Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Image
1 Juni 2025 – Langit Semarang menyapa bulan baru dengan pemandangan syahdu. Hujan semalam membasuh kota, membuat Gunung Ungaran tampak memukau di kejauhan, seolah mengundang petualangan. Bulan Juni dibuka dengan hari Minggu yang penuh semangat di Simpang Lima, lewat gelaran Car Free Day yang selalu ramai. Tak hanya itu, tanggal 1 Juni juga diwarnai semangat nasionalisme dengan peringatan Hari Lahir Pancasila . Beberapa hari kemudian, umat Muslim akan merayakan Hari Raya IdulAdha , menambah kehangatan suasana bulan keenam ini. Agenda Kota Semarang Bulan Mei lalu, Semarang begitu meriah dengan lebih dari 30 acara seru yang menghibur warga dan wisatawan. Kini, Juni 2025 siap menyuguhkan agenda yang tak kalah menarik! Dari festival budaya, pasar kuliner, hingga acara komunitas, kota ini tak pernah kehabisan energi. Belum menemukan acara favoritmu di daftar kami? Yuk, bantu lengkapi agenda Semarang dengan menuliskan saranmu di kolom komentar. Mari bersama-sama jadikan Juni ini tak terlupak...

Selamat Hari Film Nasional Tahun 2020


Sempat berjalan baik di awal tahun dan diprediksi mendulang banyak penonton hingga 60 juta tahun ini, gara-gara virus Corona semua jadi berantakan. Hari Film Nasional yang berusia ke-70 tahun seolah datang untuk kembali mengajak orang-orang yang terlibat dalam industri ini melihat pekerjaan rumah lainnya yang masih belum selesai.

Di masa depan, ketika kembali menengok artikel ini, kami dapat mengetahui sejarah yang telah terjadi di tahun 2020. Bahwa wabah virus Corona mampu membuat bioskop tutup, orang-orang mulai khawatir keluar, dan ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Hampir seluruh dunia.

Sungguh menyebalkan memang ketika ini terjadi saat wajah perfilman tanah air yang baru berjalan 2 bulan harus berhenti di bulan berikutnya. Pemilik rumah produksi harus membatalkan film yang sudah masuk daftar jadwal film yang akan ditayangkan.

Film yang baru berjalan hampir sepekan, terpaksa ditarik. Proses syuting yang tidak dapat dilanjutkan, dan kru-kru yang sudah bertahan lama di tempat syuting salah satu kota, harus pulang kembali ke rumah mereka.

Karyawan-karyawan yang harus menganggur di rumah karena tak lagi melayani calon penonton di tempat mereka bekerja. Sudah jatuh, ketiban tangga pula.

Prediksi 60 juta tahun 2020

Informasi jumlah ini kami baca dari situs kompas lewat artikelnya yang berjudul 'Ketua BPI: Akibat Covid-19, Industri Film Mesti Siap Memasuki Paceklik'.

Prediksi ini disampaikan Chand Parwez Servia, Ketua Badan Perfilman (BPI) Indonesia yang juga pengusaha, produser film, dan pemilik rumah produksi PT Kharisma Starvision Plus yang diwawancari Kompas.

Kami senang dengan jumlah tersebut andai tercapai. Tapi sekarang rasanya tidak mungkin setelah melihat kenyataannya bahwa bioskop sedang tutup sementara. Dan Corona, tidak dapat ditebak kapan mulai pergi dari negeri tercinta kita ini.

Tren dan pekerjaan rumah yang belum selesai

Sekarang, orang-orang menyukai nonton film streaming. Sebut saja Netflix salah satunya yang begitu sering dibicarakan. Film-film Indonesia seakan mendapatkan tempatnya yang selama ini terus diperjuangkan dari dunia pembajakan.

Memang tidak bisa sepenuhnya selesai. Meski sudah menutup beberapa situs ilegal penyedia film, selalu ada yang datang lagi. Seperti rumput yang telah dipotong, selalu tumbuh lagi.

Bahkan, beberapa kali kami menemukan pengguna yang mengunggah film Indonesia di kanal Youtube. Tidak masalah sebenarnya menaruhnya di sana, selama itu pemilik hak cipta. Dan kami senang bisa menontonnya tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan.

Seperti yang dilakukan rumah produksi Falcon Pictures yang meluncurkan aplikasi bernama KlikFilm. Ini adalah suatu terobosan yang bagus menurut kami. Apalagi dilakukan pemilik dan pembuat film.

Kami pikir ini solusi untuk sedikit mengatasi pembajakan. Hanya saja, apakah masyarakat Indonesia sudah siap membayar untuk berlangganan ketika platform lain juga menawarkan hal yang sama. Sudah lebih dulu dan lebih menarik. Ya, ini tentu tantangan dan kami yakin, Falcon sudah mempersiapkan diri.


Tetap semangat

Tidak banyak yang dapat kami lakukan selain hanya bisa memberikan kata semangat. Kami bukan rumah produksi, bukan pembuat film atau pecinta film yang selalu menonton di bioskop. Akhir-akhir ini, kami sudah membatasin menonton. Tapi kami selalu tersedia saat diajak nonton atau liputan para pemain film yang promo film mereka di Kota Semarang.

Sebagai sebuah akun yang pernah menjadi komunitas, Kofindo sekarang hanya membagikan informasi. Terutama yang ada di Kota Semarang. Fokus kami memang hanya film yang tayang di bioskop, kami masih belum bisa mengangkat sineas lokal.

Pokoknya tetap semangat. Badai pasti akan berlalu. Untuk saat ini, mari bersama-sama merayakan momentum Hari Film Nasional dengan saling memberi semangat. Sampai jumpa tahun depan.

...

Tiap tanggal 30 Maret diperingati Hari Film Nasional. Sedangkan tahun pertama diperingati pada tahun 1950. Waktu itu momentumnya saat hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh Usmar Ismail.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Padel Semarang: Tren Olahraga Baru yang Bikin Kota Lumpia Makin Bergairah

Penerbit Mahadaya Gelar Bedah Buku Inspiratif di Kota Semarang

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?