Andai Puri Maerokoco Semarang Punya Bus Pariwisata


Konsepnya sederhana, sebagai destinasi wisata yang unik dan potensial tapi tenggelam, Puri Maerokoco harus membuat terobosan dengan cara menjemput bola. Membuat paket destinasi dengan cara mengadadakan bus pariwisata.


Hari rabu (12/2), saya mengikuti kegiatan Kopi Morning ( #KopiMorning ) di Puri Maerokoco. Kegiatan yang dilaksanakan para penggiat wisata ini bertujuan sebagai forum bersama yang sekaligus ajang promosi dan bagi-bagi informasi.


Tentu kali ini sebagai tuan rumah, para awak Puri Maerokoco berharap ada suatu ide dan terobosan baru untuk mengangkat destinasi yang terletak dengan kampung laut ini. Minat masyarakat sangat kurang sekali mengunjungi tempat ini yang juga punya nama miniatur Jawa Tengah.


Kelebihan Puri Maerokoco


Dari konsep yang sudah dibangun, Maerokoco memiliki kelebihan dengan hadirnya 30 lebih bangunan rumah tiap daerah yang ada di Jawa Tengah. Bentuk rumah tersebut mengibaratkan pengunjung sudah mengunjungi Jawa Tengah seluruhnya.


Ditambah wisata mangrove, Maerokoco semakin semarak dengan adanya wisata air ini. Jika dikemas dengan baik, tentu Semarang punya alternatif pilihan untuk tempat wisata yang menarik.


Jemput Bola dan konsep mengadaan Bus Pariwisata


Konsep yang ingin saya sampaikan kurang lebih saya menyebutnya jemput bola. Pihak Maurokoco tidak lagi berkeluh kesah terhadap kurangnya antusias wisata tiap tahun atau catatan kunjungan yang tidak mendapatkan target.


Puri Mauerokoco harus memiliki bus pariwisata yang nantinya menjemput tiap titik untuk membawa masyarakat yang ingin berwisata ketempatnya. Ini memang butuh ekstra kerja keras. Tapi kalau berani dilakukan, pasti bisa.


Maurokoco harus bekerjasama dengan hotel-hotel, penginapan standar, atau juga mal. Menyediakan paket antar jemput untuk destinasi. Dan itu dilakukan tiap akhir pekan atau tengah pekan. Sekali dalam seminggu.


Keuntungan dengan konsep ini


Banyak orang yang tidak tahu tempat keberadaan Puri Maurekoco itu sendiri. Meski ada yang tahu, tempat wisata inipun sangat jauh. Belum lagi fasilitas yang ada di Maerokoco yang tidak banyak alternatif untuk membuat pengunjung akan lama-lama disana.


Dengan konsep ini, Maerokoco memutus rantai kesulitan bertemunya wisatawan dengan destinasi. Apalagi ini awal tahun, pasti ada program yang bisa dialihkan untuk kesini. Semakin mudah, murah dan nyaman merupakan harapan semua orang.


Peran pemerintah atau pihak yang berkepentingan


Coba saja dengan 1 bus besar yang berisi 50 orang. Fasilitas bensin, supir dan perawatan memang jadi kendala untuk Maerokoco sendiri. Makanya peran pemerintah atau pihak yang berkepentingan memajukan pariwisata itu sangat penting.


Karena, bantuan merekalah semua itu bisa terlaksana. Namun, jika Maerokoco mampu untuk mandiri sih, itu tidak masalah. Dan tentu tidak ada beban kemudian hari.


Konsep paket y ang konsisten


Buat harga kunjungan kesini. Semisal dengan harga 50 ribu, wisatawan sudah dapat paket antar jemput. Keliling maerokoco dengan tur guide dan naik perahu atau wisata mangrove.


Semua destinasi wisata disini dibuat paket menarik. Berikan harga paket tersebut dengan harga standar dari pihak Maerokoco. Kasih ke travel agent, bandara, hotel, tempat makan, mal dan sebagainya.


Harga seharusnya tidak berubah tiap titik yang diajak kerjasama. Ini soalnya melihat kerjasama yang sudah dibarter sebelumnya.


Gambar ilustrasi : Google


Penulis @asmarie_


...

Konta kami via email : dotsemarang [at] gmail.com


Informasi Pemasangan Iklan
Hubungi @dotsemarang dan klik disini

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?