Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Museum Ranggawarsita dan Jemput Bola


Museum sudah seharusnya menjadi tempat mengasyikkan dan tempat belajar. Mengenang masa lalu agar tidak tertendang oleh waktu. Tapi dibalik semua itu, tingkat kunjungan menjadi perhatian bagi pihak pengelola.


Satu hal yang saya pikirkan untuk meningkatkan kunjungan ke museum adalah jemput bola. Maksudnya, pihak museum sendiri yang datang untuk berkunjung ke sekolah-sekolah, kemudian membawa murid-murid tersebut berkunjung ke museum.


Sebagai museum terbesar di Jawa Tengah, Ranggawarsita memiliki potensi yang luar biasa. Menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah dan khususnya Semarang, karena letaknya.


Kunjungan Rutin tiap minggu


Dengan mengajak siswa-siswi ke museum, kita sudah termasuk dari bagian mencerdaskan bangsa. Ada ratusan sekolah yang ada di Semarang tapi tidak semua dapat dari mereka sudah mengunjungi museum.


Secara khusus, pihak museum berkunjung ke sekolah-sekolah seminggu sekali. Mendatangi sekolah yang notabene tidak terkenal atau minim fasilitas. Ambil jam pelajaran semisal 2 jam.


30 menit berkenalan dan bercerita dikelas. 30 menit perjalanan pulang pergi dan 1 jam sisanya dibuat kunjungan dengan target-target yang sudah ditentukan. Ini akan membuat semua terbantukan semisal punya keinginan membina anak-anak lebih baik lagi dan ingin mereka mencintai museum.


Fasilitas bus pariwisata


Membawa murid-murid ke museum bagi sekolah yang mampu tentu tidaklah mudah. Bagaimana dengan sekolah yang kesannya biasa aja. Pihak museum harus segera merealisasikan untuk memiliki bus pariwisata.


Baik bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta. Memang akan banyak biaya yang keluar. Tapi, ini akan berdampak baik kedepannya. Museum bukan saja sebagai sarana pendidikan tapi juga sebagai kurikulum yang dapat ditambahkan dalam metode pembelajaran.


Meningkatkan fasilitas dan kesadaran


Hal terakhir yang bisa ditambahkan adalah meningkatkan fasilitas. Museum jangan lagi ketinggalan jaman. Mengikuti trend bukan berarti menghilangkan jejak sejarah. Tinggal cara penyajiannya.


Anak-anak lebih suka dengan teknologi, mungkin museum Ranggawarsita dapat memulainya dari sekarang. Mengubah image namun tetap menampilkan apa yang seharusnya diajarkan.


...


Museum tidak lagi hanya sebuah museum. Tapi membuat pengunjungnya betah untuk berlama-lama dan dapat kembali lagi untuk hari berikutnya.


...


Konta kami via email : dotsemarang [at] gmail.com


Informasi Pemasangan Iklan
Hubungi @dotsemarang dan klik disini

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

[Teaser] VinFast Tiba di Semarang! SUV Listrik VF 7 Mendominasi Panggung GIIAS 2025

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

Hidden Gem di Festival Kota Lama 2025: Menemukan Oh My Glam (OMG) di Tengah Heritage Semarang