Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Oktober 2025

Image
Bulan Oktober ini terasa istimewa buat kami para pemilik blog . Ada semacam perjalanan kilas balik untuk menengok lagi eksistensi kami, khususnya di Kota Semarang . Tak hanya itu, kabar baik berembus kencang dari Semarang: sebuah pusat keramaian yang sempat rehat sejenak, kini sudah kembali dibuka! Semarang memang tak pernah kehabisan cerita. Awal bulan ini jatuh di hari Rabu. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila seakan menarik kami kembali pada gejolak masa lalu negeri ini. Kami diajak untuk meresapi kembali nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kita berbangsa dan bernegara. Berlanjut ke hari berikutnya, jiwa nasionalisme kami kembali diketuk untuk memperingati Hari Batik Nasional . Bahkan, Semarang sendiri, masih di bulan yang sama, akan merayakan sejarah besar Pertempuran Lima Hari . Semangat patriotisme kami akan selalu diingatkan untuk tak pernah melupakan nilai-nilai luhur masa lalu. Agenda Semarang Gara-gara disuruh menengok ke belakang, kami jadi ikutan untuk membuka halaman ...

Lawang Sewu, Wisata Malam yang Paling Menarik


Salah satu icon kota Semarang, Lawang Sewu, masuk dalam situs media online terbesar Indonesia yaitu detiktravel. Sebagai salah satu wisata yang sangat menarik karena struktur bangunan, Lawang Sewu juga menjadi wisata malam bagi mereka yang percaya dengan mistis.

Kami sendiri, sering berkunjung ke lokasi yang berada di kawasan Tugu Muda ini. Bangunan bersejarah yang dibangun pada jaman penjajahan ini wajib didatangin bagi kalian yang belum ke Semarang. Simak artikel yang kami kutip dari detiktravel berikut ini :

Lawang Sewu adalah kantor pusat kereta api yang digunakan oleh pemerintah Belanda atau dikenal sebagai Nederlandsche Indische Spoorweg Maschaappij (NIS). Dibangun pada tahun 1904 selesai pada tahun 1907, Lawang Sewu menjadi menyimpan banyak sejarah dari masa penjajahan Belanda hingga Jepang.

Gedung tua ini pernah menjadi lokasi pertempuran berdarah antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang. Pertempuran ini dikenal dengan Pertempuran Lima Hari di Semarang yang berlangsung pada 14-19 Oktober 1945.

Selain itu, di ruang bawah tanah Lawang Sewu mempunyai kisah tersendiri. Pada jaman Jepang, ruangan tersebut dijadikan penjara dan banyak para tahanan, kebanyakan pribumi, yang meninggal di sana.

Terlepas dari sejarah, Lawang Sewu mempunyai arsitektur yang menakjubkan. Lawang Sewu memiliki arti seribu pintu. Julukan tersebut lahir dari masyarakat karena banyaknya pintu dan jendela yang berukuran besar. Keindahan pintu dan jendela tersebutlah yang membuat Lawang Sewu terlihat gagah.

Memasuki bagian dalamnya dengan tiket sebesar Rp 10 ribu saja, Anda seolah kembali ke masa lampau. Lorong-lorong panjang dan langit-langit yang tinggi di gedung berlantai dua tingkat ini, menjadi pemandangan khas di dalamnya.Dari jendela-jendela besarnya, tampak Kota Semarang dari atas ketinggian.

Halaman yang luas dengan rerumputan hijau dan pohon-pohon besar, terhampar di depan gedungnya. Halaman ini pun menjadi tempat beristirahat setelah lelah mengitari Lawang Sewu.

Salah satu pemandangan unik di dalam Lawang Sewu adalah kaca patri yang besar. Kaca patri tersebut menggambarkan tentang lambang Kerajaan Belanda, lambang NIS dan orang Belanda.

Kaca patri diimpor langsung dari Belanda pada masa penjajahan Belanda. Padahal, kaca patri sangat mudah rusak. Jadi bisa Anda bayangkan bagaimana sulitnya sang arsitek Lawang Sewu membawa kaca tersebut langsung dari Belanda?

Dari gaya bangunan khas Eropa, Lawang Sewu juga menjadi surganya fotografer. Keluarkan kamera Anda dan berposelah dengan bangunan berusia ratusan tahun ini.

Dibalik opini masyarakat yang menyebut Lawang Sewu sebagai tempat yang angker, keindahan gaya bangunan Lawang Sewu sangatlah menakjubkan. Ratusan pintu dan jendela yang besar, taman, dan setiap sudut bangunan adalah menakjubkan!

*Diperbarui 31 Desember 2019

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Mengintip Magnet Otomotif di GIIAS Semarang 2025

Tentrem Yogyakarta: Kemewahan Jawa yang Bikin Pengen Balik