Favorit
Instant Messaging, Apakah Bisa Menggantikan SMS?
- Get link
- X
- Other Apps
Tahun 2013, serbuan instant messaging begitu luar biasa di Indonesia. Sebut saja KakaoTalk, Line, WeChat hingga yang sudah lebih dulu populer, WhatsApp. Hadirnya aplikasi ini selain gadget yang mendukung adalah harga dari gadget-gadget yang mulai mudah dijangkau. Pertanyaannya, bisakah mengganti SMS untuk berkirim pesan?
Anda pengguna smartphone? Sudah mencoba menggunakan salah satu aplikasi instant messaging yang kami sebut diatas. Jika belum, coba dulu dan rasakan. Karena semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun satu hal yang perlu diketahui saat menginstal, aplikasi tersebut langsung singkron dengan nomor teman-teman anda yang sudah menggunakan. Jadi, sangat mudah.
Sebelum itu, kami ingin anda mengenal satu persatu layanan tersebut. Mulai dari asal pembuat dan seperti apa kelebihannya. Dimulai dari
Line
Aplikasi buatan Naver developer ini berasal dari jepang. Aplikasi ini menggunakan sistem nomor telepon seluler untuk saling berhubungan. Sudah bisa digunakan di Android, iPhone, Blackberry dan terbaru katanya sudah bisa digunakan di hape Nokia.
Seperti ditegaskan Simeon Cho, General Manager Line misalnya. Aplikasi besutan mereka diklaim punya cara yang lebih asyik untuk menggambarkan emosi seseorang, yakni dengan Sticker.
"Sticker yang membedakan Line dengan aplikasi sejenis lainnya, dan itu adalah salah satu keunggulannya," Kata Cho kepada detikINET beberapa waktu lalu.
Pria asal Korea Selatan tersebut juga menyebutkan beberapa hal yang membuat Line bukan sekadar aplikasi pesan instan biasa. Sebut saja dengan kehadiran game, aplikasi kamera dan tools, serta akun publik yang bisa di-follow para pengguna Line.
"Itulah sebabnya Line tidak bisa dibandingkan dengan aplikasi pesan instan lainnya, Line sudah memiliki ekosistem sosial," tandas Cho.
Kakao Talk
Mobile messenger ini berasal dari Korea Selatan. KakaoTalk mencatat kenaikan 288% untuk penggunaan di Indonesia dari Januari-Februari 2013. Di kandangnya -- Korea Selatan -- KakaoTalk mengklaim menjadi aplikasi pesan instan favorit dengan 97% dari pengguna smartphone di Korsel telah menggunakannya.
Untuk lebih menggaet pengguna Indonesia, Kakao Talk pun berkolaborasi dengan beberapa mitra lokal untuk memperkaya konten. Ini termasuk membuat emoticon khusus dengan warna lokal bersama dengan desainer, pengembang aplikasi, hingga bekerja sama dengan operator serta kemitraan untuk membuat konten mobile promotion.
Berasal dari Cina, aplikasi ini lebih ambisius lagi. Aplikasi ini mengklaim menjadi aplikasi chatting nomor satu di Indonesia, dengan menempati posisi teratas di Apple App Store dan Google Play.
"Kami sangat bangga melihat WeChat meraih posisi nomor 1 di App Store dan Play Store. Hal ini membuktikan besarnya sambutan Indonesia terhadap produk kami.
Tencent memang bertujuan untuk memberikan sarana komunikasi terbaik dan berkualitas dengan fitur-fitur unggulan, dan keberhasilan ini semakin memacu kami untuk menyediakan pengalaman yang lebih baik lagi untuk para pengguna setia kami di Indonesia," ujar Vincent Wang, Managing Director MNC Tencent, WeChat Operation.
Selain dapat digunakan di iOS dan Android, baru-baru ini WeChat juga telah meluncurkan versi aplikasinya untuk BlackBerry, yang sempat melejit ke posisi nomor 2 di antara aplikasi lain di BlackBerry Application World. Fitur-fitur WeChat antara lain 'Push to Talk', 'Moments', dan beraneka ragam emoticon.
"Kini 300 juta orang di dunia telah terdaftar sebagai pengguna WeChat. Demi meningkatkan pengalaman menggunakan aplikasi ini, kami sudah mempersiapkan update-update spesial. Indonesia akan menjadi salah satu dari negara-negara yang paling pertama tahu bahwa dalam waktu dekat ini kami akan melepaskannya ke pasaran," tambah Poshu Yeung, Vice President Tencent International Business WeChat.
Hanya saja, belakangan WeChat diterpa isu tidak populis, setelah dikabarkan tak akan lagi gratis. Namun Liu Chiping selaku President Tencent -- yang menjadi induk usaha WeChat -- dengan cepat menampik isu tersebut.
Sejatinya sebelum Line, WeChat dan KakaoTalk mencuat di Indonesia, nama WhatsApp telah lebih dulu populer. Aplikasi ini sukses menjadi alternatif layanan pesan instant lintas platform favorit pengguna.
Isu terakhir, WhatsApp bakal dipinang raksasa internet Google. Tak tanggung-tanggung, dana sampai USD 1 miliar atau setara Rp 9,6 triliun dilaporkan menjadi harga untuk menebus WhatsApp.
Jika benar bakal jadi pemilik baru WhatsApp, Google diperkirakan bakal mengawinkan instant messaging populer itu dengan sederet produknya. Seperti dengan Google Voice, Google Hangouts, Google Talk, dan lainnya.
Sekilas fitur yang ditawarkan seluruh aplikasi tersebut terlihat mirip, memudahkan berbagi pesan dengan beberapa emoticon yang menarik. Lalu bagaimana dengan pesan melalui SMS?
SMS memang seolah terpinggirkan namun masih memiliki tingkat kegunaan lebih banyak jika mengacu kepada ponsel yang belum modern seperti smartphone. SMS masih menarik, begitu menurut kami.
Bayangkan, saat harus berkirim pesan terhadap orang tua atau kerabat yang ponselnya tidak mendukung aplikasi instant messaging, apakah kita tetap memaksakan. Tidak mungkin bukan. Apalagi masyarakat yang bukan generasi melek Internet.
Semua kembali kepilihan anda, mau mencoba - coba atau sekedar tahu saja.
Referensi : wowunic.blogspot.com
...
Konta kami via email : dotsemarang [at] gmail.com
Follow @dotsemarang
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Pengguna smartphone indonesia dikenal doyan texting dengan kata lain suka mengirim pesan instan. Tidak ayal, penyedia service instant messaging dunia berlomba-lomba berekspansi ke tanah air. Sebut saja kakaotalk, line, wechat, sampai yang telah lebih dulu popular, whatsapp. Pengguna pasti jadi pihak yang diuntungkan dengan ramainya persaingan aplikasi chatting/ instant messaging ini.
ReplyDelete