Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juli 2025

Image
Suasana hiruk-pikuk penuh warna terekam jelas di Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2022 . Kerenanya, momen ini bakal kembali hadir di bulan Juli 2025, menyemarakkan Kota Semarang dengan pawai budaya yang tak boleh dilewatkan! Kalau kamu sedang mampir ke ibu kota Jawa Tengah, catat deh event ini dalam daftar kunjunganmu. Halo, Juli 2025! Bulan ini jatuh di hari Selasa, dan saatnya kita menata ulang daftar acara yang bakal bikin Semarang makin hidup. Kalau bulan Juni kemarin kami mencatat lebih dari 40 acara seru, bagaimana ya dengan Juli? Yuk, intip agenda-agenda menarik yang sudah masuk radar kami! Agenda Semarang Menyambut bulan baru, suasana semarak sudah terasa dari kawasan PRPP Semarang yang masih menjadi tuan rumah Jateng Fair sejak Juni lalu. Kabar baiknya, tahun 2025 pengunjung bisa masuk ke pameran tanpa harus membeli tiket masuk. Namun, bagi yang ingin menyaksikan konser musik, tetap harus membayar. Yang paling dinanti di bulan Juli tentu saja adalah Festival Cheng Ho yang akan d...

Menengok Kampung Tua di Semarang yang Nyaris Hilang


Kampung - kampung ini semakin tergusur oleh peradaban modern. Padahal, kampung-kampung ini memiliki banyak catatan sejarah tentang perkembangan kota Semarang.

Mengambil sumber dari laman tempo.co (23/1), Keberadaan sejumlah kampung tua di Kota Semarang nyaris hilang dan mulai tak dikenal masyarakat setempat. Padahal kampung itu punya catatan sejarah perkembangan kota yang penting sebagai perjalanan peradaban lokal.

“Investasi bisnis di tengah kota menjadi faktor utama tergusurnya kampung tua yang ada,” kata koordinator Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Kota Semarang, Rukardi, Kamis, 22 Januari 2015.

Menurut Rukardi, sejumlah kampung tua itu tergusur oleh pembangunan hotel, pusat perbelanjaan modern, dan apartemen. Ia menyebutkan di antaranya Kampung Jayengjatan di Jalan Gajahmada yang kini tinggal kenangan karena dibangun sebuah hotel bintang. Begitu pula Kampung Basahan yang tinggal satu rumah karena perkampungan itu digunakan untuk perluasan parkir hotel. Di jalan yang sama, terdapat Kampung Sekayu tepat di pinggir kali Semarang juga tergusur mal dan hotel.

Ia menyebutkan sejumlah kampung itu berada di segitiga emas perekonomian Kota Semarang, yakni Jalan Gajahmada, Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran.

Akibatnya, kampung tersebut banyak diminati investor yang ingin membangun usaha dan akhirnya mengusur kampung pemukiman tua. Di sisi lain ia menyebutkan sejumlah warga yang menempati kampung itu selalu dirayu oleh broker tanah yang menawarkan pembelian dengan harga mengiurkan.

Bukti kampung tua sebagai bagian dari sejarah perkembangan peradaban Kota Semarang dibuktikan dari sejumlah nama kampung yang terkait dengan kondisi masa lalu. Ia mencontohkan Kampung Basahan di Jalan Pemuda konon pernah ditinggali salah satu panglima perang Diponegoro bernama Sentot Ali Basya sehingga disebut sebagai Kampung Basahan.

Catatan KPS menunjukkan selain kampung tua itu terdapat kampung lain yang sudah hilang. Rukardi menyebutkan Kampung Gendingan, Petroos, dan Mijen. “Sekarang sudah hilang dan sulit dikenal karena tempatnya sudah dibangun gedung tinggi untuk kepentingan bisnis,” katanya.

Sumber original klik DI SINI
Gambar : Ilustrasi

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

XLSMART Dorong eSIM dan Kenyamanan Pelanggan dengan Bundling Hingga 120GB untuk Samsung Galaxy S25 Edge & Motorola Edge 60 Fusion

GIIAS 2025: Pesta Otomotif Dunia Hadir di Semarang, Wajib Masuk Radar Kamu!