga dapat diterapkan. Memang harus bekerja keras tim media sosial MPR, tapi masukan itu memang sangat berguna. Apalagi semua peserta memberikan sudut pandangnya masing-masing yang tujuannya membuat media sosial MPR lebih baik.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?