Review Film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2)


Film Rudy Habibie resmi tayang diseluruh bioskop tanah air tanggal 30 Juni 2016. Durasinya pun tak tanggung-tanggung, 2 jam 22 menit atau 142 menit. Sudah menonton film ini?

Melanjuti film Habibie & Ainun, film versi keduanya ini lebih banyak bercerita dari masa kecil Habibie hingga menjadi Mahasiswa di Jerman. Dikemas dengan peperangan yang melanda waktu itu, kemudian dipertemukan dengan cerita persahabatan dan cinta.  

Berhasil mengaduk-aduk emosi 

Film ini menurut saya sukses mengaduk emosi para penontonnya. Tanpa berlebihan dan hanya menunjukkan sebuah adegan dimana salah satunya saat Habibie kecil menggantikan imam sholat Ayahnya yang meninggal.

Akting Reza Rahadian memang selalu menarik. Saya pikir ia memang ditakdirkan untuk terus bermain film dengan tema seperti ini. Ekspresinya sangat dapat dan itu adalah benar-benar akting yang sangat total.


Google image

Rasa kagum luar biasa

Film yang diangkat dari kisah nyata mantan Presiden RI ke-3 ini benar-benar memberi rasa kagum luar biasa. Masa muda beliau sangat jenius dan itu sangat jarang sekali menemukan fakta bahwa orang tersebut adalah orang Indonesia yang ceritanya di filmkan dan merupakan pemimpin di negeri ini.

Kecerdasan Rudy Habibie di masa muda yang diapresiasi oleh Jerman berbanding terbalik dengan sebagian teman-teman di kuliahnya. Namun Rudy mampu menjawab semua masalah yang dialaminya dengan prestasi yang membanggakan. 

Mengenal cinta pertama

Lewat film ini juga, penonton dikenalkan dengan kisah cinta pertama Habibie yang bernama Ilona Ianovska (Chelsea Islan). Wanita cantik yang besar di Jerman namun berasal dari Polandia ini sangat mahir berbahasa Indonesia.

Akting keduanya sangat baik dan benar-benar romantis. Ilona selalu mendukung Rudy dan membuat saya cemburu rasanya dengan tampang secantik Chelsea yang memerankannya meski hubungan mereka harus kandas ditengah jalan.


Google image

Alur maju mundur

Nama sutradara Hanung Bramantyo adalah jaminan untuk film berkualitas. Tak salah bila penonton selalu diajak bolak-balik dengan alurnya yang maju mundur.

Saat film ini dimulai, Rudy yang masih kecil sudah merasakan bagaimana dampak perang waktu itu. Meski tak diceritakan bagaimana masa sekolah, Rudy yang sudah berkuliah di Jerman dengan cerita yang mengaduk-aduk selalu dibawa kebelakang. Semacam mengingatkan apa yang pernah menjadi harapan dan motivasi Rudy dari Ayahnya yang diperankan Donny Damara.

Persahabatan

Masuknya para pemain dari Standup Comedy yang menjadi sahabat-sahabat Rudy di film Produksi MD Pictures ini melanjuti tren bahwa menjadi standup saat ini merupakan jaminan jenjang karir selanjutnya.

Mereka di film ini selalu mendukung Rudy. Dibalik dukungan tersebut, Rudy juga memiliki beberapa orang yang tidak suka. Orang-orang yang memiliki rasa bangga dan merasa lebih besar dari Rudy.

Banyak konflik yang ditunjukkan dari sini selain kisah asmara, termasuk kecemburuan Ayu yang diperankan oleh Indah Permatasari. Saya sangat suka wajahnya yang begitu Indonesia banget di sini.

Good looking

Film ini benar-benar tidak membosankan dari awal hingga akhir. Dukungan gambar yang sangat baik dan tampang para pemain yang good looking semua memberi jaminan tersendiri.

Selain Reza Rahadian sendiri yang saya anggap Shahrukh khan-nya Indonesia, ditemani Chelsea Islan, Indah Permatasari, nama-nama seperti Millane Fernandez, Cornelio Sunny, Gph Paundrakarna Js, dan Fadika sudah sangat menarik dari segi tampang.

Oh ya, saya tertarik dengan Gph Paundrakarna Js yang berperan sebagai Mario. Aktor yang dulunya merupakan salah satu bintang sinetron yang cukup populer, terutama karena perannya sebagai Galih di Gita Cinta Dari SMA, ini bermain dengan sangat baik terutama tampangnya.

Saya pikir suatu hari nanti, ia bermain film dengan genre thriller atau action. Wajahnya di film Rudy Habibie memberi saya inspirasi bahwa ia bisa menjadi pemain berkarakter pembunuh atau misterius. Pasti seru, deh.


Google image

Religius

Entahlah, apakah momennya sangat tepat atau memang disengaja saat puasa dan menjelang lebaran. Rudy saat berkuliah adalah pribadi yang religius. Meski diberkahi kecerdasaan atau lebih enak disebut jenius, ia tak meninggalkan salatnya. 

Apalagi tinggal di Jerman waktu itu. Melakukan ibadah dengan tiada masjid membuat saya kagum dengan sosok Habibie muda. Satu momen yang cukup menggugah adalah ia beribadah di gereja saking keterbatasan tempat ibadah saat itu.

...

Film yang sengaja ditayangkan bertepatan dengan ulang tahun B.J Habibie yang berusia 80 tahun sebagai kado kepada beliau bukan hanya menjadi kebahagiaan pribadi, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.

Sangat menginspirasi dan membanggakan untuk kami, masyarakat Indonesia. Rasa cinta beliau terhadap Indonesia merupakan bukti bahwa generasi selanjutnya juga harus demikian.

Film ini sangat rekomendasi buat orang tua untuk mengajak anak-anaknya pergi ke bioskop, mengingat kategori usianya di atas 13 tahun. Mengajarkan hal positif secara langsung lewat film kepada generasi muda merupakan pendidikan yang sangat baik tentunya. Ada contohnya dan buktinya.

Menutup tulisan ini, jangan beranjak dulu meski film telah usai. Ada sedikit kejutan dari film Rudy Habibie.

...

Informasi Kerjasama

Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?