Favorit

Agenda Semarang Bulan November 2024

Image
Bulan ini, November, masyarakat Indonesia kembali menyambut Pilkada Serentak 2024. Termasuk Kota Semarang yang sudah sibuk dengan berbagai atribut yang terlihat di jalan-jalan. Apakah agenda atau acara Kota nantinya akan terganggu sehingga berkurang jumlahnya? Selamat datang bulan November 2024. Baru saja Kota Semarang turun hujan paginya. Eh, sebagian sudah dari dini hari. Semoga saja ini berkah untuk kita semua. Tanggal 1 November jatuh pada hari Jum'at. Di kalender yang diluncurkan Pemkot Semarang, bulan November ini hanya ada 1 acara yang ditaruh di sana. Ada lomba foto sejarah yang nantinya diadakan di Kota Lama. Apakah bulan November memang sepi? Agenda Semarang Tenang-tenang ini masih awal bulan. Nanti kami kumpulin dan jika kamu ingin bantu, silahkan kabarin kami lewat kolom komentar atau hubungi kami. Sambil menunggu kami mengumpulkan acara lainnya, kamu bisa lihat agenda rutin yang ada di Kota Semarang. Siapa tahu saat kamu datang ke Kota Semarang sedang tidak ada acara.

Mitos Tentang Warak Ngendok dan Cerita Asal Muasal Kota Semarang


Dikutip dari Merdeka.com (8/5/2014), bagi mayoritas warga Kota Semarang, sosok Warak Ngendok hanya dikenal sebagai mainan berukuran raksasa yang kerap diarak keliling jalan raya setiap bulan Sa'ban dalam penanggalan Jawa atau jelang perayaan Dugderan di Pasar Johar yang ada di jantung Kota Lumpia itu.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Warak Ngendok dahulu kala dikenal sebagai hewan mitologi yang sakti oleh warga Semarang. Bentuknya merupakan perpaduan antara kambing pada bagian kaki, naga pada bagian kepala dan buraq di bagian badannya.

Warak Ngendok sendiri berasal dari dua kata, yakni Warak yang berasal dari bahasa arab 'Wara'I' yang berarti suci.

Sedangkan Ngendog sama artinya dengan bertelur. Dua kata itu bisa diartikan sebagai siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan Ramadan kelak di akhir bulan akan mendapatkan pahala di Hari Lebaran.

Konon menurut cerita warga, Warak Ngendok sudah hadir sejak awal mula pendirian Kota Semarang.

Pastinya kapan sampai sekarang belum ada yang tahu. Bahkan, saat Ki Ageng Pandan Arang mendirikan Kota Semarang dan menjadi Bupati pertama kali, pun hewan mitologi ini pun sudah hadir di tengah masyarakat.

Ki Ageng Pandan Arang sendiri lebih dikenal sebagai Raden Pandanaran. Dialah putra dari pangeran Suryo Panembahan Sabrang Lor yang menjadi Sultan kedua Kesultanan Demak. Raden Pandanaran, menolak tahta Demak karena lebih suka mendalami spiritual.

Namun versi warga Arab yang menetap di Semarang menyebut, Raden Pandanaran adalah saudagar asal Arab, Persia, atau Turki, yang meminta izin kepada Sultan Demak untuk berdagang dan menyebarkan Islam di Pragota yang sekarang disebut sebagai wilayah pemakaman Bergota.

Dalam mensyiarkan agama Islam, dia memadukan unsur kebudayaan lokal seperti Warak Ngendok.

Raden Pandanaran memperkenalkan Warak Ngendok ini pertama kali kepada warga Semarang kuno kala itu. Dan sejak saat itu, Warak Ngendok terus dijadikan salah satu maskot Kota Semarang.

Bahkan pada saat Pilwakot tahun 2010 lalu, KPU Semarang menjadikan boneka Warak Ngendok sebagai maskot Pilwalkot Semarang.

Dengan kata lain, Warak Ngendok tidak bisa dilepaskan dari cikal bakal pembentukan Kota Semarang pada masa lampau. Saat ini, Warak Ngendok dikenal warga lokal sebagai ikon kota bersama Tugu Muda dan Gedung Perkeretaapian kuno Lawang Sewu.

*Artikel diperbarui 21 Maret 2020

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Toyota Kenalkan All New Hilux Rangga di GIIAS Semarang 2024