Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Agustus 2025

Image
Bulan Agustus tiba, dan Indonesia tercinta merayakan ulang tahun ke-80! Semarak peringatan 17 Agustus akan memenuhi Kota Semarang dengan berbagai kegiatan dan perayaan. Yuk, kita sambut kemerdekaan dengan penuh semangat dan cari tahu agenda seru apa saja yang bisa kamu ikuti di kota ini. Sudut-sudut kampung di Semarang sudah berhias atribut kemerdekaan. Bendera merah putih dan dekorasi warna-warni memenuhi jalanan, sementara lampu penerang jalan tampil menawan dengan bentuk-bentuk unik yang mencuri perhatian. Suasana kemerdekaan benar-benar terasa di setiap penjuru kota! Sambil menunggu daftar agenda lengkap yang kami kumpulkan di halaman ini, kamu bisa intip agenda rutin yang sudah kami siapkan. Siapa tahu ada acara yang bikin kamu ingin ikut meramaikan! Agenda Semarang Pernah dengar istilah Rojali dan Rohana ? Ini bukan nama orang, melainkan akronim kreatif yang bikin kami tersenyum. Rojali alias Rombongan Jarang Beli , dan Rohana  alias Rombongan Hanya Nanya . Istilah ini seri...

Mitos Tentang Warak Ngendok dan Cerita Asal Muasal Kota Semarang


Dikutip dari Merdeka.com (8/5/2014), bagi mayoritas warga Kota Semarang, sosok Warak Ngendok hanya dikenal sebagai mainan berukuran raksasa yang kerap diarak keliling jalan raya setiap bulan Sa'ban dalam penanggalan Jawa atau jelang perayaan Dugderan di Pasar Johar yang ada di jantung Kota Lumpia itu.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Warak Ngendok dahulu kala dikenal sebagai hewan mitologi yang sakti oleh warga Semarang. Bentuknya merupakan perpaduan antara kambing pada bagian kaki, naga pada bagian kepala dan buraq di bagian badannya.

Warak Ngendok sendiri berasal dari dua kata, yakni Warak yang berasal dari bahasa arab 'Wara'I' yang berarti suci.

Sedangkan Ngendog sama artinya dengan bertelur. Dua kata itu bisa diartikan sebagai siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan Ramadan kelak di akhir bulan akan mendapatkan pahala di Hari Lebaran.

Konon menurut cerita warga, Warak Ngendok sudah hadir sejak awal mula pendirian Kota Semarang.

Pastinya kapan sampai sekarang belum ada yang tahu. Bahkan, saat Ki Ageng Pandan Arang mendirikan Kota Semarang dan menjadi Bupati pertama kali, pun hewan mitologi ini pun sudah hadir di tengah masyarakat.

Ki Ageng Pandan Arang sendiri lebih dikenal sebagai Raden Pandanaran. Dialah putra dari pangeran Suryo Panembahan Sabrang Lor yang menjadi Sultan kedua Kesultanan Demak. Raden Pandanaran, menolak tahta Demak karena lebih suka mendalami spiritual.

Namun versi warga Arab yang menetap di Semarang menyebut, Raden Pandanaran adalah saudagar asal Arab, Persia, atau Turki, yang meminta izin kepada Sultan Demak untuk berdagang dan menyebarkan Islam di Pragota yang sekarang disebut sebagai wilayah pemakaman Bergota.

Dalam mensyiarkan agama Islam, dia memadukan unsur kebudayaan lokal seperti Warak Ngendok.

Raden Pandanaran memperkenalkan Warak Ngendok ini pertama kali kepada warga Semarang kuno kala itu. Dan sejak saat itu, Warak Ngendok terus dijadikan salah satu maskot Kota Semarang.

Bahkan pada saat Pilwakot tahun 2010 lalu, KPU Semarang menjadikan boneka Warak Ngendok sebagai maskot Pilwalkot Semarang.

Dengan kata lain, Warak Ngendok tidak bisa dilepaskan dari cikal bakal pembentukan Kota Semarang pada masa lampau. Saat ini, Warak Ngendok dikenal warga lokal sebagai ikon kota bersama Tugu Muda dan Gedung Perkeretaapian kuno Lawang Sewu.

*Artikel diperbarui 21 Maret 2020

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Nyess Bikin Semarang Makin Nyesss Lewat Mini Soccer!

Agenda Kota Semarang Bulan Agustus 2025

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai