Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Cerita Dibalik Desain Stasiun Tawang



Anda yang pernah melakukan perjalanan menggunakan keretea api khususnya dari stasiun tawang, pernahkah terlintas untuk mengetahui cerita dibalik desain stasiun yang berdiri sejak tahun 1914. Sedikit info yang mungkin memberi wawasan.

Tahun ini Stasiun Tawang sudah menginjak usia 100 tahun. Pada tanggal 1 Juni 1914, seabad lalu, Netherland Indische Spoorweg Maastschappij (NIS) meresmikan stasiun Tawang yang melayani angkutan penumpang jalur Semarang-Tanggung.

Seperti dikutip dari jateng.tribunnews.com (7/5/2014), NIS membutuhkan waktu tiga tahun lamanya untuk membangun stasiun Tawang sejak peletakkan batu pertama, 29 April 1911.

Ketika pertama kali dibangun stasiun tawang hanya melayani kereta ke Timur (Solo/Yogyakarta). Sama sekali terpisah dari Stasiun Semarang-Poncol.

Sebelumnya, Selama beberapa tahun, stasiun Tawang sempat mengalami penambahan unsur bangunan yaitu loket. Kini memperingati 100 tahun berdirinya stasiun Tawang, bangunan inti dan desain Tawang dikembalikan ke aslinya.

Aula yang sebelumnya digunakan untuk tempat pembelian tiket sudah dikembalikan fungsinya. Kini, para pengunjung stasiun bisa menikmati bangunan asli seperti pertama kali dibangun.

Sebelumnya, Direktur Heritage PT. Kai, Ella Ubaidi mengatakan keaslian bangunan di setiap stasiun cagar budaya sudah dikembalikan ke aslinya. Misalnya di stasiun Tawang, loket. Tiketing sudah dipindah ke luar aula.

"Desain ini hasi arsitek Sloth-Blauwboer dengan arsitektur Romanticism yang populer. Gaya bangunan untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan belanda dari Spanyol (Tentoonstelling)," kata manajer permuseuman PT KAI, Sapto Hartoyo di kantornya belum lama ini.

Saat berbincang di lawang Sewu yang juga berarsitektur eropa, ia mengaku kagum dengan desain stasiun tawang. Menurutnya, stasiun Tawang menarik dan berbeda dengan gaya bangunan lain kota Semarang.

Artikel terkait :
  • -

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

iPhone 17 Hadir Lebih Cepat! XLSMART Buka Pre-Order dengan myPRIO DEAL Eksklusif dan Dukungan Penuh eSIM

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai