Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Strategi Wayang Orang Ngesti Pandawa Menarik Penonton Muda



Di era teknologi sekarang, Wayang Orang terus berjuang demi dapat bertahan untuk tetap melestarikan budaya. Wayang Orang Ngesti Pandawa sebagai ikon budaya di kota Semarang menyadari tantangan tersebut.

Didirikan pada 1 Juli 1937 oleh lima tokoh yaitu Sastro Sabdo, Darso Sabdo, Narto Sabdo, Sastrosoedirjo serta Kusni, pertunjukkan seni ini Mengalami masa kejayaan mulai pertengahan 1950-an hingga dekade 1980-an.

Seni pertunjukkan yang sekali pementasan, melibatkan jumlah pemain tak kurang dari 50 orang ini sadar bahwa tantangan jaman merupakan penyebabnya bila tak melakukan inovasi secara berkala.

Waktu yang silih berganti, mau tidak mau membuat kesenian pertunjukkan ini mengalami dilema. Kurangnya minat penonton khususnya generasi muda adalah salah satu masalah yang mau tidak mau harus dihadapi. Dari mendatangkan bintang tamu hingga penggarapan lakon.

Baru-baru ini, pihak Wayang orang Ngesti Pandawa terus berinovasi dengan cara mendatangkan bintang tamu hingga penggarapan lakon yang menyesuaikan yang tentu lebih menghibur.

"Wujud inovasi adalah menghadirkan sejumlah bintang tamu untuk ikut mendukung pementasan. ”Seperti wayang orang Bharata Jakarta dan Didi Nini Thowok,” Widayat - Sutradara Ngesti Pandawa. (Suaramerdeka)

Strategi Wayang orang Ngesti Pandawa untuk tetap bisa eksis di tengah gempuran budaya baru yang datang dari luar patut diapresiasi, mengingat bukan sesuatu yang mudah untuk menjaga warisan budaya asli Nusantara bisa tetap hidup, apalagi tumbuh dan berkembang.

Dikutip dari slideshare BCA yang berjudul “Eksisten Wayang di Tanah Air”, diperlukan sebuah sinergi antaragenerasi dan juga antarprofesi demi keberlangsungan seni wayang sebagai warisan budaya bangsa yang patut dibanggakan pada dunia internasional agar seni wayang (yang terdiri dari berbagai jenis) bisa tetap bertahan.



Gambar : Google

Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

Kresem Talks: Forum Inspiratif Baru di Semarang yang Mendorong Kolaborasi Kreatif