Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

Image
Salah satu acara menarik yang sukses mencuri perhatian kami di Kota Semarang pada bulan November ini adalah Padel masuk mal . Sebuah konsep yang terbilang unik dan anti-mainstream . Siapa sangka, olahraga yang sedang naik daun ini bisa dimainkan di tengah pusat perbelanjaan? Kami pun dibuat penasaran, seperti apa rancangan lapangan dan event yang disajikan nanti? Musim Hujan, Banjir, dan Tantangan Event Outdoor di Semarang November telah tiba, meninggalkan Oktober yang penuh dinamika. Khususnya, isu banjir yang kembali jadi perbincangan hangat. Entah mengapa, kali ini suaranya terasa lebih kencang, seolah menjadi jawaban atas keluh kesah para pengguna media sosial yang kerap mengeluhkan teriknya matahari Semarang. Jika berkaca pada kalender cuaca, Ibu Kota Jawa Tengah memang telah resmi memasuki musim penghujan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelenggara event , terutama yang masih mengandalkan ruang terbuka ( outdoor ). Tantangan ini juga berlaku bagi Anda,...

Ketika Minimarket Jadi Tolak Ukur Kemajuan Suatu Kawasan (wilayah dalam kota)

Kami mengamati sepanjang jalan di daerah kami, minimarket tumbuh subur. Mungkin ada sekitar 10 minimarket dan mudah ditebak, apa saja brand-nya yang terlihat. Apakah ini jadi tolak ukur ?

Pagi hari, kami sudah melenggang pergi dengan kecepatan kurang dari 10 km/jam. Eh maksudnya bersepeda santai. Tiba-tiba saja terbelesit dalam pikiran, mengapa di daerah ini sangat banyak minimarketnya.

Bukan saja minimarket, versi yang lebih besarnya juga ada. Apakah daerah sini begitu ramai? Kepikiran dengan kawasan Tlogosari yang selalu jadi rekomendasi sebagai salah satu kawasan paling ramai di Kota Semarang, khususnya Semarang bawah.

Bila ada kawasan lain, mungkin main kami yang kurang jauh. Maafkan.

Tolak ukur?

Buat apa banyak minimarket sebenarnya kalau dipikir lagi. Tapi kehadiran mereka (minimarket) yang banyak ini tentu seperti istilah 'ada gula, pasti ada semut'.

Tidak mungkin minimarket ada kalau tidak ada pelanggan, bukan. Meski dalam satu kawasan, ada lebih banyak minimarket yang bertebaran.

Udara pagi yang masih segar membuat pikiran kami (opini) terus terbang, membayangkan sesuatu yang tak pernah dipikirkan. Apakah minimarket yang banyak ini jadi tolak ukur ?

Mungkin iya, mungkin tidak. Setiap orang pasti punya pikiran yang berbeda. Namun pikiran kami mengatakan bahwa benar atau iya, ini adalah tolak ukur kemajuan suatu wilayah (kawasan).

Bagaimana bisa orang datang ke semua minimarket bila jumlah masyarakatnya sedikit? Tentu populasinya di sekitar sangat banyak.

Bisa dilihat juga dampaknya pada bisnis-bisnis lain yang juga tumbuh. Seperti kuliner, warung makan/tempat makan, bisnis pulsa, laundry hingga penginapan.

...

Bagaimana menurutmu? Atau mau menebak di mana wilayah atau kawasan yang kami maksud ini? Cukup banyak sebenarnya, dan tanpa sadar kami sudah dekat dengan tempat tinggal kami. 

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Agenda Kota Semarang Bulan November 2025

ASUS Gaming V16 (2025): Laptop Gaming Entry-Level yang Smart Budget, Lebih Power dari K16!

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Install AstraPay di GIIAS Semarang 2025, Eh Kena PHP