Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Pemimpin Daerah Harus Menggunakan Media Sosial


Di era yang serba cepat ini, diharapkan pemimpin daerah seperti Gubernur dan Bupati harus menggunakan media sosial jika ingin mengangkat potensi kotanya. Karena, para pemimpin ini harus berpikir seperti entrpreneur dan juga Think Out of the box.

Banyak cara untuk melakukan promosi khususnya city branding, tapi promosi juga harus memiliki inovasi baru. Kehebatan teknologi yang sekarang sudah menjamur di masyarakat tentu dapat digunakan sebagai inovasi dalam hal promosi.

Media sosial, meskipun menjadi kosakata paling popular saat ini, ternyata pemahaman media sosial ini tidak semua mengetahui. Padahal, sangat penting digunakan bagi komunikasi pemasaran.

Di sela-sela acara Business Sharing yang diselenggarakan Kadin Semarang (26/2) dengan membawa pakarnya langsung, Yuswohady, peran pemimpin daerah sekarang ini sudah harus memanfaatkan media sosial.

Bayangkan kalau iklan di televisi per 30 detiknya bisa mencapai 30 juta sekali tayang. Berbeda dengan media sosial seperti twitter dan facebook yang gratis dan langsung dapat dipromosikan keseluruh dunia. Itukah lebih hemat.

Lihat saja, tukang Becak di Jogja yang promosi layanannya melalui facebook. Banyak akun kota yang memberikan update informasi melalui twitter. Beliau memberitahukan jika sekarang ini ia sering pergi ke Jogja maka melihat akun kota via twitter saja.

"Akun-akun ini yang buat kebanyakan bukan orang-orang pemerintah, tapi mahasiswa atau pekerja yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah". kata Yuswohady. Nah, makanya cobalah dekatin mereka dan ajak bersama-sama membranding kota tempat dimana kita tinggal, tambahnya.

Intinya, Kalao tidak ada Inovasi akan  terus tertinggal. Dan juga berubah itu memang tidak gampang. Contoh yang terbaru bisa dilihat dari sosok Jokowi dan Ahok yang memanfaatkan media sosial saat ini di Jakarta.

*Diedit kembali 3 Juli 2017

Artikel :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

iPhone 17 Hadir Lebih Cepat! XLSMART Buka Pre-Order dengan myPRIO DEAL Eksklusif dan Dukungan Penuh eSIM

GAC AION "Gaspol" di GIIAS Semarang 2025: Strategi TikTok Viral & 'Lawang Sewu Deals'

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?